Page 28 - Majalah Berita Indonesia Edisi 89
P. 28


                                    28 BERITAINDONESIA, Juli 2013BERITA TOKOH Zetua MPR RI Taufiq Kiemas(TK), Ketua Dewan Pertimbangan PDI Perjuangan dansuami Megawati Soekarnoputri, meninggal dunia di sebuahrumah sakit di Singapura, Sabtu 8Juni 2013 malam. DimakamkanMinggu 9 Juni 2013 di TMP Kalibata,Jakarta, dengan inspektur upacaraPresiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.Berbagai pihak menyampaikan belasungkawa dengan beragam apresiasi yang menggambarkan sosok Taufiq Kiemas sebagai negarawan, bapakempat pilar kebangsaan, bergayapolitik moderat, lentur, luwes, pemecah karang kebuntuan politik antaraPDI-Perjuangan dengan partai lain,terutama antara Megawati dan SBY.Taufiq digambarkan dan diapresiasisebagai tokoh penting dalam perjalanan politik Megawati dan PDIPerjuangan.Bahkan beberapa apresiasi itu secara tersirat (terkesan) justru ‘meremehkan’ kemampuan Megawati selaku Ketua Umum PDI-P dan mantanPresiden. Seolah Megawati hanya bisaberpolitik dengan topangan TaufiqKiemas. Sehingga digambarkan seolah Megawati tidak punya sayap(power) lagi dalam menjelajah terjalnya ’pertarungan’ politik ke depansepeninggal suaminya Taufiq Kiemas.Tentu, bahkan pasti, Megawati sangatlah kehilangan pendamping setiadan pengayom (suami). Bahkan lebihdari itu, kehilangan pendamping danpenasihat politik yang paling setiadan paling dekat. Megawati sendirisebelumnya pernah memuji Taufiqsebagai sosok suami yang baik. Megawati mengaku mendapatkan posisipolitik saat ini berkat dukungan suami tercintanya. “Pak Taufiq itu baiksekali, sampai saya jadi begini. Kalausaya dijadikan bidadari dalam sangkar, tidak mungkin saya begini,” kataMegawati saat berdialog dengan kadernya di kantor DPP PDI-Perjuangan, Jalan Lenteng Agung No 99, Jakarta Selatan, Kamis 12 Mei 2011.Maka, para komentator pun bertanya-tanya, bagaimana kelanjutanperjuangan politik Megawati sepeMegawati Sepeninggal TaufiqBagaimana kelanjutan perjuangan politik PDI Perjuangan,khususnya Megawati Soekarnoputri sepeninggal suaminyaTaufiq Kiemas? Beragam komentar muncul. Selama ini,apakah Taufiq Kiemas sebagai penguat atau justru titiklemah jejak politik Megawati?Kninggal suaminya Taufiq Kiemas?Pengamat politik dari Lembaga IlmuPengetahuan Indonesia (LIPI), IndriaSamego, menilai Taufiq Kiemas satusatunya politisi penyeimbang di tubuh PDI-P. “Dia satu-satunya kaderyang berani berseberangan pendapatdengan ketua umum, Megawati Soekarnoputri,” katanya. Indria memprediksi PDI-P bakal monoton sepeninggal Taufiq.Indria menyebut Taufiq sebagaijembatan antara PDI-P dengan dunialuar. Contohnya, bagaimana Taufiqmencairkan suasana politik antaraPDI-P dengan Presiden SBY. Indriamemprediksi Megawati akan lebihjutek (bersikap dingin) kepada Presiden SBY. Sehingga, menurut Indria,SBY sangat merasa kehilangan atasmeninggalnya TK. “Saya kira SBYlebih kehilangan TK dibanding Megawati dalam konteks politik. Dalamkonteks personal jelas Megawati kehilangan karena Taufiq suaminya,”kata Indria Samego.Pengamat politik dari UniversitasGajah Mada, Ari Dwipayana jugaberpendapat bahwa TK sebagai tokohpembeda di PDI-P, seorang politisi yangpaling luwes berhubungan denganpemerintah. Dalam pandangan Ari,TK mengajarkan PDI-P bagaimanamenjaga komunikasi dengan pemerintah meski berdiri sebagai oposisi.Maka, menurutnya, PDIP perlu orangyang bisa gantikan keluwesan TaufiqKiemas. Jika tidak ada, maka PDI-Pakan monoton dan kaku.Pendapat lain diberikan YunartoWijaya dari Charta Politika. Diamemprediksi sepeninggal Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI-P Taufiq Kiemas, soliditas partai ideologis iniakan semakin kuat. Yunarto menyebut peninggalan Taufiq Kiemas tentang gaya politik yang lebih moderatdan mendorong munculnya pemimpin muda juga tidak akan hilang.Bahkan menurutnya, peluang PDIPerjuangan untuk makin solid itulebih besar karena PDI Perjuangandan elitenya kini hanya memilikiMegawati Soekarnoputri sebagai poroskekuasaan. Namun, kondisi itu, menurut Yunarto, sekaligus memunculkan adanya tantangan dan momentum melakukan transformasi internal untuk membuka celah dalammendiversifikasi kekuasaan agartidak terpusat pada Megawati ataupun keluarga besar Soekarno.Presiden SBY menyapa Megawati yang didampingi puterinya Puan Maharani dan GubernurJokowi saat pemakaman Taufiq Kiemas di TMP Kalibata, 9 Juni 2013.
                                
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32