BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    32.2 C
    Jakarta
    Trending Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    BerandaSistem SunyiDiam yang Bekerja
    fraktal

    Diam yang Bekerja

    Tentang hadir penuh dalam pekerjaan tanpa kehilangan kesunyian batin.

    Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

    ✧ Orbit      

    Lama Membaca: < 1 menit

    Kesibukan sering dianggap lawan dari keheningan. Padahal, diam sejati justru hidup di tengah pekerjaan. Bukan pada saat tangan berhenti, tetapi ketika batin berhenti berisik.

    Satu Napas
    Pekerjaan yang dilakukan tanpa kehilangan diam batin menjadi bentuk tertinggi dari kehadiran manusia. Karena bekerja pun bisa menjadi cara sunyi untuk pulang.

    Ia bekerja seperti biasanya. Membalas pesan, menata berkas, berbicara dengan rekan kerja. Dari luar tampak biasa saja, tapi di dalam dirinya, ada sesuatu yang tidak ikut bergegas. Sebuah ruang sunyi yang berjalan bersamaan dengan kesibukan.

    Dulu, ia selalu ingin pekerjaan selesai lebih cepat, lebih sempurna. Ia lupa menikmati prosesnya, karena pikirannya sibuk mengejar hasil. Sekarang, ia menyadari: ketika terlalu ingin cepat, ia justru menjauh dari hidup yang sedang terjadi. Dan dalam jarak itu, kedamaian menguap perlahan.

    Diam yang bekerja bukan berarti malas. Ia adalah kemampuan untuk tetap hadir tanpa kehilangan keseimbangan batin. Bekerja bukan lagi pertarungan dengan waktu, melainkan percakapan lembut antara kesadaran dan tindakan.

    Ia mulai merasakan bahwa setiap pekerjaan — betapapun kecil — adalah bentuk pelayanan terhadap kehidupan itu sendiri. Menjawab telepon, menyusun laporan, menyapu lantai, menyusun kata, semua punya gema yang sama. Yang membedakan hanyalah tingkat kesadarannya saat melakukannya.

    Dalam diam yang bekerja, tidak ada ambisi untuk dikenal, hanya ketulusan untuk melakukan yang perlu dilakukan. Ketenangan itu tidak pasif; ia aktif, tapi tidak reaktif. Ia hadir, tapi tidak menuntut pengakuan.

    Dan pada akhirnya, ia menemukan keseimbangan yang dulu tidak pernah ia cari: keseimbangan antara gerak dan hening, antara hasil dan niat, antara dunia dan batin. Diam itu bekerja. Bukan karena dipaksa, tapi karena hidup memang sedang bekerja lewat dirinya.

    (Fraktal I-II – Relasional–Eksistensial | Seri Fraktal Perwujudan – Sunyi dan Keberadaan Sehari-hari | Spiral Ketiga Sistem Sunyi – Hidup dari Pusat Kesadaran)

    Catatan

    Tulisan ini merupakan bagian dari Fraktal Sistem Sunyi: pecahan gagasan yang mengurai pola batin dan praktik kesunyian dalam bentuk pendek dan terfokus. Setiap fraktal memantulkan prinsip inti Sistem Sunyi dalam skala kecil, sebagai cara merawat kesadaran yang bertahap dan terus kembali ke pusat.

    Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com (Sistem Sunyi)

    (Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)

    Populer (All Time)

    Terbaru