Page 65 - Majalah Berita Indonesia Edisi 90
P. 65
BERITAINDONESIA, September 2013 65YBERITA IPTEKtidak berubah, tagihan listrik serta kebutuhan dayanya akan berlipat ganda dalamwaktu kurang dari 10 tahun. MenurutGartner, pada 2005 saja, perusahaanperusahaan di Amerika Serikat membelanjakan sekitar Rp 54,4 triliun untukmembiayai ongkos listrik buat instalasidata center. Pada 2011, lebih dari sepertiga dari bujet data center akan dialokasikan ke pembiayaan lingkungan.Sebagai langkah awal, Facebook membuka data center pertamanya di wilayahPrineville, Oregon pada 16 April 2011.Data center ini berdiri di atas lahan seluas13.600 meter persegi dan dibangundengan biaya sebesar US$188 juta atausekitar Rp 1,6 triliun.Perusahaan asal Palo Alto itu mengklaim, data center mereka mampu meningkatkan efisiensi data center hingga 38persen sekaligus menurunkan total biayasebesar 24 persen. \banyak hal yang sebenarnya tidak kamibutuhkan dari sebuah data center. Jadikami melakukan perombakan sehinggapenggunaannya bisa lebih baik,\sang CEO Mark Zuckerberg, pada acarakonferensi pers di kampus Facebook diPalo Alto.Pada tahun 2013, Facebook kemudianmembuat tiga data center \baru di Prineville, Oregon. Data centerbaru ini digunakan untuk menyimpan fotolama dan foto yang jarang diakses. Saatini Facebook menyimpan lebih dari 240miliar foto penggunanya, dengan tambahan 350 juta foto yang diupload setiapharinya. Namun sebagian besar dari fototersebut, khususnya foto lama jarangdiakses. Facebook berupaya mencari caraefisien dalam mengelola data yang besarini untuk mengurangi beban server.Tidak seperti server Facebook lainnyayang selalu 'on' dan siap melayani permintaan data, data center baru ini diatur padakondisi 'standby', server akan \saat menerima permintaan data. Sebagaiefek dari penggunaan \dibutuhkan waktu sedikit lebih lama (delay) untuk mengakses foto-foto lama. TapiFacebook mengatakan, pengguna tidakakan terganggu dengan hal ini karena delay hanya berada pada hitungan detikbahkan milidetik.Facebook telah memiliki dua pusat datacenter yang besar di Prineville dan keduanya telah mengkonsumsi 71 juta kilowatt daya dalam sembilan bulan operasionalnya. Daya sebesar ini setara dengankonsumsi listrik untuk sekitar enam riburumah. Kehadiran 'cold storage' diharapkan bisa memangkas konsumsi dayahingga sepertiganya.Pada April 2012, Facebook membukadata center kedua di Forest City, NorthCarolina. Saat itu Facebook mengklaimbahwa data center mereka ini merupakansalah satu data center paling irit energi didunia.Data center ini diproyeksikan memilikipower usage effectiveness (PuE) antara1.06 hingga 1.08. Data center yang pertama di Prineville, Oregon juga memilikiperingkat yang tinggi dalam hal efisiensilistrik. Menurut hasil riset dari The Uptime Institute, kebanyakan data centermemiliki rata-rata PuE sekitar 1.8. Iniartinya, untuk setiap 1.8 watt yang masukpada meteran, hanya satu watt yangdikeluarkan.Fasilitas di Forest City ini merupakanpengembangan besar pertama dari v2Open Compute Project Web servers, dimana server-server di situ termasuk yangpertama menggunakan prosesor Intelberbasis Sandy Bridge (lebih efisien danlebih hemat listrik). Data center inidibangun selama 16 bulan dengan tenagakerja 2.000 orang, yang bekerja selamalebih dari 1,2 juta jam.Pada pertengahan 2013, Facebookmembuka data center terbarunya diLulea, Swedia. Jika Anda memposting status atau mengupload foto di Facebookdari Eropa, besar kemungkinan, Andaakan dibawa ke data center di Lulea ini.Data center baru ini dibuka untukmendukung jumlah pengguna Facebookyang terus meningkat. Pada kuartal ke-2tahun 2013, Facebook telah menembus1.15 miliar akun dan sekitar 700 jutapengguna aktif rutin mengakses akunnyasetiap hari.Bentuk gedung data center di Luleaterbilang biasa saja bahkan menyerupaigudang, dicat abu-abu di atas lahan lebihdari 30.000 meter persegi. Namun didalamnya, terdapat perangkat dan teknologi termutakhir yang akan membuat orang berdecak kagum. Data center diSwedia ini diklaim menjadi salah satudata center terhijau dan terefisien yangdimiliki Facebook.Disebut terhijau karena data center inimenggunakan energi terbarukan setempat (local renewable) dimana seluruhperalatan pada data center yang letaknyaberada di tepi lingkaran Arktik ini didukung oleh energi yang dihasilkan dari hydro-electric lokal. \100 persen energi terbarukan, kamimampu mengurangi jumlah generatorcadangan yang diperlukan oleh situshingga 70 persen,\petinggi Facebook.Iklim yang dingin di Swedia juga menjadi salah satu nilai tambah karena bisadigunakan sebagai pendingin alami bagiribuan server. Kondisi ini memungkinkanFacebook menggunakan lebih sedikit alatpendingin berharga mahal dan konsumsilistrik pun bisa dikurangi secara drastis.Selain memanfaatkan kekuatan air,Facebook menggunakan pendingin ruangan Nordic untuk mendinginkan ribuan server yang bertugas menyimpan foto,video, komentar dan 'Likes'. Selain itu,setiap energi panas berlebih yang dihasilkan, akan dialihkan untuk menjaga suhukantor agar tetap hangat.Facebook tertarik mengimplementasikan fasilitas serba \centernya setelah sebelumnya sempatbersitegang dengan kelompok lingkungan, Greenpeace. Data center di Prineville,Oregon dan Forest City sempat diprotesGreenpeace karena menggunakan listrikdari pembangkit berbahan bakar batubara, yang dianggap sebagai pembangkityang paling 'kotor'. cidSEMAKIN ‘HIJAU’- Facebook sudah membangundata center di tiga lokasi yakni duadi Amerika (Prineville, Oregon danForest City, North Carolina ) dansatu di Swedia.- Facebook membuka data centerpertamanya di wilayah Prineville,Oregon pada 16 April 2011. Data center ini berdiri di atas lahan seluas13.600 meter persegi dan dibangundengan biaya sebesar US$188 jutaatau sekitar Rp 1,6 triliun.- Data center di Forest City termasuk yang pertama menggunakanprosesor Intel berbasis Sandy Bridge(lebih hemat listrik). Data center inidibangun selama 16 bulan dengantenaga kerja 2.000 orang, yang bekerjaselama lebih dari 1,2 juta jam.- Pada pertengahan 2013, Facebookmembuka data center di Lulea, Swedia.Data center yang dibangun di ataslahan lebih dari 30.000 meter persegiini menggunakan energi terbarukanberupa hydro-electric lokal (listriktenaga air). Data center di Lulea, Swedia