Page 6 - Majalah Berita Indonesia Edisi 57
P. 6
6 BERITAINDONESIA, 19 Juni 2008SURATKOMENTAR http://www.beritaindonesia.co.id/surat_pembaca/Surat atau komentar tentang apa sajabaik berkenaan dengan isi majalah BeritaIndonesia maupun ide/gagasan/pandangan tentang isu-isu aktual dapat dikirimkan ke Redaksi Berita Indonesia, dengan alamatsebagai berikut:• http : //www.beritaindonesia.co.id/surat _pembaca/• email : redaksi@berindo.com• surat : Jl. Bukit Duri Tanjakan IX No. 8A JakartaSelatan Telp. (021) 8292735, 8293113, 83701736,70930474 Fax. (021) 83787235PEMASANGAN IKLAN:Telp. (021) 8292735, 70930474, 83701736Fax. (021) 83787235Pudarnya Keagungan Wakil RakyatKeagungan sebuah lembaga yangdiisi oleh wakil rakyat dan dipilih olehrakyat melalui pemilihan umum (DPR/DPRD), telah mengalami penyusutankepercayaaan. Para wakil rakyat dilembaga tersebut tidak lagi mencerminkan sebuah lembaga yang seharusnya dihormati atau diagungkan. 'Bencana' penyusutan kepercayaan rakyatdisebabkan perilaku atau tabiat sebagian anggota dewan yang serakah. Gajiyang besar, hujan honorarium, tunjangan yang besar, fasilitas yang berlimpah banyaknya, masih dianggap belumcukup. Karena itu, ribuan anggotaDPR/DPRD malakukan hal-hal tidakterpuji. Berita paling akhir, tentangkorupsi yang diduga dilakukan olehanggota dewan seperti Al Amin, Hamka Yandhu, dan Saleh Yasit, makinmenyuramkan keagungan lembaga dewan. Keagungan itu lebih suram danpudar lagi dengan dihalanginya penyidikKPK untuk menggeledah ruang kerja AlAmin oleh Ketua DPR Agung Laksono.Nama, Agung, (besar, hormat) Al Amin(dipercaya, terpercaya) tidak punyamakna yang sesungguhnya dalam perjalanan sebuah lembaga seperti DPR. BilaAgung Laksono benar-benar ingin lembaga yang dipimpinnya bersih dari dugaan sarang korupsi, seharusnya dia membuka pintu DPR selebar-lebarnya. Mudah-mudahan kelak, pada era wakil rakyat mendatang (2009-2014) lembagaagung seperti DPR/DPRD bersih dari virus-virus perusak nama baik lem-baga.Guna mencapai hal tersebut, peserta pemilu patut berpikir sebelum menjatuhkanpilihan.IrmalIrmal_ompin@yahoo.comPemerintah Harus Kembangkan PertanianSekarang ini, masyarakat dunia menghadapi era kehidupan baru. Melonjaknyaharga makanan membuat banyak negaramengalami krisis pangan yang berujungpada kerusuhan. Tercatat, sudah 41negara miskin mengalami kerusuhanakibat krisis pangan yang berujung padaaksi anarkis dan mengamuknya masyarakat di negara tersebut. Salah satucontohnya adalah apa yang terjadi di Haiti. Di sana, karena banyak yang mengalami kelaparan akibat inflasi barangyang membubung tinggi, rakyat Haitimenyerbu istana negara untukmencari makanan. Karena itu, kondisinegara itu menjadi kacau dan berujung pada seruan kepada pemimpinnegara tersebut untuk meletakkanjabatannya. Fenomena krisis panganjuga mulai dirasakan bangsa Indonesia. Akhir-akhir ini harga makanansangat mahal. Kedelai dan minyakgoreng, misalnya, telah mengalamikenaikan di atas 50% dalam hitunganbulan. Dengan akan terus melonjaknya harga barang kebutuhan, mautidak mau, harus ada upaya konkretdari pemerintah untuk melindungirakyat Indonesia dari ancaman krisispangan. Maka itu, sudah saatnya pemerintah melakukan gerakan revitalisasi dan mendukung upaya untukmengangkat kesejahteraan petani. Sebagai negara yang diberkahi alamsubur, sudah sepatutnya Indonesiamawas diri dan menjadikan pertaniansebagai sektor unggulan dalam pembangunan dan strategi menghadapiancaman krisis pangan dunia.Erik Purnama PutraJl. Ry Tlogomas No.246, MalangTantangan Harga PanganHarga pangan dunia terus naik.Secara logika, kenaikan tersebutmungkin dapat dijelaskan. Namun,yang diinginkan masyarakat bukanpenjelasan. Tapi bagaimana menghidupi anak dan keluarganya. Negarakita sangat kaya sumber daya alam,yang bila dikelola dengan baik akanmendatangkan kesejahteraan. Memang, tantangannya tidak ringankarena daerah kita juga rawan bencana. Dalam suasana yang demikian,diperlukan optimisme dan motivasiseluruh masyarakat agar tidak gampang menyerah menghadapi situasisituasi sulit. Optimisme tersebut bisakuat apabila didukung kebersamaanantara petani dan pengusaha untukkepentingan bersama. Kalau pengusaha pangan lebih mementingkankeuntungan daripada kebersamaansebagai warga bangsa, mereka akanlebih condong untuk menjual produkproduk mereka kepada dunia internasional yang harganya melambung.Harapan kita, para produsen dan pengusaha pangan bersama-sama wargamasyarakat lainnya mengatasi krisisyang sedang melanda saat ini denganmengedepankan kepentingan bangsadan negara.Robby Z IlmaRobbyzidnailma@yahoo.com