Page 7 - Majalah Berita Indonesia Edisi 48
P. 7
BERITAINDONESIA, 25 Oktober 2007 7BUNG WARTOSURATKOMENTAR http://www.beritaindonesia.co.id/surat_pembaca/Putaran ini memang tidak memilikirambu lalu lintas, sehingga dari keduaarah bisa menggunakan putaran iniuntuk berputar. Tetapi putaran inipenuh dengan bermacam-macam rintangan, mulai dari balok-balok kayu,batu, bata sisa bangunan dan pembatasjalan. Bisa dibayangkan putaran yangseharusnya ideal untuk berputar 2mobil dan motor, ternyata hanya bisadigunakan untuk satu motor, itupunkalau beruntung. Biasanya pada hariSabtu dan Minggu putaran ini benarbenar ditutup, apalagi tanggal muda.Saya adalah seorang pengendara yangmerasakan benar bagaimana oknumpolisi Depok memanfaatkan putarantersebut sebagai lahan obyekan. Dengandalih mengatur lalu-lintas dan menyeberangkan orang yang ingin menyeberang, polisi Depok lebih sibuk“menjebak” para pengendara yangberputar di belokan pertama. Mohonperhatiannya kepada lembaga terkait.Abitasandaz_99@yahoo.comUntuk Kangen BandSaya tidak tahu tentang grup band ini.Tapi saya baru baca tentang bagaimanagrup band ini sukses padahal personelnya terdiri dari kuli bangunan danpenjual es cendol. Saya langsung tertarik. Dan saya coba dengarkan lagunyadi You Tube. Saya bukan pecinta musikIndonesia. Tapi begitu saya dengar laguKangen Band saya senang, kata-katanyasederhana tapi luar biasa, gaya musiknya juga nggak ikut-ikutan dengan lagulagu Barat misalnya. Sungguh sayasalut. Dan saya sangat terharu dengankesuksesan mereka. Tapi saya jugakaget mengetahui ada orang yang irihati pada mereka. Boleh iri tapi yangpositif. Dengan jalan ikuti dan teladanimereka, jangan menghina dong. BuatKangen Band, jangan sakit hati, janganminder, justru kalian membuat banggakita semua dan bisa menjadi motivasisemua orang, bahwa kesuksesan tidakmemandang kaya miskin, jelek cantik,ganteng dan lain-lain karena Tuhan ituadil. Bila perlu laporin saja yang menghina dan mengancam kalian. Bukanuntuk balas dendam, tapi supaya mereka sadar bahwa mereka harus menghargai orang lain, dan sadar bahwasetiap orang memiliki hak yang samauntuk berkarya dan sukses. Kesuksesanbukan milik sekelompok orang, tapisetiap orang.Debbydebby05jt@yahoo.comJanji Palsu PemerintahSetelah saya membaca berita tentangkorban bencana gempa bumi di Bengkulu,saya teringat dengan desa kelahiran sayadi Klaten, yang mempunyai masalah yangsampai sekarang belum terselesaikan. Seperti pemberian bantuan untuk pembangunan rumah tinggal. Pemerintah menjanjikan anggaran untuk korban di Bengkulu Rp 619 miliar. Untuk 1 rumah robohrata tanah kira-kira Rp 15 juta. Melihat kenyataan yang ada di daerah saya, sampaisekarang pemberian bantuan pembangunan rumah itu belum terealisasikan.Menurut berita, Aceh yang kena tsunamijuga belum terselesaikan. Sebenarnyapemerintah terlalu mengumbar janji, danhanya menambah penderitaan. Merekasudah kehilangan tempat tinggal terusdijanjikan sesuatu yang muluk-muluk daripemerintah dan akhirnya pemberian itudilaksanakan tersendat-sendat. Sayamohon pada pemerintah jangan jadikanBengkulu seperti daerah saya.Yohanes Sugiyantokethel_sho@yahoo.co.id