Page 65 - Majalah Berita Indonesia Edisi 42
P. 65


                                    BERITAINDONESIA, 19 Juli 2007 65BERITA LINGKUNGANDari Sampahke MetanaBank Dunia menawarkanprogram yang segarisdengan isi Protokol Kyotomengenai KonvensiKerangka Kerja PBBtentang perubahan iklim.emandangan asap tebal bergulung-gulung dari tempat pembakaran sampah di sebuah tempat penampungan akhir (TPA)merupakan suatu hal yang biasa. Kenyataannya, proses pembakaran sampahsecara manual yang terjadi di kebanyakanTPA di Tanah Air itu sangat berisiko bagikesehatan sekaligus salah satu sumberpencemaran lingkungan.Kini Bank Dunia menawarkan kerjasama proyek pengelolaan sampah padatmenjadi gas metana yang ramah lingkungan bagi kabupaten/kota di Indonesia yang berminat. Program itu merupakan bagian dari program pengurangan emisi gas rumah kaca bagi negara-negara berkembang.Program tersebut segaris dengan isiProtokol Kyoto mengenai Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang perubahaniklim.Seperti diberitakan Kompas (19/6),Bank Dunia lebih bersifat menawarkankarena program ini dilakukan berdasarkan permintaan daerah. Program initergolong baru sehingga pihak Bank Dunia sangat terbuka untuk menindaklanjutisetiap keinginan ataupun permintaanyang masuk.Menurut Sandra Cointreau, PenasihatProgram Pengelolaan Sampah Padat(PPSP) Bank Dunia, Kota Pontianakmenjadi daerah pertama, yang melakukanpermintaan disusul Palembang, Banjarmasin, dan Semarang.Bank Dunia akan membangun instalasipengelolaan sampah padat ramah lingkungan di setiap tempat penampunganakhir (TPA) di kabupaten/kota dengansistem pembakaran yang terkontrol (controlled landfill gas flaring). Total dananyamencapai 2 miliar dollar AS.Untuk melakukan program ini, satudaerah minimal harus dapat menyediakan50.000 ton sampah per tahun. Hasilsamping sampah perkotaan yang diolahakan berwujud gas metana yang bernilaiekonomis.Nantinya, hasil pemasaran produk ituakan dibagi antara perusahaan yangditunjuk Bank Dunia dan pemerintahkabupaten/kota bersangkutan. Sandramemastikan kerja sama pengelolaansampah padat itu tidak akan membebaniAPBD kabupaten/kota bersangkutan.Sugeng Hardjo, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pontianak,menyatakan, secara fisik instalasi pengelolaan sudah terpasang di TPA Batu Layang, Pontianak. Instalasi itu siap dioperasikan bulan September mendatang.Pemkot Pontianak menjalin kerja samahingga tahun 2027, dengan potensi volumesampah mencapai 300.000 ton per tahunatau dapat menghasilkan total gas karbondioksida 1,5 juta ton hingga tahun 2027.Perdagangan KarbonTempo Interaktif (19/6) menurunkanlaporan bahwa Bank Dunia juga menawarkan proyek perdagangan karbonmelalui pengembangan Clean Development Mechanism (CDM) untuk mengurangi emisi gas buang rumah kaca.Dalam program itu tersedia dana senilai9 miliar dollar Amerika. Sebesar duamiliar dolar khusus dialokasikan untukAsia Tenggara.Secara hukum, Protokol Kyoto mewajibkan negara maju (Annex I) agar padaperiode komitmen I (2008-2012) menurunkan emisi gas rumah kaca rata-ratasebesar 5,2 persen dari total emisi duniatahun 1990.Hal itu dimungkinkan melalui perdagangan karbon yang diatur dalam CDM.Negara berkembang dapat menjual kreditpenurunan emisi kepada negara majuyang memang berkewajiban menurunkanemisi.Indonesia memiliki potensi karbon yangdapat diperdagangkan sebesar dua persenatau setara dengan 125 juta ton CO2.Jika diasumsikan harga certified emission reductions (CER)—penguranganemisi gas rumah kaca dari proyek CDMyang disertifikasi—di pasar internasionalsebesar 6 dollar AS per ton CO2, makanilai ekonomi yang akan diperoleh sekitar750 juta dollar AS dari transaksi penjualanCER untuk periode komitmen I.Selain keuntungan dari perdagangankarbon, menurut Sandra Cointreau,masyarakat juga akan diuntungkan karena TPA tidak lagi menjadi sumberpenularan bakteri dan pencemaran.Untuk mendukung sistem pengelolaansampah yang ramah lingkungan, BankDunia menyelenggarakan Pelatihan Pengelolaan Sampah Padat Perkotaaan yangBerkelanjutan serta Kesempatan untukPengembangan CDM (Clean DevelopmentMechanism) di Sanur, Bali, 19 Juni lalu.Pelatihan diikuti oleh Kepala Dinas Kebersihan Kabupaten/Kota se-Indonesia. „ RHSampah padat bisa diolah menjadi gas metana yang ramah lingkunganP
                                
   59   60   61   62   63   64   65   66   67