Page 5 - Majalah Berita Indonesia Edisi 26
P. 5
BERITAINDONESIA, 07 Desember 2006 5SURATKOMENTAR http://www.beritaindonesia.co.id/surat_pembaca/Surat atau komentar tentang apa saja baikberkenaan dengan isi majalah Berita Indonesia maupun ide/gagasan/pandangantentang isu-isu aktual dapat dikirimkan keRedaksi Berita Indonesia, dengan alamat sebagai berikut:• http : //www.beritaindonesia.co.id/surat _pembaca/• email : redaksi@berindo.com• surat : Jalan Cucakrawa No.14A Bukit Duri, Tebet,Jaksel 12840 Telp. (021) 70930474, 8293113 (021) 83701736 Fax. (021) 8293113, 9101871BUNG WARTOSubsidi BBM untuk PertanianMenurunnya harga minyak bumidunia berimplikasi langsung terhadapmenurunnya subsidi BBM nasional(harga BBM bersubsidi ternyata tidakikut turun). Karenanya, seharusnyaPemerintah punya anggaran “lebih”.Sektor pertanian dituntut berperan sebagai ujung tombak ketahanan pangan.Ironisnya sektor ini selalu marginal, sangat minim perhatian Pemerintah. Karenanya, kami mengusulkan anggaranlebih itu dialokasikan untuk memajukanpertanian. Terutama memperbaiki akses pasar petani (memperbaiki/membangun jalan-jalan di desa, memperbaiki akses informasi pasar, membangun fasilitas pengeringan dan silo-silopadi, desentralisasi pasar induk) dandengan memperbaiki prasarana produksi (irigasi, alat/sarana produksi,dsb). Demikian pula penyuluhan, baiklangsung, melalui TV dan radio. Cukupaneh, program-program mendasar seperti ini kenyataannya masih sangat didambakan masyarakat desa. Jika tidakpernah untung, sangat mungkin petaniakan stop produksi. Gejalanya sudahnyata terlihat jika kita masuk ke desadesa, dimana para pemudanya lebihsuka narik ojek atau kerja ke kota ataubahkan jadi pengangguran saja daripada jadi petani seperti orang tuanya.Pengaruh negatif TV terutama tayangansinetron yang memperkenalkan budayamaterialisme, terbukti sangat besarpengaruhnya terhadap pola pikir danhidup masyarakat desa saat ini. Kesemuanya ini merupakan ancaman serius terhadap kelangsungan generasi penerus sektor pertanian di masa datang.Akankah Indonesia yang subur danmelimpah tanahnya dan ideal iklimnyaini bisa menuju swasembada pangan?UDP Manurung,uluanm@yahoo.comIndonesia Penyebab Efek Rumah KacaSaya, orang Indonesia yang sudahcukup lama berdomisili di Belanda, agaktercengang ketika mendengar beritabahwa Indonesia menjadi negara terbesar di dunia, setelah Amerika Serikatdan China, yang menjadi penyebab efekrumah kaca. Seperti yang sudah menjadi pengertian umum, efek rumah kacapunya dampak besar terhadap pemanasan global dan perubahan iklim. Hasilpenelitian dari organisasi lingkunganWetlands International (http://www.wetlands.org/) yang antara lainbekerja sama dengan laboratorium dariUniversitas Delft, mengambil kesimpulan bahwa pembakaran hutan danpengeringan tanah di Indonesia membawa dampak sebesar 2.000 juta tonkarbondioksida per tahun. Jumlah total karbondioksida sedunia diperkirakan sebesar 26.000 juta ton per tahun.Pembakaran hutan dan pengeringantanah dinyatakan sebagai akibat daripenanaman minyak kelapa sawit yangbanyak diekspor ke luar negeri. Menurut perhitungan organisasi Belanda ini,pembuatan satu ton minyak kelapasawit menyebabkan 20 ton pelepasankarbondioksida di udara. Hasil penyelidikan ini telah dipresentasikan dikonferensi klimat top di Nairobi. Masalah ini dianggap serius, khususnyabuat salah satu partai politik di Belanda