Politisi Berpendirian Teguh
Salah satu pendiri Partai Katolik Indonesia ini dikenal berpegang teguh pada kebenaran, menolak oportunisme, serta menjunjung tinggi etika berpolitik yang bermartabat. Dia pernah beberapa kali menjabat sebagai menteri dan turut berjasa memperjuangkan kemerdekaan dan pluralisme di Indonesia. Atas jasa-jasanya, pemerintah Indonesia menganugerahinya gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2011.
Tangguh Menghadapi Penjara dan Pembuangan
Perjuangannya menentang pemerintah Belanda dengan cara menyebarluaskan prinsip-prinsip nasionalisme membuat ia sering mendekam di penjara bahkan dibuang ke Papua. Ia memilih menempuh perjuangan yang sulit dan berisiko daripada hidup nyaman tapi Tanah Air dijajah bangsa asing.
Diplomat Pejuang Kemerdekaan
Kemampuan berbicara dalam berbagai bahasa didukung keinginan kuat untuk belajar, mengantarkan Haji Agus Salim menjadi seorang tokoh diplomat unggul yang telah banyak membantu bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan.
Berjuang untuk Agama dan Bangsa
Lahir dan besar di lingkungan pesantren, kemudian sempat menjadi guru agama, Teungku Cik di Tiro menjadi seorang pejuang pembela agama dan bangsanya dari penjajahan Belanda. Dia seorang pejuang yang tidak mengenal istilah berdamai, apalagi kompromi dengan kolonial.
Pejuang Kedaulatan Kerajaan Maluku Kuno
Sejak awal, Nuku tidak menyukai kehadiran VOC di Tanah Air karena ingin menjadikan kerajaan di Maluku, Seram, dan Irian tidak berdaulat lagi. Beberapa kali bujuk rayu Belanda ditolaknya dan lebih memilih berperang hingga darah penghabisan.
Membawa Aceh ke Puncak Kejayaan
Ketika bangsa Portugis menjajah tanah Malaka, Iskandar Muda tampil sebagai Raja Aceh yang gigih menentang kehadiran kekuasaan asing. Iskandar Muda juga dikenal sebagai raja yang cakap mengembangkan sistem pemerintahan, pendidikan agama, adat, dan kesejahteraan rakyat Aceh.
Pria Terhormat dari Kalimantan
Ia turut bertempur saat perang mempertahankan kemerdekaan berkecamuk di Kalimantan. Kiprahnya bagi kemajuan masyarakat ia tunjukkan saat menjadi Bupati Kotawaringin, Gubernur Kalimantan Tengah, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA).
Harimau Paderi dari Rokan
Tokoh Paderi ini sangat ditakuti oleh Belanda karena memporak-porandakan pasukan Belanda dalam rentang 15 tahun. Pasukan Belandapun menyebutnya harimau Paderi dari Rokan.
Dari Guru, Wartawan, hingga Menteri
Ia pernah menjadi guru, wartawan hingga menteri. Itu adalah bentuk perjuangannya yang tak kenal henti.
Utamakan Persatuan dan Dialog
Perjuangan demi meraih kemerdekaan dilakukannya dengan berpartisipasi aktif dalam keanggotaan partai politik. Ia selalu menekankan pentingnya persatuan dan dialog dalam memajukan bangsa.