Page 6 - Majalah Berita Indonesia Edisi 67
P. 6


                                    6 BERITAINDONESIA, 16 Mei - 15 Juni 2009SURATKOMENTARSurat atau komentar tentang apa sajabaik berkenaan dengan isi majalah BeritaIndonesia maupun ide/gagasan/pandangan tentang isu-isu aktual dapat dikirimkan ke Redaksi Berita Indonesia, dengan alamatsebagai berikut:• email : redaksi@berindo.com• surat : Jl. Bukit Duri Tanjakan IX No. 8A JakartaSelatan 12840 Telp. (021) 8292735, 8293113, 83701736,70930474 Fax. (021) 83787235Koalisi vs Isi KualiTak kala rakyat masih berkutat menunggu janji para politisi untuk mengisi kuali (kebutuhan makan), para elitemalah sibuk memikirkan kekuasaan.Saat ini yang dibutuhkan rakyat adalahpekerjaan untuk masa depan. Banyaknya PHK sebagai indikasi masih buruknya kondisi perekonomian di TanahAir. Sikap parpol yang akhir-akhir inilebih cenderung memikirkan kekuasaan, cenderung menjadikan persoalanhanya bertumpu pada hal itu, padahalada yang lebih penting, kesejahteraanrakyat. Pernahkah terbesit dalam benak elit politik untuk sedikitpun memberikan apresiasi terhadap kesediaanrakyat yang baru saja memilih. Lebihdari itu akan lebih baik pula elit politikberpikir dan merumuskan kebijakanyang akan mengisi kuali dan mengisikebutuhan hidup rakyat. Keperluan suararakyat untuk memilih janganlah hanyauntuk sesaat saja. Pilpres memang penting dan wajib dirumuskan para elit politik. Namun, jangan dianggap pilpres segala-galanya, kemudian mengabaikanproblem yang dihadapi rakyat. Jika parpoldan politisi mengabaikan suara danharapan rakyat, jangan kaget rakyat jugamengabaikan mereka.SUSY AYUNINGTYASSUSYAYU_RANADIVA@YAHOO.COMMenunggu Keteladanan PemimpinSeiring dengan makin dekatnya pelaksanaan Pilpres 2009, dan maraknya calopolitik menggalang koalisi menuju RI-1 danRI-2, mengakibatkan suhu politik semakinmemanas. Untuk mempromosikan dirinya,para elit parpol sering adu argumentasibahkan saling membeberkan kelemahan,saling ejek, sindir, dan adu pantun lewatmedia massa. Mungkin itu masih bisaditerima, tapi hendaknya para pemimpinmemberi teladan yang baik bagi masyarakat.Pemimpin sebagai pengayom, sebagaipanutan memberi teladan yang baik padarakyat dalam berbagai tindakannya, bagaimana agar generasi politik berikutnya jangan teracuni dengan cara-cara yang telahdipertontonkan. Dan supaya politik itujangan diidentikkan dengan hanya kekuasaan semata tetapi lehih dari itu, kekuasaan yang membawa pembebasan yaitutidak ada lagi kemiskinan, penganggurandan sederet masalah bangsa ini.DINI KINANTHIDINIKINA@PLASA.COMKomnas HAM Harus ProporsionalDerap langkah Komnas HAM selamaini nyaris menghilang. Namun belakangan tiba-tiba muncul ingin membelamasyarakat yang hilang hak pilihnyapada pemilu caleg yang penuh denganberbagai pelanggaran. Sehingga komnasHAM menyatakan akan membentuktim khusus untuk menyelidiki pelanggaran HAM. Ada kesan masalahpemilu ini jauh lebih penting dan lebihbesar daripada pelanggaran yang terjadipada masa lalu, termasuk pelanggaranyang mengakibatkan gugurnya parapahlawan reformasi. Bahkan yang lebihsering terdengar adalah para korbanHAM sering mencari keadilan ke istana.Apapun langkah yang diambil KomnasHAM untuk mengusut pelanggaranHAM akan mendapat dukungan asaldilakukan secara proporsional (berimbang).SULAMISULAMI65@YAHOO.COMBeri Teladan BerpolitikMelihat perhelatan pemilu 2009,kita disuguhkan atraksi yang sangatmenarik yang dilakukan oleh parapemain elit politik di tanah air. Politikpragmatis, itulah yang cenderung kitasaksikan belakangan ini. Visi dan misiyang disanjung-sanjung oleh sebuahpartai tidak bisa lagi dijadikan jangkaryang kuat bagi sebuah partainya untuktetap konsisten memegang keputusanyang telah digariskan bagi sebuahpartai. Menjelang pilpres kali ini, paraelit politik dari berbagai latar partai,ibarat minyak dengan air yang tidakmungkin disatukan, namun padapemilu kali ini nyaris bertemu. Bahkan seperti yang kita lihat sekarang ini,akibat tidak adanya persamaanpandangan dalam partai, partai-partaidi ambang perpecahan. Melihat hal itu,figur pimpinan sebuah partai tidak lagimenjadi penentu sebuah kebijakan.Bagaimana mungkin mereka lupa, adamusyawarah luar biasa yang telahdilakukan untuk pemilihan sang ketua.Namun sosok ketua yang mereka pilihsendiri tidak bisa dipatuhi oleh kaderpartai. Lagi-lagi sebuah preseden yangkurang baik di masyarakat. Para elitpolitik yang diharapkan bisa memberikan contoh pada masyarakat bagaimana berpolitik yang baik, justru tidakpatut dicontoh.RUKI HASANBASAN@YAHOO.COMPEMASANGAN IKLAN:Telp. (021) 83701736, 8292735, 70930474Fax. (021) 83787235
                                
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10