Page 5 - Majalah Berita Indonesia Edisi 39
P. 5


                                    BERITAINDONESIA, 07 Juni 2007 5SURATKOMENTAR http://www.beritaindonesia.co.id/surat_pembaca/Surat atau komentar tentang apa saja baikberkenaan dengan isi majalah Berita Indonesia maupun ide/gagasan/pandangantentang isu-isu aktual dapat dikirimkan keRedaksi Berita Indonesia, dengan alamat sebagai berikut:• http : //www.beritaindonesia.co.id/surat _pembaca/• email : redaksi@berindo.com• surat : Jalan Cucakrawa No.14A Bukit Duri, Tebet,Jaksel 12840 Telp. (021) 70930474, 8293113 (021) 83701736 Fax. (021) 83787235BUNG WARTODolar Turun, Harga Barang Lupa TurunSaya sangat prihatin dengan keadaanrakyat Indonesia, terlebih menyangkutkehidupan yang semakin susah. Saya dulu memaklumi jika dollar naik, semua barang akan naik, yang disebabkan bahandasar untuk produksi ikut naik. Sampaisampai semua bahan pokok naik. Sekarang saya perhatikan dollar mengalamipenurunan yang sangat cukup signifikan.Pertanyaan saya, kenapa barang-barangyang sudah naik lupa turun? Saya sebagairakyat mengharapkan kepada pemerintah untuk memperhatikan kamikhususnya bidang ekonomi. Dengan gajiyang sangat minim kami mulai kesulitanmembiayai kebutuhan sehari-hari.Myramyra@dnet.momPungli Pengurusan SIMPada tanggal 4 Mei 2007 saya mengurus perpanjangan SIM B1 dan C di JlDaan Mogot. Setelah membayar cekkesehatan Rp 20.000, asuransi Rp20.000 dan Rp 60.000 biaya resmi pergolongan SIM, saya dipersilahkan untukmemasukkan semua berkas ke loketsesuai dengan gol SIM. Di loket-loketinilah petugas tanpa malu-malu dantanpa bersalah meminta uang tambahanpada setiap pemohon perpanjangan SIMyang perincian sbb: Rp 50.000 untukSIM C dan Rp 65.000 untuk B1 tanpatanda bukti pembayaran. Apakah PakSutanto sebagai Kapolri tidak malu atastindakan stafnya yang tanpa malu-malumeminta tambahan uang yang menurutsaya sebaiknya diresmikan saja sehinggadapat dianggarkan untuk kesejahteraansemua anggota Polri.Riza Ariawanariawan_r@yahoo.com.auCipika Cipiki Tukul Disenggol KPIJujur, saya geli sewaktu membacaberita Tukul ditegur KPI karena menilaiadegan cipika-cipiki menjurus ke pornografi. Dimananya ya, yang porno? Setelah saya renungkan, bisa jadi yangmembuat porno adalah ketika penontonbersorak menggoda Tukul untuk melakukan hal itu. Bisa jadi sewaktu Tukulmelakukan hal tersebut sebenarnyanetral-netral saja. Sepanjang pengamatan saya, kebiasaan cipika-cipiki marakdi kalangan menengah ke atas sewaktuberjumpa dan ber-say hello. Bukankahmantan Presiden Habibie juga dikenaldengan kebiasaan cipika-cipiki? Kebiasaan tersebut juga saya lakukan sewaktu bertemu rekan-rekan dan malahdi keluarga besar juga ada yang punyakebiasaan seperti itu. Kalau seperti itu,yang sebenarnya ‘ngeres’ siapa ya? Sayajadi berimajinasi, jangan-jangan yangTukul lakukan sebenarnya adalah untukmengolok-olok kita. Bagaimana tidak,Tukul - wong ndeso - dulu melaratmantan kernet sama sekali tidak dilirik,kemudian ketika rezekinya sedangmoncer alias naik daun dan jadi selebritis papan atas, tiba-tiba Tukul mulaidiperhitungkan. Tukul yang menjadiOKB harus menyesuaikan diri dengangaya hidup jetset (termasuk selalumembawa permen mint untuk menjagakesegaran napas) karena seringkaliketemu mereka dan sering diundang keparty-party-nya. Saya harap KPI bisalebih selektif bukan karena ada tekanandari pihak tertentu.Medina Wulandarimedina_wuland@yahoo.comWapres Harus Minta MaafBerita Wapres Jusuf Kalla yang mem-
                                
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10