Page 34 - Majalah Berita Indonesia Edisi 92
P. 34
34 BERITAINDONESIA, Feb-Maret 2014 L ENTERAL ENTERAerikut petikan pernyataan Dr. H.Suryadharma Ali yang disampaikan pada acara pembekalanCaleg dan temu kader PPP DapilJawa Barat 8, di Ma’had Al-Zaytun, Indramayu, 12 Februari 2014:Jargon Rumah Besar Umat Islam tidaklain untuk mempersatukan umat Islam yangterkotak-kotak dalam ideologi, dalam ormas-ormas, terkotak-kotak dalam mazhabdan pandangan-pandangan lain. RumahBesar Umat Islam adalah rumah besarsemua umat Islam Indonesia apa pun kotaknya. Ayo bersatu di dalam Rumah BesarUmat Islam.Umat Islam yang besar di Indonesia tidakakan memberikan arti yang besar kalau jumlah yang besar tidak memiliki fungsi yangbesar. Kita harus memiliki fungsi yang besar.Kalau cuma memiliki jumlah yang besartetapi tidak memiliki fungsi yang besar makaumat Islam Indonesia hanya akan dihitungdari angka ke angka saja, fungsinya tidak.Karena kita dihitung dari sisi angka saja,yaitu sebagai umat mayoritas dari bangsaini, maka kalau ada Pilkada, Ponpes didekati,kyai dan ulama didekati. Setelah Pilkada danPemilu selesai, kyai dan Ponpes dilupakan.Keadaan seperti ini tidak boleh berlangsung secara terus-menerus. Saya ingin umatIslam sadar, persoalan bangsa ini begitubesar. Kalau kita bicara kemiskinan, siapayang miskin, ya umat Islam. Kalau kitabicara ketertinggalan dari sisi pendidikan,siapa yang tertinggal, pastilah umat Islam.Kalau dikatakan kita tidak dapat menguasaiseluruh sumber daya alam Indonesia yangmelimpah-ruah, siapa yang menguasai itu?Artinya, bukan umat Islam.Oleh karenanya, kita semua terbangunkesadarannya, bahwa saat ini kita adalahtermarjinalkan, kita terpinggirkan, karenaulah kita sendiri, karena kelakuan kitasendiri. Kelakuan apa? Kelakuan yang susahbersatu. Susah sekali bersatu umat Islamitu. Berbeda pendapat dalam partai, bikinpartai baru. Berbeda pendapat dalamorganisasi bikin organisasi baru. Berbedapendapat di dalam partai, tidak segan-seganmengorbankan kepentingan partai itusendiri. Dan seterusnya dan seterusnya.Kita ini gampang pecah. Kita ini gampangdihasut. Kita ini gampang terpecah-belah.Ini yang saya maksud dengan ulah kitasendiri. Oleh karenanya, hentikan itu!Saya sering mengatakan di tengah pertemuan seperti ini. Fisik kita berdekatdekatan, fisik kita berkumpul, badan kitaberdekat-dekatan, tetapi belum tentupikiran kita berkumpul, belum tentu hatikita berkumpul, belum tentu langkahlangkah kita berkumpul. Oleh karenanyadalam suasana yang sangat membahagiakanini, yang sangat membanggakan ini, suasana yang memberikan harapan baru ini, ayokita tata kembali hubungan internal umatIslam. Kita harus lebih bersatu. Singkirkanperbedaan, jangan tergiur oleh materi yangtidak seberapa dan hanya untuk kepentingan sesaat, lalu mengorbankan kepentinganyang lebih luas dan kepentingan jangkapanjang.Umat Islam memang banyak keterbatasan,tetapi kalau kita menyerah dengan keterbatasan itu, maka selamanya umat Islam tidakakan memperoleh peran dan fungsinya yangsignifikan.Problematika yang besar di Indonesia inihanya bisa diselesaikan oleh umat Islam.Problematika kita yang besar, sekali lagi,hanya bisa diselesaikan oleh umat Islam.Kita bisa menyelesaikan masalah ini, kalaukita bersatu. Kalau kita bercerai-berai,masyaallah, kita akan terus tertinggal. Limatahun ini tertinggal, lima tahun lagi dansepuluh tahun ke depan tertinggal, makaakan susah umat Islam untuk mengejarketertingalannya.Ini adalah saat yang amat menentukanbagi umat Islam, tahun 2014, tahun dimanakita melakukan pergantian pimpinanSDA: Nasionalisme dan MerahPutih PPPKetua Umum PPP Dr. H. Suryadharma Ali yangsecara bulat telah dideklarasikan sebagai Capresatau Cawapres dari PPP menyatakan merasaterpanggil dan tertantang. Tertantang karena:Pertama, seakan partai Islam, itu tidak memilikikemampuan memimpin negeri ini; Kedua, karenastigma yang namanya partai non-Islam itu disebutpartai nasionalis, sedangkan partai yangberasaskan Islam tidak disebut partai nasionalis,tapi partai religius.B