Page 5 - Majalah Berita Indonesia Edisi 14
P. 5


                                     BUNG WARTOSURATKOMENTARSurat atau komentar tentangapa saja baik berkenaandengan isi majalah Berita Indonesia maupun ide/gagasan/pandangantentang isu-isu aktual dapat dikirimkan keRedaksi Berita Indonesia, dengan alamatsebagai berikut:• http://www.beritaindonesia.co.id/surat _pembaca/• email: redaksi@berindo.com• surat : Jalan Cucakrawa No.14ABukit Duri, Tebet, Jaksel 12840Telp. (021) 70930474, 8293113(021) 83701736Fax. (021) 8293113, 9101871http://www.beritaindonesia.co.id/surat _pembaca/BERITAINDONESIA, 1 Juni 2006 5Negara TidakMenghargai TKISaya tidak terlalu heran ketika mendengar anak-anak TKIyang berada di Malaysia takmengenal nama Presiden RIsekarang. Selain itu merekajuga malah menyanyikan lagukebangsaan Malaysia saat diminta menyanyikan lagu nasional Indonesia. Karena memang negara ini tak memberikan apa-apa untuk mereka.Kenapa kita malah menyalahkan pemerintah negara jiranyang katanya mempersulit proses masuk sekolah anak-anakTKI tadi. Seharusnya pemerintah Indonesia lah yang menyekolahkan mereka. Kalau anakDubes bisa bersekolah denganlayak, mengapa anak-anak initidak? Sudah saatnya pemerintah menaggapi serius masalahini. Jika dikatakan pemudaadalah harapan bangsa, makaanak-anak adalah cikal bakalharapan bangsa.B.Rakasiwie,Flyjam666@yahoo.comRakyat Butuh PekerjaanSejak kenaikan BBM yanglebih dari 100% keadaan ekonomi kita tak kunjung membaik. Rakyat miskin bertambahdi mana-mana, lapangan pekerjaan tak kunjung bertambah, PHK terus dilakukan.Selain itu, mencari usaha lainmakin sulit, indikator-indikator ekonomi makin membaiktapi tidak dirasakan oleh rakyatkecil yang makin susah sajahidupnya.Janji yang dilontarkan padakampanye lalu tinggal janjiseperti biasanya. Demo buruhdianggap mengganggu kelanggengan penguasa. Dicari pembenaran untuk dijadikan sasaran tembak atas gangguanitu. Seandainya ada rakyat ataukelompok yang tidak setujuatas duo pilihan rakyat ini,lantas jangan marah bahwagerakan ini untuk menjatuhkanpenguasa.Ada kegerahan atas spontanitas/kritik rakyat kecil yangjujur yang lama menunggukapan ada kepastian pekerjaanuntuk menghidupi keluarganya. Rakyat tidak mencari kekuasaan, rakyat “kecil” tidakmeminta belas kasihan untukdisubsidi, rakyat butuh pekerjaan, rakyat sangat sabar bahkan menahan lapar dan dahagasepanjang hidupnya.Sebenarnya atas kritik-kritikitu tidak perlu marah dan kebakaran jenggot. Seharusnyadijadikan masukan untuk melakukan perenungan kembaliatas kebijakan yang diambil,lebih arif dan bijak. Bukankahkritik itu merupakan masukanuntuk introspeksi.S Kamal,isaka46@yahoo.comMencontoh UAEMelarang Situs PornoAda baiknya kita meniru carapemerintah UAE melarangorang mengunjungi situs pornodi internet. Sebagai orang tuayang memiliki anak-anak masih kecil, saya khawatir dengankemudahan orang mengaksessitus-situs yang tidak pantasuntuk anak-anak. Maka adabaiknya, pemerintah RI jugameniru kebijakan seperti pemerintah UAE, dimana situssitus porno tidak bisa di aksesdi seluruh wilayah UAE, sepanjang menggunakan saranatelekomunikasi mereka. Halini tidak sulit saya kira untukdilakukan pemerintah RI, karena biar bagaimanapun kepentingan masyarakat dan negara adalah prioritas kita bersama.Historya Ayanda,mhistorya@gmail.comDemo BuruhMemprihatinkanDemo buruh pada Hari Buruh Internasional yang lalusungguh memprihatinkan. Sudah begitu brutalkah mentalitas buruh kita? Tampaknyakalau tidak dengan bakarbakaran atau lempar batu padapara petugas, demo tersebutdianggap tidak hebat. Belumlagi sesungguhnya demo itu
                                
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10