Page 5 - Majalah Berita Indonesia Edisi 48
P. 5


                                    BERITAINDONESIA, 25 Oktober 2007 5V ISIBERITAebaran (Idul Fitri) selalu identik dengan mudik,pulang ke kampung halaman. Momen ini sudahmenjadi hal rutin setiap tahun. Mudik lebaranbenar-benar telah membudaya. Mudik telah menjadi ajang melepas rindu kepada keluarga dan kampunghalaman (nilai-nilai primordialisme yang bersifat positif).Namun sesungguhnya, karena tradisi mudik itu sudahselalu identik dengan Idul Fitri, maka maknanya tidak hanyasekadar pelepasan rindu kampung halaman (biologis),melainkan (semestinya) lebih bermakna spiritual. WakilPresiden M Jusuf Kalla mengatakan, peristiwa hari rayaIdul Fitri yang lazim disebutLebaran memiliki tiga maknapenting, yakni agama, sosialdan ekonomi.Menurutnya, Lebaran itumasalah sosial yang tertinggi.“Mobilisasi masyarakat terbesar hanya terjadi pada Lebaran. Selama ini mudik diPulau Jawa saja setidaknyamemobilisasi 30 juta orang, “katanya. Selain itu, Lebaranmerupakan peristiwa ekonomi yang tertinggi setiaptahun, karena peristiwa mudik itu dapat memberikan pemerataan ekonomi di seluruhIndonesia.Lebaran Idul Fitri, dalammakna agama (spiritual) berarti kembali ke fitrah. Secaraetimologis, Idul Fitri berarti‘kembali berbuka’. Kemudiansecara substansial dimaknai‘kembali ke fitrah.’ Sebuahmomentum pulang ke kampung rohani, yang bermaknakembali ke hati nurani, menemukan Allah di dalam dirisendiri. Artinya, rumah rohani kita sebetulnya ada didalam diri.Dalam pemaknaan ini sesungguhnya yang harus mudik itu bukan dalam arti biologis, melainkan mudik spiritual, mudik rohani. Suatumomen pengungkapan kemenangan dan kegembiraan setelah kurang lebih satu bulanumat Islam berpuasa. Suatu kesempatan untuk menegaskankomitmen keilahian bagi kemanusiaan universal. Suatu momentum melakukan suatu konsentrasi atau kontemplasikembali ke jati diri sendiri, merefleksi dan introspeksilembaran pengalaman masa lampau, sehingga memunculkankearifan-kearifan di dalam diri.Bukan berarti bahwa mudik secara fisik (biologis), dalammakna sosial, ekonomi dan budaya menjadi tidak penting.Semua itu perlu, apalagi bila kita melakonimya secara baikdan proporsional. Yang terpenting, mudik lebaran yang setiaptahun menjadi peristiwa (mobilisasi) rutin luar biasa, sampaimerepotkan banyak pihak, terutama dalam hal masalahangkutan, seharusnya memberi nilai tambah pada urgensimudik spiritual atau mudik rohani.Sehingga ongkos besar yang harus kita bayar dalam prosesimudik biologis itu tidak sia-sia. Bisa kita bayangkan, untukmenjaga dan mengamankan perjalanan mudik lebaran sajapihak kepolisian menghabiskan sekitar Rp 45 milyar. Belumlagi akumulasi pendapatan atau gaji yang diperoleh setiaporang selama satu tahun bekerja di kota harus habis dalam satu minggu untuk mudikbiologis ke kampung halaman. Jadi jangan sampai mudikyang mengiringi Idul Fitrimenjadi semacam suatu pestaritual tahunan yang sangatkonsumtif.Dalam hal ini, secara sadardan maksimal, harus terpikirkan dan terejawantahkan bagaimana kita bisa menciptakan nilai plus mudik lebaranitu, terutama dalam maknaspiritual. Juga dalam maknasosial, budaya dan ekonomi.Secara sosial, mudik bermakna pemenuhan kepentingan berkumpul secara primordial, emosional dan paguyuban, untuk mempererathubungan silaturahim. Secaraekonomi bisa juga bermaknasebagai pemerataan atau pemulangan uang yang menumpuk di kota ke daerah-daerah.Suatu kesempatan orang desauntuk menerima uang darikota. Hanya saja hal itu jangan dilakukan secara berlebihan, hingga mengarahpada pamer kekayaan, kesombongan diri, sehinggalebih banyak aspek-aspekmubazirnya daripada keuntungannya.Kita mestinya harus mampu memaknai Idul Fitri sebagai hasil proses panjangberpuasa selama satu bulan yang tidak hanya sekadarmenahan makan, minum, dan sebagainya, tapi lebihsubstansial lagi adalah meminimalkan nafsu dan menghasilkan insan yang fitri. Hal inilah yang harus kita maknaidengan baik sebagai amanah dalam kehidupan keseharianpada hari-hari mendatang. Terutama dalam mengembanamanah, sesuai posisi dan kapasitas kita masing-masing,untuk diabdikan dalam konteks Indonesia. Pejabat tidak lagikorupsi. Buruh dan petani bekerja dengan giat.Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan bathin. „Makna Mudik LebaranLilustrasi: dendy
                                
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10