Page 66 - Majalah Berita Indonesia Edisi 90
P. 66
66 BERITAINDONESIA, September 2013BERITA LINGKUNGANZHutan Indonesia Makin HabisLaju deforestasi hutan Indonesia tercatat sebagaitiga terbesar di dunia.enurut data Buku Statistik Kehutanan Indonesia Kemenhut 2011yang dipublikasi pada Juli 2012,hutan Indonesia seluas 99,6 juta hektaratau 52,3% luas wilayah Indonesia menjadi salah satu paru-paru dunia yangsangat penting peranannya bagi kehidupan isi bumi. Selain dari luasan, hutanIndonesia juga menyimpan kekayaan flora dan fauna endemik.Namun hijaunya alam Indonesia kianhari kian menyusut. Menurut informasiDepartemen Kehutanan RI, sejak tahun1996, laju deforestasi di Indonesia mencapai 2 juta hektar/tahun hingga puncaknya pada era otonomi daerah lajupembabatan hutan mencetak rekor 3,5juta hektar/tahun. Laju deforestasi hutanIndonesia tercatat sebagai tiga terbesar didunia. Pemberian Hak PengusahaanHutan (HPH), menjamurnya Hutan Tanaman Industri dan Perkebunan KelapaMSawit, dan program transmigrasi menjadibiang keladi hilangnya sejumlah hutan.Food and Agricultural Organization(FAO) mencatat, setengah hutan Indonesia adalah hutan primer dan sebanyak3.549.000 hektare hutan perkebunan.Antara 1990 hingga 2010, Indonesiakehilangan 1,02% luas hutan per tahun,yang berarti total penggundulan atau alihfungsi dalam 20 tahun terakhir sebesar20,3%. Kementerian Kehutanan hinggatahun 2012 telah mengeluarkan izin alihfungsi hutan seluas 342.709 hektarekepada industri dan perseorangan.Pemerintah sebenarnya sempat mengeluarkan Instruksi Presiden No. 10 tahun2011 sebagai usaha penyelamatan danperlindungan hutan yang semakin gundul. Lewat Inpres ini, pemerintah Indonesia menunda penerbitan izin baruuntuk pengelolaan sejumlah kawasanhutan. Selain untuk memulihkan hutan,moratorium yang merupakan bagian dariimplementasi mekanisme REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation andForest Degradation) ini juga bertujuanuntuk menata dan merawat kembalisejumlah kawasan hutan primer danlahan gambut di Indonesia. Laju deforestasi pun berhasil diturunkan menjadi450 ribu hektar/tahun. Namun, lajureforestasi dan pemulihan lahan tidaksebanding dengan laju hutan yang digunduli. panPenyu di Kaltim TerusBerkurangBIOSFER DUNIA: Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lewat UNESCO yangfokus pada masalah pendidikan dan kebudayaan menetapkan kawasan Taman Nasional(TN) Laut Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), sebagai salah satu kawasan cagarbiosfer dunia yang ada di Indonesia. Semua wilayah Wakatobi juga termasuk dalamtaman nasional sehingga menjadi salah satu Kabupaten Konservasi di Indonesia.Pembantaian penyu hijau dan penyu sisik diKalimantan Timur terusterjadi kendati hewantersebut masuk dalamdaftar satwa yang dilindungi. Buktinya, meski tidak terang-terangan,para turis bisa mengambil telur-telur hewanlucu itu. Setiap butir telur penyu tersebutdihargai Rp15.000. Sedangkan cangkangpenyu dewasa dihargai Rp200.000. KepalaBadan Konservasi Sumber Daya Alam(BKSDA) Kalimantan Timur Tandya Tjahjanamengaku, lembaga yang dipimpinnya tidakbisa bekerja sendirian melindungi penyu dantelurnya. Menurutnya, mereka sudah berusaha semaksimal mungkin melindungi penyuterutama yang berada di Pulau Derawan.
