Page 40 - Majalah Berita Indonesia Edisi 56
P. 40
40 BERITAINDONESIA, 1 Mei 2008LenteraL ENTERA40Bersepeda di AlZaytun bukanlahkarnaval budayasaban akhirpekan. Di sana,dibiasakannyasepeda bagisantri, guru,karyawan daneksponen telahmenjadikebutuhan seharihari.Indramayu dan kota di sekitarnya itu, dan,dengan uji coba di Jakarta ini akanmenjadi holistic try out. Kesemuanyamemberi gambaran bersepeda termasukolahraga yang membutuhkan mental yangkuat.Sehat dan Ramah LingkunganJakarta di minggu pagi miripkeseharian di sekitar Mahad Al-Zaytun.Saban minggu pagi, Jakarta adalah “hariraya” sepeda sehat. Di sana terjadi karnaval budaya gaya hidup sehat. Tua muda,beraneka jenis sepeda, dan dari beragamkalangan dan komunitas mengayuhbersama sedaya-upaya menyehatkan jiwaraga. Kemudahan fasilitas bersepeda di jalan protokol mulai pukul 6 sampai 9 pagiitu menjadi oase bagi pecinta sepeda sehatdi Jakarta. Sedangkan di Mahad AlZaytun, bersepeda sehat bukan lagisebagai jargon. Aktivitas bersepedamenjadi keseharian hidup di Al-Zaytun.Guru dan siswa dibiasakan mengendaraisepeda di lingkungan kampus.Tersedia ruas jalan di setiap tepi jalanmenjadi rancang khusus bagi pengendarasepeda di Al-Zaytun. Perlintasan itumengambil ruas di jalan yang sama bagipengendara roda empat. Lintasan sepedamendapat white strips sekitar empatjengkal di tiap tepi jalan. Dengan dua ruas(di kiri-kanan) jalan itu, pengendara sepeda akan dengan mudah mengambiljalan masing-masing satu arah. Denganjalan satu arah itu, pengendara sepedaakan mendapat hak yang sama denganpejalan kaki, dan pengendara roda empatlainnya.Para pejalan kaki bisa nyaman di trotoarsambil menghirup udara segar tanpadiburu kendaraan lain. Begitupun keberadaan sepeda dan roda empat takterkecuali wajib mentaati rambu lalu lintas dan “polisi” jalan raya di kawasan kampus. Sebuah pemandangan yang nyamandan teratur.Bersepeda di Al-Zaytun bukanlahkarnaval budaya saban akhir pekan. Disana, dibiasakannya sepeda bagi santri,guru, karyawan dan eksponen telah menjadi kebutuhan sehari-hari. Fasilitasparkir yang aman bagi sepeda juga tersedia di setiap wilayah gedung dan di setiapfasilitas parkir kendaraan lainnya.Bahkan jika dibandingkan kendaraanroda empat seperti mobil para tamu ataubus karyawan, sepeda menjadi “raja” dansangat populis keberadaannya di Al-Zaytun. Dengan memiliki sepeda menjadisalah satu kebutuhan secure di kampusterpadu itu.Bila di Jakarta (pada umumnya) belumbanyak menyediakan fasilitas untukpengendara sepeda, maka di Al-Zaytunjustru sudah mengembangkan sepedasebagai gaya hidup keseharian. Mulanyaberproses melalui peraturan tidakdiperkenankannya kendaraan bermotormasuk lingkungan kampus, lalu padaakhirnya menjadikan sepeda sebagaikebutuhan sehari-hari, dan tersosialisasikan dengan sendirinya. Kehidupan bersepeda menjadi subur, dan benar-benarmengakar sejak mula Al-Zaytun didirikanhingga sekarang. Lalu-lalang sepeda telahmenjadi pemandangan yang harmonis.Langkah yang patut diacungi jempol.Mahad Al-Zaytun sebagai lembagakeilmuan sudah memulai gaya hidup sehat dan ramah lingkungan, bahkan jauhsebelum isu pemanasan global menjadiRehat: Syaykh AS Panji Gumilang bersama tim ASSA ditemui Pemred Berita Indonesia dan kru saat rehat selepas bersepeda foto: berindo/ws