Page 21 - Majalah Berita Indonesia Edisi Khusus ASSA

BERITAINDONESIA, Edisi Khusus 21E-01 | AL-ZAYTUN - CIREBONsingkat telah memproklamasikan sebuah negara yang saat itu belum bernama Indonesia melainkan Indos Nesos, yang pada puncaknya 23 tahun kemudian, 1928, diproklamirkan Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa, Indonesia. Peperangan terjadi setelah proklamasi tahun 1945, namun itupun dapat diselesaikan dengan cerdas yakni, diplomasi.Sehubungan dengan itu, Syaykh menjelaskan bahwa misi ASSA bersepeda adalah untuk menyosialisasikan lagu Indonesia Raya tiga stanza, sebuah lagu karangan bangsa sendiri yaitu mbah Rebo Wage Supratman yang kini telah dilupakan oleh bangsanya sendiri. Padahal lagu Indonesia Raya tiga stanza ini adalah doa yang dikarang oleh bangsa sendiri. “Terkadang kita mengundang orang yang membaca doa yang tidak dimengerti oleh yang orang membacanya dan tidak dipahami oleh orang yang didoakan,” kata Syaykh. Sementara, Syaykh menegaskan Indonesia Raya tiga stanza ini adalah doa untuk kehidupan berbangsa dan bernegara yang sudah sepantasnya dinyanyikan di acara-acara besar seperti pernikahan. “Mari mulai sekarang jadikan tiga stanza ini doa dalam acara acara besar seperti pernikahan dan ditutup dengan robbana aatina fi iddunnya hasanah wafi l aakhirati hasanah waqina a’dza bannar.”Syaykh juga menegaskan bahwa tour sepeda ASSA ini membawa misi untuk mengangkat derajat petani melalui tema, Nong Fu Guo Qiang (Petani Kaya Negara Jaya). Walaupun sudah digembor-gemborkan surplus, tapi pertanian Indonesia masih belum memuaskan. Indonesia harus kuat, seluruh negara maju seperti Amerika, Australia memiliki pertanian yang maju sehingga memiliki ketahanan pangan yang cukup. Indonesia harus memiliki pertanian yang maju. Selesai pidato kebangsaan dari Syaykh Al-Zaytun, tak ada acara apapun dari sore hingga malam itu, seluruh peserta disyaratkan istirahat oleh Syaykh, “Setelah ini acaranya tidur, tidak ada acara lain, acaranya istirahat tidur seenak-enaknya”. 