Page 6 - Majalah Berita Indonesia Edisi 55
P. 6
6 BERITAINDONESIA, 20 Maret 2008SURATKOMENTAR http://www.beritaindonesia.co.id/surat_pembaca/Visit Indonesia Year 2008 SetengahHatiJika sesuai dengan harapan, padatahun 2008, Indonesia akan dikunjungiminimal 7 juta wisatawan mancanegara. Untuk mencapai harapan itu,pemerintah telah meluncurkan program Visit Indonesia Year 2008 denganslogan penggugah Celebrating 100Years National Awakening. Kita tentumemiliki harapan yang sama denganpemerintah. Namun, program ini terkesan masih dilakukan setengah hati.Banyak maskapai penerbangan Indonesia yang dicekal negara lain. Bandarapun ternyata masih banyak yang belumlayak. Bahkan, bandara sekelas Soekarno-Hatta harus terganggu olehbanjir, sedangkan Bandara Poloniajustru terbakar. Contoh berikutnya,meskipun Indonesia terkenal dengannegara kepulauan, tapi pelabuhanpelabuhannya ternyata tidak memenuhistandar. Sehingga, kapal-kapal pesiaryang mengangkut ribuan wisatawantidak mau berlabuh di Indonesia.Kemudian, fasilitas objek wisata didaerah juga banyak yang tidak terpelihara, kumuh, rusak dan sebagianlagi memang tidak ada. Sebagian pemerintah daerah juga mengengelolaobjek wisatanya masih setengah-setengah. Hal itu terlihat dari minimnyaupaya promosi dan sarana informasiwisata. Kondisi ini diperparah dengansikap pusat yang hanya kebanyakanmenjual Bali. Lalu dengan kondisiseperti itu, apakah Indonesia akan memenuhi target 7 juta wisatawan? Jawabannya tentu tergantung pada kesigapan pemerintah dalam menanggapipermasalahan tersebut. Semoga.Husamahusya_bio@yahoo.comJangan Selalu MenyalahkanBencanaBangsa Indonesia sepertinya sedangdicoba. Berbagai bencana datang silihberganti, mulai dari tsunami, gempa,gunung meletus, banjir, tanah longsorserta penyakit. Berbagai bencana ituternyata ikut berpengaruh pada polapikir masyarakat. Banyak yang menyalahkan bencana sebagai sebuahkutukan. Bahkan tidak jarang yangmengaitkan dengan hal-hal berbauklenik seperti menghubungkan bencanadengan pemerintahan sekarang. Tidakada yang menyalahkan pemikiranseperti itu, tapi alangkah bijaknya kalaukita berpikir secara rasional. Adabeberapa faktor yang membuat bencanaitu, diantaranya kesalahan manusia.Misalnya, masalah banjir dan tanahlongsor karena penggundulan hutan.Jadi, kita jangan terlalu menyalahkanbencana sehingga menyerah pada keadaan. Kita harus percaya pda falsafahbahwa selalu ada berkah di balik bencana atau musibah. Adanya bencanajustru harus kita jadikan sebagai cambuk untuk bangkit dan bekerja keras.Tidak ada gunanya terus meratapi bencana. Kita harus percaya, selalu ada hariesok yang lebih baik. Dengan kitaberdiam diri dan menyerah pada keadaan, tidak akan ada perubahan padahari esok.Krisnawatiadek.krisnawati@yahoo.comPers Nasional dan Kontrol SosialSebagai pilar keempat demokrasi,pers mempunyai peran penting bagikemajuan bangsa. Setidaknya persbisa membantu mencerdaskan masyarakat. Selain itu, peran kontrolsosial yang dilakukan pers sangatpenting untuk menjaga agar tidak adapenyelewengan. Namun, pers jugaharus mengontrol setiap berita yangakan dipublikasikan agar tidak berdampak buruk bagi kepentinganbangsa dan negara. Untuk itu, perssendirilah yang harus mengontrolpemberitaannya. Dalam zaman kebebasan pers seperti ini, seharusnyainsan pers bisa mengembangkan sensor diri. Masyarakat ingin mendapatkan informasi atau berita yangbenar, tepat, dan objektif, namun jugaberkualitas dan berimbang serta dapatmembawa kebaikan kepada masyarakat. Dengan menjunjung tinggiidealisme dan etika jurnalis , bisnismedia akan semakin tangguh danberkembang.Aufa Jatmikoautaja@plasa.comPEMASANGAN IKLAN:Telp. (021) 8293113, 70930474, 83701736Fax.(021) 83787235, 98101871Surat atau komentar tentang apa sajabaik berkenaan dengan isi majalah BeritaIndonesia maupun ide/gagasan/pandangan tentang isu-isu aktual dapat dikirimkan ke RedaksiBerita Indonesia, dengan alamat sebagai berikut:• http : //www.beritaindonesia.co.id/surat _pembaca/• email : redaksi@berindo.com• surat : Jalan Cucakrawa No.14A Bukit Duri, Tebet,Jaksel 12840 Telp. (021) 70930474, 8293113 (021) 83701736