Page 6 - Majalah Berita Indonesia Edisi 21
P. 6


                                    6 BERITAINDONESIA, 21 September 2006SURATKOMENTAR http://www.beritaindonesia.co.id/surat_pembaca/Arogansi di Balik StikerPada saat saya bertugas di TimurTengah, saya sempat mendengar bahwastiker aparat di mobil pribadi akanditertibkan dan itu membuat saya sangat senang. Karena menurut saya biarbagaimanapun juga, kita apabila sedangmengendarakan kendaraan bermotor,kita adalah sama. Kita menggunakanfasilitas yang telah disediakan pemerintah di mana Polisi Lalu Lintas adalahpihak yang berwajib untuk menjagaketertiban para pengguna fasilitastersebut. Akan tetapi, banyak kendaraanpribadi yang menempelkan stiker aparat atau yang sekarang saya perhatikanadalah, simbol Garuda di plat nomorpribadi. Baik, mungkin anda adalahkeluarga dari orang-orang penting dipemerintahan, akan tetapi seperti yangtelah saya bahas di atas: kita semua adalah pengguna fasilitas yang disediakannegara/pemerintah di mana sudah merupakan tugas Polisi untuk menjaga ketertiban para penggunanya.Satu kasus yang saya lihat dengan mata dan kepala saya sendiri, satu malamsaya melihat seseorang yang berpakaian“safari” yang sedang menunjuk-nunjukmuka dari pertahanan sipil suatu kompleks perumahan di Jakarta Utara danberteriak. Ketika saya telah menyerahkan KTP saya (di mana itu merupakan prosedur), saya melihat sebuahMobil Escudo dengan Simbol GarudaEmas di plat nomor mobil tersebut. Sayamembuka jendela mobil saya dan mendengar “ada apa sebenarnya”. Ternyataorang tersebut menolak untuk menyerahkan KTP kepada Pos Jaga. Anehbukan? Jadi tolong, janganlah menjadisombong karena memiliki “tempelan”aparat atau Garuda di mobil anda.Belum terkena getahnya saja kan?Karls Nayoan Jap,karlsnjap@yahoo.comSegera Atasi Lumpur LapindoKita sebagai warga negara pasti turutprihatin dengan saudara-saudara kitayang mengungsi akibat lumpur panasPT. Lapindo. Mereka yang tak bersalahdan tak tahu apa-apa harus menderita.Betapa sedihnya anak-anak yang tidakbisa sekolah, orang tua yang sakitsakitan harus tidur berdesak-desakan.Kepada “tuan-tuan” seharusnya andasigap dan cepat tanggap, jangan biarkanrakyat Indonesia semakin menderitadengan bencana di mana-mana. Semogapemerintah cepat menindaklanjuti kasus Lapindo Brantas agar kepercayaanrakyat tidak akan hilang, karena kamisekarang sudah puas dengan janji-janji.Joice Margareta,joice017@yahoo.comMinta Polantas Lebih Adil dan LogisKarena banyak penyeberang di jalantol, saya mau tanya kepada yang berwajib, kalau menabrak penyeberang jalantol, pada prinsipnya siapa yang bersalah?Di Indonesia, pasti yang bersalah adalahyang berkendaraan, bukan si penyeberang jalan tol, apalagi kalau si penyeberang meninggal dunia! Semua orang tahubahwa tol adalah jalan bebas hambatandan untuk itu kendaraan boleh dan bisamelaju hingga 100 km/jam. Bagaimanaseandainya si pengendara mobil yangcelaka dan meninggal karena menghindari si penyeberang tol? Mohon pihakyang berwajib, dalam hal ini Polantas,supaya lebih logis dalam memutuskanhukuman kepada siapa yang bersalah,bukan kepada siapa yang benar danmendidik masyarakat agar mematuhiperaturan-peraturan yang ada.Poerbo,poerboto@yahoo.com.sgPEMASANGAN IKLAN:Telp. (021) 8293113, 70930474, 83701736 Fax.(021) 8293113, 9101871
                                
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10