Page 12 - Majalah Berita Indonesia Edisi 18
P. 12
12 BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006Tak Putus Dirundung TsunamiGempa bumi tektonik yang memicu gelombang tsunamimuncul kembali di garis pantai selatan Jawa setelahmenghancurkan Nangroe Aceh Darussalam tahun 2004. Duabulan lalu, gempa tektonik meluluhlantahkan DaerahIstimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.entuman suara yang membahana laksana meriam,terdengar dari jarak ratusan kilometer. Suara itumuncul pada detik-detik setelah gempa tektonik berkekuatan 7,7 SkalaRichter mengguncang kawasan pantai selatan Jawa sepanjang 400 kilometer. BMG mencatat gempa terbesarberkekuatan 6,8 Skala Richter, tetapiBadan Meteorologi AS (USGS) mencatat angka 7,7 Skala Richter.Rupanya Senin itu (17/7), gelombang tsunami setinggi empat meter,mengamuk, menyerbu ke daratansampai sejauh satu kilometer. Menurut analisa Badan Meteorologi danGeofisika (BMG), lempeng Indo-Australia menabrak lempeng Eurasia pada kedalaman 33 km, sejauh lebih kurang 200 km dari bibir pantai selatanJawa atau 355 km dari Jakarta. Gempa sedahsyat itu jika meledak di bawah kota Jakarta, bisa menghancurkan gedung-gedung pencakar langitrata dengan tanah.Tabrakan tersebut mengguncangSamudra Hindia, menghentak gelombang laut sampai setinggi 3-4 meter,menerjang pesisir selatan Jawa;membujur dari Yogyakarta dan Cilacap di Jawa Tengah sampai ke Pangandaran di Jawa Barat. Rentetangempa bumi berlangsung sangat panjang; dari pukul 12.32 sampai pukul18.07 WIB. Tanda-tanda kehadirantsunami yang berwajah garang itu,“air laut surut puluhan meter, menitmenit setelah itu tiba-tiba munculgelombang dahsyat.”Tanda kedatangannya tidak berbeda seperti tsunami Aceh dua tahun lalu (26/12-2004). Namun korbannyatidak sedahsyat tsunami NAD yangmenelan lebih dari 100.000 nyawa,dan menghancurkan puluhan ribu rumah. Gempa dan tsunami laut selatanJawa menelan lebih dari 547 nyawa,dinyatakan masih hilang 323 orang.Namun gempa yang terjadi Mei laludi Yogyakarta dan Jawa Tengahmenelan lebih dari 5.000 jiwa, menghancurkan puluhan ribu rumah.Di Indonesia sejak abad ke empatditerjang 17 kali tsunami. Tsunamiterhebat terjadi di Pantai Ambon padaabad ke 16. Tsunami pertama padatahun 46o-an mengamuk di pantaiSumatera dekat Selat Sunda. Menurut catatan pemerintah kolonial Belanda, gelombang laut mengamuksampai setinggi 100 meter. Namundari jumlah korban, tsunami Acehlahyang memegang rekor tertinggi.Gempa dan tsunami Senin lalu (17/7) paling hebat menghantam kawasan pantai Pangandaran, Ciamis. Gelombang setinggi empat meter, menerjang perkampungan nelayan Batuhiu sampai sejauh satu kilometer.Di pantai Pananjung, gelombang naiksampai sejauh 500 meter merendamdesa Pananjung dan Wonoharja. Terjangan gelombang setinggi 4 meterdan masuk ke darat sejauh 1 kilometer, membuat orang panik dan berlarimencari tempat-tempat yang tinggi.Jakarta pun dilanda kepanikan(19/7) karena adanya sebuah laporandi salah satu stasiun televisi bahwatsunami susulan akan muncul darilaut selatan dekat Selat Sunda. Gelombang pasang akan terjadi di Teluk Jakarta. Laporan itu membuat sebagianbesar warga Jakarta yang bermukimdi dekat Teluk Jakarta tidak bisa tidur, apalagi pada Rabu sore terjadi getaran gempa. Kecemasan itu jugamuncul setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan imbauan kepada semua kepala daerahyang terkena gempa dan tsunamiuntuk mengosongkan daerah-daerahrawan gempa susulan.Kalangan DPR menyesalkan Menristek Kusmayanto Kadiman yang tidakmenyiarkan peringatan dini yangdiperolehnya 45 menit sebelum terjadinya gempa yang disusul oleh tsunami. Lantaran kesal, sejumlah fraksimendesak menteri untuk meletakkanjabatan. Tetapi desakan ini disambutdingin oleh Kusmayanto. Dia mengatakan bahwa informasi tersebut diterimanya lima menit setelah terjadinya bencana. Dan Kusmayanto hanya mau mundur bilamana dipecatoleh Presiden.(Baca juga berita khusus, hal 40-43)DBERITA TERDEPAN