Page 6 - Majalah Berita Indonesia Edisi 78
P. 6
6 BERITAINDONESIA, 15 Juli - 15 Agustus 2010SURATKOMENTARSurat atau komentar tentang apa sajabaik berkenaan dengan isi majalah BeritaIndonesia maupun ide/gagasan/pandangan tentang isu-isu aktual dapat dikirimkan ke Redaksi Berita Indonesia, dengan alamatsebagai berikut:• email : redaksi@berindo.com• surat : Jl. Bukit Duri Tanjakan IX No. 8A JakartaSelatan 12840 Telp. (021) 8292735, 8293113, 70930474 Fax. (021) 83787235Menegakkan Perda, Tidak PerluSenjata ApiKeputusan Kemendagri mengeluarkanaturan Permendagri No 26/2010 yangkemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah (PP) No 6/2010tentang Polisi Pamong Praja, khususnyaPasal 24 tentang Penggunaan Senjata Apibagi Satpol PP dinilai tidak tepat. Hanyadipersenjatai dengan pentungan sajasudah banyak terjadi kekerasan antaraSatpol PP dan masyarakat. Selain itupemberian senjata api kepada anggotaSatpol PP lebih banyak mudharatnyaketimbang manfaatnya. Karena bisameningkatkan pertikaian antar sipil.Dengan adanya senjata di tangan SatpolPP, itu bisa meningkatkan agresivitaskekerasan. Pemberian senjata kepadasatpol PP bisa kontraproduktif dengantugasnya sebagai pengayom masyarakat.Mendagri seharusnya melakukan evaluasi agar keberadaan Satpol PP bisadirasakan manfaatnya dan semakindicintai masyarakat. Kita menolak SatpolPP diberi senjata saat bertugas, karenaSatpol PP tidak memerlukan senjata apidalam penegakan perda. Yang diperlukan, pendekatan persuasif agar perdatersebut bisa diterima dan ditaati olehmasyarakat. Sementara itu mentalitasanggota Satpol PP juga harus diperbaiki.Dengan demikian, maka Satpol PP tidakperlu dipersenjatai untuk menakutnakuti warga.MilaKukusan 22 Beji, Depok, Jabarjemeela_22@plasa.comMenyikapi Hak Pilih TNIdi Pemilu 2014Wacana memberikan TNI menggunakan hak pilih dalam pemilu, bagi sebagianmasyarakat Indonesia akan susah diterima akal sehat. Seharusnya TNI tetapindependen, sebagai penengah apabilaada masalah dalam negara ini. Sebagaiorganisasi yang diberi mandat untukmenggunakan senjata, akan sangat berbahaya apabila mereka tidak netral. Danseharusnya pemerintah tudak usah pusing-pusing untuk memikirkannya. Faktanya TNI secara tidak langsung, tetapnetral. Seorang TNI memang tidak berhakmemilih karena yang punya hak memilihadalah status individunya sebagai warganegara. Jadi kalau seorang anggota TNIikut memilih dalam pemilu, itu murnimewakili dirinya sebagai orang biasa,warga negara Indonesia. Keprofesionalismeannya sebagai institusi dan individunya akan menentukan tingkat kenetralannya. Kemungkinan untuk menyalahgunakan jabatannya hanya karena ikutmemilih dalam pemilu sangatlah kecil.Namun bila seorang TNI ikut aktif jadianggota parpol atau ikut jadi kandidatdalam pemilu, tentu pengaruhnya bisaterasa jelas. Namun bisa tidaknya anggotaTNI menggunakan hak pilihnya dalampemilu maupun dalam Pilkada ditentukanoleh undang-undang yang dirancang olehpemerintah bersama dengan DPR. Danberbicara tentang hak asasi politik, militerdi negara juga ikut memilih.Ronald SurbaktiJl.Tebet Barat I/19 Jakarta Selatanacay_bogor@plasa.comBerantas Korupsi MelaluiPendidikan Sejak DiniGerakan reformasi 1998 telah behasilmembuka keran kebebasan, yang jugasemakin membuka lebar