Page 5 - Majalah Berita Indonesia Edisi 80
P. 5


                                    BERITAINDONESIA, November 2010 5V ISIBERITAilustrasi: sonny pSelamatkan Jakartaeban Jakarta sudah semakin berat. Mulai masalahdemografi, ekologi, tata ruang, transportasi dankemacetan lalulintas, banjir dan sebagainya,termasuk manajemen pemerintahan. Namun, betapa pun rumitnya permasalahan, Jakarta harus diselamatkan.Selamatkan Jakarta! Itulah kalimat pendek yang perlu kitagaris bawahi dari sekian banyak pendapat, wacana, gagasan,konsep dan opsi yang mengemuka dalam beberapa bulanterakhir ini tentang permasalahan Jakarta, baik sebagaiibukota Negara dan pusat pemerintahan, maupun sebagaikota pusat bisnis, pendidikan, budaya, pariwisata dansebagainya.Termasuk berkembangnya wacana pemindahan ibukota dan/ataupusat pemerintahan dari Jakarta, yang saat initengah dikaji PresidenSusilo Bambang Yudhoyono bersama Tim Kecilyang sudah dibentuknya, tentu juga semestinya dalam kerangkamenyelamatkan Jakarta, membebaskan Jakarta dari belenggu permasalahannya. Sebagaimana diingatkan LetjenTNI AD (Purn) Sutiyoso,mantan Gubernur DKIJakarta (1997-2007),jangan sampai fokus kepada pindah ibukota itumembuat kita lupa, bahwa maut di Jakarta sudah di ambang pintu,yakni kemacetan total2014. Bahkan mungkintahun 2012 sudah terjadi kalau tidak ada tindakan yang signifikan saat ini.Kita berkeyakinan, apa pun opsi yang akan dipilihpemerintah akan berorientasi atau terpadu dengan penyelesaian permasalahan kota Jakarta. Apalagi Presiden sudahmengingatkan, bahwa pembenahan Jakarta dan/ataupemindahan pusat pemerintahan tidak boleh dilakukansecara tambal-sulam. Tetapi harus dikaji secara mendalamdan menyeluruh (holistik) dan berorientasi jauh ke depan.Termasuk juga dalam hal landasan hukumnya, tidaklah cukuphanya Keputusan Presiden.Dari sekian banyak usul dan konsep yang berkembang,terutama dalam menanggapi (memberi masukan) atas tigaopsi yang ditawarkan oleh Presiden tentang ibukota negaradan pusat pemerintahan, kita melihat setidaknya ada duakonsep (yang telah mengemuka) yang terintegrasi denganupaya penyelesaian masalah kota Jakarta secara menyeluruh.Pertama adalah konsep megapolitan yang digagas olehmantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Konsep megapolitanini berporos pada pola penanganan yang terintegrasi antaraPemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakartabersama semua daerah penyangganya dalam sistem Megapolitan Jabodetabekpunjur (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak Cianjur).Kedua adalah konsep Ibukota Raya (Jakarta Raya) yangdigagas Syaykh Al-Zaytun Abdussalam Panji Gumilang.Konsep Ibukota Raya (Jakarta Raya) ini lebih bersifatmenyeluruh (holistik). Panji Gumilang mengusulkanperluasan dan pembangunan kota metropolitan Jakartamenjadi Ibukota Raya atau Jakarta Raya yang diintegrasikan,terpadu dan diawali,dengan pembangunankanal raya Tirta SanggaJaya (kanal penyanggaJakarta Raya). Pengelolaannya (manajemenpemerintahannya) langsung di bawah kendaliPresiden dibantu seorang Menteri Khusus,setingkat Menteri Koordinator.Kanal Tirta SanggaJaya itu dibangun berbentuk huruf U sepanjang 240 km (60 + 60 +60 + 60) dan lebar 100meter, melingkari Jakarta yang diperluas,Jakarta Raya. Kanal raya itu berpusat dari waduk di Cibinong, mengarus sebelah barat tembus ke Cikupa dan Mauk(Tanjung Kait), Banten.Lalu, ke sebelah timurmengarus ke TanjungJaya, Karawang, JawaBarat. Di sepanjang bantaran kiri-kanan kanal dibangun jalanraya (tol) dan diapit jalur hijau. Konsep ini mengintegrasikansemua wilayah dalam lingkaran kanal Tirta Sangga Jayatersebut menjadi Ibukota Raya atau Jakarta Raya. Kanal TirtaSangga Jaya, yang dikelola sebuah badan otorita, itu multifungsi, dan diyakini dapat (mengawali) mengatasi semua permasalahan Jakarta, mulai dari masalah kebanjiran, kemacetan (transportasi), pengembangan ibukota dan pusatpemerintahan, dan sebagainya.Kita berkeyakinan masukan ini akan berguna bagipemerintah dalam rangka pengambilan keputusan yangterbaik untuk menyelamatkan Jakarta sekaligus membangunIbukota Raya yang lebih representatif dan membanggakanbangsa. Sehingga dengan keberadaan megapolitan, atauIbukota Raya (Jakarta Raya) itu, Indonesia menjadi lebihterpandang di mata dunia internasional. RedaksiB
                                
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10