Page 39 - Majalah Berita Indonesia Edisi Khusus ASSA
P. 39


                                    BERITAINDONESIA, Edisi Khusus 39E-04 | SEMARANG - REMBANGPegowes nisa rehat santai di SPBU Kembar, Demakcamatan Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pukul 10:30. Banyak peserta yang tampak amat gerah kepanasan. Namun, mereka selalu enjoy. Bagi mereka, ini adalah tantangan menghadapi panasnya terik matahari. Matahari adalah suatu keajaiban ciptaan Tuhan Yang Maha Pencipta. Matahari diciptakan untuk menjadi milik semua makhluk di seantero jagat raya, termasuk penghuni planet bumi. Terutama Indonesia yang berada di garis khatulistiwa, di mana matahari terus bersinar sepanjang tahun, dengan rata-rata bersinar 6 hingga 8 jam per hari. Itulah matahari Tanah Air Indonesia. Goweser ASSA pun berkesempatan menikmati panasnya terik matahari dalam penjelajahan melihat Tanah Air Indonesia itu, setelah di Etape 02 menikmati guyuran hujan deras.Mereka melihat Tanah Air dengan matahari yang menjadi potensi energi cukup tinggi bagi Indonesia. Menurut para ahli, rata-rata lama penyinaran ideal yang dapat memproduksi listrik pada panel surya sudah cukup 4 hingga 5 jam perhari. Sementara, di Indonesia, matahari rata-rata bersinar 6 hingga 8 jam per hari. Bahkan, Dewan Energi Nasional, menyebut potensi energi matahari di Indonesia mencapai rata-rata 4,8 kilowatt hour (kwh) per meter persegi per hari, setara 112.000 GWp jika dibandingkan dengan potensi luasan lahan di Indonesia. Namun sayang, hingga saat ini, kapasitas yang tersalurkan dari instalasi yang terpasang baru hanya ± 30 megawatt (MW) atau kurang dari satu persen dari total potensi di seluruh Indonesia. Maka, Goweser ASSA memandang, selayaknya pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menjadi prioritas.Saat rehat di SPBU Jekulo, KudusSelamat Datang di Kota Pati
                                
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43