Page 8 - Majalah Berita Indonesia Edisi 75
P. 8


                                    8 BERITAINDONESIA, April 2010BERITA TERDEPANfoto: vivanews.comPidato dengan HatiPidato Megawati menggetarkan bukan hanya bagi kaderPDIP, tapi juga di luar PDIP. Ia menekankan pentingnyapolitik dengan prinsip dan bukan menangis karenapencitraan.emilihan Dewan Pimpinan Pusat(DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) padakongres tanggal 6 hingga 8 April2010 di Hotel Inna Bali Beach, Sanur, Bali,telah berakhir. Seperti diperkirakansebelumnya, Megawati Soekarno Putrikembali terpilih sebagai Ketua Umum. Iadibantu 27 pengurus lainnya. Kongres kaliini sungguh menarik perhatian publik.Bukan hanya oleh kader PDI-P, tapi jugapartai lainnya.Kongres ini dianggap fenomenal terkaitpidato Megawati. Pidato tersebut sangathidup dan memiliki daya persuasi tinggiyang membuat pendengar, baik kaderPDI-P maupun di luar partai itu tergetar.Pidato politik kali ini pun dianggapmerupakan pidato Mega paling menggigitselama sepuluh tahun terakhir. Bahkandianggap lebih unggul dibanding pidatoketua umum partai lainnya.Dari isi pidatonya, tiga hal yang sangatmenarik untuk diperhatikan yaitu, penegasan kembali tentang PDI-P sebagai partai ideologis berdasarkan Pancasila 1 Juni1945. Ini dipilih sebagai pondasi, arah,tujuan, sekaligus bingkai perjuanganpartai yang memihak kepada rakyat.Dalam hal ini, dia menyoroti politikbelakangan ini yang sangat pragmatis danhanya berorientasi jangka pendek semata.Megawati juga secara tegas mengatakanpilihan PDI-P menjadi partai penyeimbang bagi pemerintahan yang berkuasadengan tidak memasuki kursi kekuasaan,melainkan sebagai mitra pemerintah yangkritis yang berada di luar pemerintahan.Pilihan politik ini fenomenal, karenaselain strategis, pilihan itu juga problematis. Dimana dengan pilihan itu, ia tidaksaja mensyaratkan kecakapan dan keterampilan kepemimpinan parpol yangkuat, strategi implementasi yang terencana dan jelas, juga konsistensi dari seluruh anggota partai untuk menaatinya.Padahal, salah satu persoalan internalyang mengemuka di PDIP belakangan iniadalah belum satunya pendapat tentangposisi ini. Contohnya, Ketua DewanPertimbangan Pusat Taufik Kiemas yangnotabene adalah suami Mega sendirihendak menarik-narik partai ini merapatdengan pemerintah yang sedang berkuasa.Berikutnya, Megawati juga bicara soalregenerasi di PDI-P. Walaupun tidak detail, ia mengatakan partainya telah melakukan regenerasi itu di tingkat DPPhingga ranting, dengan 70 persen diisiorang muda.Satu hal lagi yang membuat publikmerasa tergetar mendengar pidato Megawati itu adalah tatkala ia menegaskanfenomena pencitraan dalam dunia politiksekarang. “Kita harus bekerja di dalamsituasi ’citra’ menjadi daya tarik baru yangjauh lebih kuat ketimbang ideologi,”katanya.Menurutnya, moralitas negara demokrasi yang dibangun melalui partai, idealnya dimaksudkan agar pendidikan politikwarganegara dapat diwujudkan. Partaimenurutnya adalah “taman sari” untukmenyiapkan kader-kader pemimpinbangsa dan negara guna mengisi sirkulasikekuasaan secara damai. “Tugas etispartai di atas dalam kenyataannya disubkontrakkan kepada segelintir konsultanpolitik yang menghasilkan deretan angkayang menghegemoni masyarakat,” ujarnya.Menurutnya, prinsip telah dikalahkanoleh citra, dan pendidikan politik digantikan dengan indeks kepuasan publik.Survei dan indeks kepuasan menjadiinstrumen baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Citra dikedepankan, tetapi saat sama, membiarkan tugassejarah mencerdaskan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, serta melahirkan Indonesia yang bermartabat menjadisekadar pekerjaan seolah-olah,” ujarnya.“Saya sering merenung dan menertawakan diri saya, bagaimana saya bisabelajar pada suatu partai yang dalamwaktu begitu cepat bisa naik sampai 300persen. Saudara-saudara, saya inginbelajar kiatnya karena PDI-P juga berkeinginan seperti itu,” katanya seakanmenyindir partai yang sedang berkuasasekarang ini.Menanggapi pidato tersebut, hampirsemua pengamat politik mengapresiasi.Pengamat komunikasi politik EffendiGhazali misalnya, menyatakan, jarangmenjumpai pidato panjang yang bernas disepanjang isinya seperti itu. Ia bahkanmengatakan, hal yang juga direfleksikandalam pidato itu adalah Megawati masihdibutuhkan negeri ini. “Kita butuh pemimpin yang tegas dalam bersikap, tidakmencla-mencle,” katanya.Presiden PKS, Luthfie Hasan Ishaq,juga mengapresiasi pidato tersebut.“Bagus. Sikapnya menarik. Kita memberiapresiasi tehadap sikap tersebut,” katanya(6/4). Yudi Latief pada acara seminar diBali, Rabu (7/4) juga mengatakan bahwaia yakin ideologi yang dipegang PDIP akanmembawa partai itu tetap bertahan dipemilu 2014. “Itu pentingnya politikdengan hati. Biasa seorang revisionermemang selalu seperti itu, bukan menangis karena pencitraan. Ini sikappemimpin yang bisa mengaktualisasikankeinginan rakyat,” ujarnya.Dengan telah ditegaskannya partai inisebagai partai ideologis, kini publikmenunggu implementasinya dalam karyanyata. PDI-P harus dapat mengejawantahkan prinsipnya dengan mengutamakan kesejahteraan rakyat. „ SITPMegawati Soekarnoputri
                                
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12