Page 5 - Majalah Berita Indonesia Edisi 65
P. 5


                                    BERITAINDONESIA, Maret 2009 5V ISIBERITAkarikatur: dendyPilih dengan Cerdasemilihan Umum (Pemilu) sebuah sarana demokrasiyang teramat penting untuk memilih putera-puteriterbaik bangsa menjadi wakil rakyat. Agar hasilnya(mereka yang terpilih) memiliki integritas diri,komitmen, idealisme dan visi (bermasyarakat, berbangsa danbernegara), serta bersih dan tulus (hati, pikiran dankelakuannya), kiranya rakyat sebagai pemegang hak memilih,pemilik suara dan kedaulatan memilih, secara tulusmengunakan haknya dengan cerdas.Harapan ini kita kemukakan setelah melihat kinerja,komitmen, dan perilaku para wakil rakyat, anggota DewanPerwakilan Rakyat yang terhormat saat ini, sungguhmenyedihkan. Sangat banyak diwarnai peristiwa aib, korup,malas, angkuh, serta mementingkan diri dan kelompoknya.Sudah amat sering kita menyaksikan anggota dewan yangterhormat ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),jaksa dan polisi karena korupsidengan berbagai modus. Jugabeberapa dikabarkan berselingkuh, malas dan ngantukmengikuti rapat. Sering bicaraarogan dan ngelantur. Sungguhmemprihatinkan, sehinggaanggota dewan yang baik punjadi ikut tercemar dan mungkin sulit menunjukkan integritasnya. Mereka ini adalah hasilpilihan rakyat sebelumnya(Pemilu 2004).Kini, dalam beberapa harimenjelang masuk bilik suaramenentukan pilihan pada Pemilu legislatif, 9 April 2009,kita kiranya jangan lagi terperosok masuk ke lubang yangsama akibat kesalahan dankecerobohan memilih orangdan partai yang salah. Kesalahan kita mungkin timbul akibat kekurangjelian menilaiperilaku para caleg dan petinggi partai peserta pemilu.Kita berharap bahkan berkeyakinan, semua partai politik (Parpol) peserta Pemilu 2009ini punya visi, misi dan program demi kesejahteraan rakyat,kemajuan bangsa dan negara. Di atas sudut pandang positifinilah, kita menentukan pilihan. Tapi, kita tidak bisa terlenapada konsep dan janji indah tanpa mencermati dengancerdas, sejauhmana intregritas diri, komitmen, idealisme danvisi (bermasyarakat, berbangsa dan bernegara), kebersihandan ketulusan (hati, pikiran dan kelakuan) mereka, baikpribadi caleg maupun parpol.Salah satu indikasi kuat yang menunjukkan seseorang (calon legislatif) itu punya integritas adalah tidak menjalankanpolitik uang. Di samping itu, selain bersih dari politik uang,juga jujur, dan punya motivasi untuk membela kepentinganbanyak orang. Mereka memiliki motivasi kuat untuk mengabdikan diri, berperan sebagai anggota legislatif yangmempunyai 3 (tiga) fungsi dasar yaitu fungsi anggaran, fungsipembuatan kebijakan (legislasi) dan fungsi pengawasan.Sementara, mereka (Caleg) yang punya motivasi mencaripekerjaan atau ingin mengejar status sosial dan kesempatanyang lebih baik untuk memperbaiki taraf ekonomi dankekuasaan, sehingga menghalalkan segala cara agar terpilihjadi anggota dewan, adalah kelompok yang perlu diwaspadai.Mereka pastilah berharap, setelah duduk sebagai anggotadewan yang terhormat, akan mendapat berbagai fasilitas dankemudahan untuk balik modal berlipat-lipat. Kecenderunganmereka ini berharap bisa kebagian kesempatan korupsi,walaupun akhir-akhir ini Komisi Pemberantas Korupsi (KPK)sudah menangkapi beberapa anggota DPR dan DPRD yangketahuan terlibat korupsi. Mereka yang tertangkap itu dipandang hanya ketiban sial. Sementara yang tidak ketahuan,ya, tidak tertangkap!Mereka ini gencar melakukanpolitik uang. Membagi-bagiuang dan pemberian dalam bentuk lain kepada para konstituen,agar dipilih. Politik uang inimemiliki daya rusak yang semakin mengerikan dalam prosesdemokratisasi di Indonesia.Demokrasi yang diharapkanharus bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat,malah melahirkan koruptorkoruptor yang akan mengisapuang rakyat.Sehubungan dengan itu, salahsatu tanda kecerdasan kita dalam menentukan pilihan, kiranya pilihan kita berada dalamprinsip dan tataran antipolitikuang. Marilah kita pilih calonwakil rakyat yang bersih daripolitik uang. Kita pilih calegyang berani melakukan perubahan demi perbaikan, dengantidak melakukan money politic, tetapi berkemauan melakukan silah al-rahmi yang berkesinambungan denganrakyat.Mari kita bangkitkan kesadaran antipolitik uang, menolakpolitik uang! Sebab pilihan yang didasarkan pada politikuang berarti menjual harga diri dan ikut menyuburkan pratikkorupsi dan suap-menyuap di masyarakat secara luas.Dengan pilihan yang antipolitik uang, berarti kita juga ikutmembangun rumah rakyat (DPR) yang dihuni putera-puteribangsa pilihan untuk menyalurkan aspirasi rakyat, dan demikesejahteraan rakyat. RedaksiP
                                
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10