Page 11 - Majalah Berita Indonesia Edisi 48
P. 11


                                    BERITAINDONESIA, 25 Oktober 2007 11HIGHLIGHT BERITA 21 SEPTEMBER - 07 OKTOBER 2007kum terkait kasus tewasnyamahasiswa IPDN Cliff Muntu. “Terdakwa terbukti melakukan dan memengaruhimelakukan penyuntikanformalin bukan oleh yangberwenang, yaitu dokterforensik. Sedangkan dalamdakwaan kedua, Lexie dinyatakan bersalah karenamemalsukan data mengenaiCliff sebelum disuntik dandiberangkatkan ke Manado,” kata ketua majelis hakim Krisna Menon. Melaluipenasihat hukumnya,Humprey R Djemat, Lexieakan mengajukan banding.Akbar dan JKKembali Akur28/9 - Wakil Presidenyang juga Ketua Umum Partai Golongan Karya, Muhammad Jusuf Kalla kembali “akur” dengan mantanKetua Umum DPP GolkarAkbar Tandjung setelah sebelumnya hubungan keduanya sempat kurang harmonis menyusul desertasi Akbar yang berjudul “PartaiGolkar dalam PergolakanPolitik Era Reformasi: Tantangan dan Respons” yangbanyak mengkritik PartaiGolkar pasca kepemimpinanAkbar. “Akurnya” keduapetinggi Golkar tersebutterjadi saat keduanya bertemu dalam acara buka puasabersama Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam(KAHMI) di Istana Wapres,Jakarta Pusat. Ketika barubertemu, keduanya tampakbersalaman dan saling berpelukan. Jusuf Kalla sebelumnya tak menyangka kehadiran Akbar Tandjungkarena memang tidak mengundangnya secara khusus.Tapi hanya mengundangmelalui KAHMI. Menanggapi pertemuan itu, JusufKalla mengaku senang danmenganggap sudah tidak adapersoalan lagi dengan Akbar.Sementara Akbar Tandjungmengatakan, dia tetap menjaga tali silaturahmi, terlepasmasih ada perbedaan-perbedaan dengan Kalla.Din Syamsuddin TolakAsas Tunggal Parpol29/9 - Ketua Umum PPMuhammadiyah, DinSyamsuddin, secara tegasmenyatakan menolak upayasejumlah partai politik yanghendak mengusulkan pencantuman asas tunggal Pancasila sebagai asas partaipolitik. Ia berpendapat, demokrasi itu mengakui kemajemukan. Apalagi bangsa Indonesia juga sudahmajemuk. Jadi menurutnya, asas parpol pun biarlahmajemuk. Jangan sampaikembali kepada pendekatanlama yang kembali kepadaasas tunggal. Pancasila, menurutnya biarlah sebagaidasar negara. Sementaraimplementasi dan manifestasi masyarakat tidak apaapa berbeda. Sebelumnya,soal asas Pancasila ini menjadi perdebatan di antarafraksi-fraksi DPR. FraksiPartai Golkar, Fraksi PDIPerjuangan, dan Fraksi Partai Demokrat mengusulkanagar asas Pancasila dicantumkan secara eksplisit dalam RUU Parpol. Sementara fraksi-fraksi lain, khususnya fraksi parpol Islam,menghendaki pencantuman asas parpol secara implisit. Bahkan, bila perlu dihapus, sehingga tidak menimbulkan perdebatan.Anggota DPR BentukKabinet Bayangan30/9 - Sejumlah anggotaDPR RI yang tergabung dalam Koalisi Muda ParlemenIndonesia (KMPI) membentuk kabinet bayangan(shadow cabinet). Kabinetini lahir untuk menandingikinerja Kabinet IndonesiaBersatu (KIB) pimpinanPresiden Susilo BambangYudhoyono (SBY). Berbagaijenis kementerian ada dikabinet bayangan sepertimenteri luar negeri, menteri agama, menteri kesehatan, dan sebagainya. Paramenteri ini berasal dariberagam partai politik. Namun, tak memiliki presidendan wakil presiden. Kabinetbayangan ini juga membukanomor hotline untuk kritikdan saran dengan nomor0816722588. Masyarakatbisa mengirim pesan singkat ke nomor ponsel tersebut dan kritik masyarakatakan dibicarakan di rapatkabinet bayangan selanjutnya. Rapat pertama sudahdigelar di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (26/9) malam.Kabinet bayangan ini dibentuk untuk melakukancheck and balance terhadapkinerja menteri pemerintah.Sutiyoso MajuSebagai Capres1/10 - Gubernur DKI Ja-
                                
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15