peluang korupsi. Kalau zaman Orde Baru korupsiharus lewat istana, sekarang semua pihakbisa ikut korupsi. Apalagi setelah desentralisasi kekuasaan otonomi dikeluarkan, korupsi semakin terdesentarlisasiibarat kanker stadium tinggi yang sudahmengerogoti tubuh bangsa. Korupsisudah semakin parah, sehingga perluupaya maksimal untuk membunuh perilaku korupsi bangsa ini. Yang dimulaidari segala bidang, baik politik, sosial,budaya, agama, dan lain-lain. Dan masing-masing harus segera berperan aktifmenumbuhkan kesadaran bahwa perilaku korupsi bertentangan dengan norma-norma agama dan kemanusiaan.Beberapa solusi alternatif untuk memberantas dan mengubah perilaku tindakpidana korupsi yakni dengan memberikan pendidikan yang memadai kepada generasi muda. Pertama, dimulaidari pendidikan anti korupsi dalamkeluarga. Sebagai wadah pertama, keluarga memiliki peranan penting untukmemberantas korupsi. Keluarga bisamembentuk karakter anak sejak usia dinidan menanamkan nilai-nilai kejujurankepada anak-anak di rumah. Kedua,dunia sekolah. Pendidikan karakter danakhlak yang baik selama ini masihkurang mendapat penekanan dalamsistem pendidikan nasional sehinggaharus lebih ditekankan lagi. Mengingattujuan dari pendidikan bukan hanyamengembangkan dimensi kognitif, tetapijuga dimensi afektif. Dengan memberikan pemahaman korupsi sejak usiamuda diharapkan mereka akan bisamengajak dan mewarnai lingkungansekitarnya untuk berani dan bangkitmelawan korupsi.Dini Kinanthi PutriJl.Raya Lenteng Agung, JakartaSelatandinikina@gmail.comHentikan Ledakan Tabung GasKorban jiwa akibat ledakan tabung gasdi masyarakat semakin hari makinmembengkak. Kerugian harta bendaakibat ledakan tabung gas ukuran 3 kilogram yang diduga bermasalah juga sudahtidak terhitung. Di samping maraknyatabung gas palsu yang beredar di kalangan masyarakat dan lemahnya pengamanan tabung gas oleh instansi terkait,ledakan yang terjadi pun ditengaraikarena kekurangmengertian masyarakatakan penggunaan tabung gas hasil kebijakan konversi minyak tanah ke gas elpijiitu. Dari peristiwa ledakan tabung gasyang terungkap, kecenderungan terusmeningkat, hingga saat ini masih terjadi.Bahkan lebih tinggi dari ketika programkonversi minyak tanah ke gas elpiji pada2008 itu baru dilaksanakan. PadahalKementerian ESDM dan Polri mengawasi secara ketat pabrik pembuat tabung gas dan aksesorisnya untuk memastikannya telah memenuhi standarnasional Indonesia (SNI). Sehingga tidakada cara lain yang harus dilakukan aparatpenegak hukum dan institusi terkait,agar para pengoplos dan pemalsu tabunggas segera ditindak tegas karena dianggap melakukan tindak terorismedengan menjual tabung gas bermasalahbagi masyarakat kecil yang tidak berdosa.SumiartiniJl.Tanjung Duren Raya, JakartaBaratsumiartini1983@gmail.com+++Dekadensi Moral Jangan SampaiJadi Awal Keruntuhan BangsaKetenaran Nazriel Ilham atau ArielPeterpan dan pacarnya Luna Mayabenar-benar tedongkrak setelah skandalvideonya merebak dimana-mana, bahkan menjadi bahan pemberitaan di koranumum paling bergengsi di AmerikaSerikat, The New York Times, sertadiwawancarai oleh CNN. Juga masukberita terpopuler di situs majalahTime.com. Berita ini berada di posisikeempat berita terpopuler. Hanya kalaholeh fenomena kokain di kalangan kelas