Page 5 - Majalah Berita Indonesia Edisi 36
P. 5


                                    BERITAINDONESIA, 26 April 2007 5SURATKOMENTAR http://www.beritaindonesia.co.id/surat_pembaca/Surat atau komentar tentang apa saja baikberkenaan dengan isi majalah Berita Indonesia maupun ide/gagasan/pandangantentang isu-isu aktual dapat dikirimkan keRedaksi Berita Indonesia, dengan alamat sebagai berikut:• http : //www.beritaindonesia.co.id/surat _pembaca/• email : redaksi@berindo.com• surat : Jalan Cucakrawa No.14A Bukit Duri, Tebet,Jaksel 12840 Telp. (021) 70930474, 8293113 (021) 83701736 Fax. (021) 8293113, 9101871BUNG WARTOIPDN Mencetak PremanIPDN kembali menelan korban jiwa.Depdagri yang membawahi lembaga iniharus bertanggung jawab penuh atasmusibah tersebut karena IPDN adalahlembaga yang akan mencetak kader-kaderpejabat pemerintahan di daerah. Kalauseperti ini kondisi lembaga tersebut makaDepdagri telah dan akan mencetak paraalgojo yang dipersiapkan untuk diterjunkan ke masyarakat. Apa jadinya pemerintah di daerah bila para kaderbermental bobrok dan bengis. Boleh jadilahir para preman/algojo dari daerahdaerah dan negara kita akan menjadinegara pencetak para premanisme yangakan menebar teror dimana-mana.Dakhyar Yahya,dakhyar_yahya@yahoo.co.idDagelan Pak PolisiBeberapa waktu lalu saya mengurusSIM di Daan Mogot, ternyata banyaksekali calonya. Jadi yang saya dengarkatanya calo itu diberantas, ternyata cumabohong. Di luar, calo sangat banyak, danbebas berkeliaran, sedangkan di dalamternyata lebih canggih lagi. Yang sangatmemilukan adalah justru di pusat informasi, adalah tempat calo-calo dalamyang beroperasi. Ini adalah kenyataanyang sangat pahit dan memalukan. Biayapengurusan yang resminya cuma 100 ribu,bisa melambung sampai 500 ribu. Sangatketerlaluan. Memang sih calo-calo SIM itutidak menjalankan berkas-berkas kita, tapimereka sudah membentuk jaringan yangsangat rapi sekali, sehingga semua pihaksudah tanggap. Kalau tidak pakai calo,jangan berharap bisa lulus. Walah, pakpolisi, pak polisi...Suprijantopapa_paping@yahoo.comAnggota DPR MenjijikkanSaya benar-benar semakin kecewadengan jalan pikiran anggota DPR. Kenapa sampai dengan hari ini dimanabangsa kita sedang dilanda kesusahantetapi masih saja tetap memikirkan dirisendiri. Tidak perlulah diadakan lembaga pemberantasan korupsi dan sidangkomisi anggota DPR untuk yang dicurigai korupsi. Dengan mengadakanniat pengadaan laptop seharga Rp 21juta sama saja ini membuka peluangkorupsi bagi para supplier. Masyarakattidak bodoh dan lugu, jangan lagidipermainkan dengan cara-cara menjijikkan. Siapapun tahu, sampai anak SDpun tahu kalau harga laptop ada yangberharga Rp 7 juta. Untuk laptop Rp 21juta per orang, pebisnis atau ahli IT tahukalau laptop semahal itu sangat tidakdiperlukan anggota DPR. Toh merekapasti gaptek untuk pegang laptop. Sayasangat yakin mereka semua gaptek, tohmereka juga bukan ahli keuangan yangharus buat budget, analisa dalam menyelesaikan pekerjaan tulis menulis.Semua sudah dikerjakan oleh sekretarispribadi mereka. Please deh, rata-rataanggota DPR yang mana sih kaum
                                
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10