Menjadi orang Batak bukan sekadar mewarisi marga, tapi juga menghidupi cara pandang yang diwariskan lintas generasi. Di dalamnya, Dalihan Na Tolu menempati posisi sentral: bukan hanya sebagai struktur adat, melainkan sistem...
Revolusi Mental (Nawacita Kedelapan): Kolom ‘Revolusi Mental’ Jokowi dan Inpres Gerakan Revolusi Mental, sempat membangkitkan semangat penguatan karakter rakyat dan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tangguh, maju dan sejahtera....
Abraham Dominggus Tuapatinaja, Mantan Anggota DPD dan DPR / Anggota DPD | 13 Apr 1936 | Ensiklopedi | A | Laki-laki, Kristen Protestan, Maluku, Wartawan, DPR, MPR, DPD
Syahrinur Prinka (S Prinka), Dosen Fakultas Seni Rupa IKJ / Jawara Seni Grafis | 27 Feb 1947 - 22 Des 2004 | Ensiklopedi | S | Laki-laki, Islam, Jawa Barat, ITB, Dosen, disainer, grafis, IKJ
Prof Dr KPH Asis H Djadjadiningrat. IPM, Ketua Majelis Guru Besar ITB / Sampah dan Siklus Hidup | 13 Mar 1946 | Ensiklopedi | A | Laki-laki, Islam, Jawa Barat, Guru Besar, ITB, pakar
Guru Besar Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya) Universitas Indonesia yang juga salah satu pendiri Yayasan Atma Jaya ini merupakan bidan utama kelahiran Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) tahun 1972, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1988), dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988).
Tidak ada kata terlambat untuk menekuni sebuah pekerjaan yang dicintainya. Itulah yang dilakukan oleh dr Mayor (Purn) Alexander Hendrato Suryoprawiro (62) saat mulai menekuni seni patung Dayak pada usianya yang sudah menjelang 50 tahun.
Tilhang Oberlin Gultom, Pendiri dan Pemimpin Opera Tilhang / Seniman Opera Batak | | Direktori | T | Laki-laki, Kristen Protestan, Sumatera Utara, Seniman, opera batak
Di blantika musik jazz Tanah Air, ia merupakan seorang dari sedikit drummer Indonesia yang piawai menggunakan brush (sapu) dalam permainan musiknya. Drummer serba bisa ini pernah bergabung dalam beberapa grup musik jazz yang memainkan dixieland, swing, cool jazz, bebop, hardbop hingga jazz latin. Diantaranya Ireng Maulana All Stars, Indonesian All Stars dan Eka Sapta yang terkenal pada dasawarsa 60-an.
Bukan tanpa maksud jika selama ini Debra Yatim, aktivis Koalisi Perempuan, Jurnal Perempuan dan Perempuan Peka, getol menghidupkan kembali berbagai aktivitas kesenian. Bagi dia, membangun sebuah negara yang berbudi tak lepas dari dunia kesenian.
Dian Hadipranowo, Musisi, Komposer / Dunia Musik Si Anak Diplomat | 2 Agts 1965 | Selebriti | D | Perempuan, Islam, , musisi, Pencipta Lagu, komposer, piano
Krisdayanti, Penyanyi, aktris / Diva Pop Sarat Sensasi | 24 Mar 1975 | Selebriti | K | Perempuan, Islam, Jawa Timur, Penyanyi, kontroversial, aktris, gosip
Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo, Mentalist / Sang Mentalist Indonesia | 28 Des 1971 | Selebriti | D | Laki-laki, Kristen Protestan, DKI Jakarta, mentalis, pesulap
Dalam pergerakan nasional, KH Mas Mansur aktif dalam organisasi perjuangan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Ia salah satu pendiri Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). Menjelang proklamasi, ia kemudian terpilih jadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Perjuangan pria yang kerap berganti nama ini dilakukan dengan berbagai cara, seperti melalui gerakan bawah tanah, melalui tulisan, maupun secara langsung memberikan saran-saran kepada tokoh-tokoh pergerakan nasional lainnya.
Jabatannya sebagai Wakil Tetap Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) digunakannya untuk mempengaruhi negara-negara lain agar membantu perjuangan Indonesia membebaskan Irian Barat dari penjajahan Belanda.
Sultan terakhir kesultanan Siak ini dengan lantang menolak tunduk pada Belanda dan Jepang. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, dia sangat total dalam mendukung terbentuknya RI. Dia menyatakan Kerajaan Siak sebagai bagian dari wilayah RI dan menyumbang hampir seluruh harta kekayaannya untuk pemerintah RI. Sehingga di akhir hayatnya, sultan berdarah Melayu ini tidak lagi memiliki apa-apa untuk diwariskan.
Kapitan Pattimura yang bernama asli Thomas Matulessy, ini lahir di Negeri Haria, Saparua, Maluku tahun 1783. Perlawanannya terhadap penjajahan Belanda pada tahun 1817 sempat merebut benteng Belanda di Saparua selama tiga bulan setelah sebelumnya melumpuhkan semua tentara Belanda di benteng tersebut. Namun beliau akhirnya tertangkap. Pengadilan kolonial Belanda menjatuhkan hukuman gantung padanya. Eksekusi yang dilakukan pada tanggal 16 Desember 1817 akhirnya merenggut jiwanya.