Page 82 - Majalah Berita Indonesia Edisi Khusus ASSA
P. 82
8282 BERITAINDONESIA, Edisi KhususASSA II - 2017Syaykh Panji Gumilang. Syaykh mengaku tidak menyangka akan bertemu dengan adiknya itu. Soalnya, setiap kali Syaykh pulang kampung, dia tidak pernah ketemu. “Memang orang Siraman itu kalau sudah merantau susah ketemu, sudah berapa puluh tahun tidak ketemu, Alhamdulillah bisa ketemu di Probolinggo,” kata Syaykh penuh suka-cita atas sambutan adiknya tersebut.Dalam kata sambutannya, Syaykh menyampaikan tujuan ASSA Tour Keliling Jawa II seperti pada etape-etape sebelumnya. Syaykh juga mengatakan bahwa bangsa itu ada tiga. Pertama, bangsa yang telah lalu, yaitu para pahlawan. Kedua, bangsa yang hari ini. Ketiga adalah bangsa yang akan datang yaitu generasi penerus bangsa ini. “Itulah penjelasan di dalam ajaran Ilahi,” kata Syaykh AS Panji Gumilang.Sementara, Maspuh, MSi menilai bahwa apa yang dilakukan oleh kakandanya adalah sebuah upaya merajut ukhuwah (persaudaraan) antarsesama anak bangsa untuk kejayaan Indonesia. telah menjadi bahagian kehidupan yang menyatu dalam diri Syaykh. Sehingga di Al-Zaytun, kecintaan pada lingkungan hidup bukan sebatas pelestarian lingkungan, melainkan lebih daripada itu yakni pemuliaan lingkungan.Bukan hanya wartawan dan tim dokumentasi yang merasakan teguran itu, bahkan para Gowes ASSA merasakannya sebagai motivasi untuk makin peka memuliakan tanaman dan lingkungan hidup sebagai insan berakal budi dan yang sudah terlatih berpikir merdeka. Setelah insiden memalukan itu, Goweser ASSA melanjutkan perjalanan menuju Probolinggo. Setelah sekitar dua jam, beristirahat di SPBU 54.683.02 Suboh, Jl. Raya Kalianget (Jalan Raya Pantura yang juga disebut Jalan Raya Pasir Putih), Suboh, Kabupaten Situbondo. Memulihkan tenaga untuk kemudian melintasi Bukit Paiton dengan tantangan tanjakan dan turunannya. Di Tanjakat Bukit Paiton ini, Goweser ASSA pun rehat lagi. Setelah beristirahat dua kali, Syaykh dan rombongan tiba pukul 11:50 di Hotel Ratna, hotel persinggahan Etape 07 Gresik-Probolinggo sebelumnya. Mereka langsung membentuk formasi barisan lalu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya 3 stanza dengan khidmat. Mereka menjiwai lagu Indonesia Raya itu sebagai suatu sikap, ikrar dan doa bangsa Indonesia.Semua hadirin, termasuk tokoh yang datang menyambut, di antaranya pemilik hotel Aris Cahyono dan Ketua Muhammadiyah setempat, Maspuh M.Si, yang tak lain adalah adik Tiba di Ratna Hotel, Probolinggo