Page 16 - Majalah Berita Indonesia Edisi 36
P. 16
16 BERITAINDONESIA, 26 April 2007BERITA UTAMASegunung masalah Ibukota Negara tak akanpernah selesai bilamana hanya berkutat diJakarta. Soalnya, Jakarta dibangun tanpa rencanainduk yang terintegrasi dengan kawasan belakangdan samping. Tata ruang Ibukota Negara semrawutlantaran izin berbagai bangunan yang tumpangtindih. Jakarta lebih berwujud kota yang kumuh,kotor, penuh polusi, semrawut, miskin danpenyakitan, ketimbang metropolitan modern.Karenanya, Syaykh AS Panji Gumilang, pimpinanPusat Pendidikan Al-Zaytun, bermimpi untukmenyelesaikan masalah Ibukota Negara secaraholistik.l-Zaytun saat ini sedang membangun Waduk Windu Kencana yang terintegrasi dengansistem pengelolaan air di lingkungan pusat pendidikan tersebut. AlZaytun yang kini berdiri megah di tengahkawasan pedusunan di Gantar, Indramayu, berawal dari sebuah mimpi juga.Lewat tengah malam yang hening,pikiran (kreasi) Syaykh melahirkanmimpi indah, yaitu berlayar dari pelabuhan petikemas Mauk, Banten, menujuwater interchange Cibinong, Jawa Barat.Para pelancong memulai perjalananpesiarnya di bawah pancaran sinar bulanpurnama, ditingkahi semilir angin buritan. Sepanjang pelayaran, mereka takhenti-hentinya menengok ke kiri dan kekanan, ke depan dan ke belakang. Pohonpohon dan jalur hijau mengapit jalan duaarah yang dipisah oleh Tirta SanggaJaya (TSJ) - kanal air penyangga JakartaRaya - bergoyang diterpa angin semiliryang sejuk di celah keindahan panoramaalam dan sinar bulan.Lampu-lampu mobil besar dan kecilterpendar-pendar ketika melewati jalanbebas hambatan (tol) yang membentanglebar di kiri-kanan sungai (kanal TSJ)yang baru saja dibuka untuk pelayaranpesiar. Sinar rembulan terpendar dipermukaan sungai yang tenang danjernih. Para pelancong malam itu menempuh pelayaran berjam-jam, namun tidakmerasa letih sedikitpun.Sesampai di Cibinong interchange,rombongan mendarat, menunggu malamberikutnya untuk melanjutkan pesiar. DiCibinong, mereka menginap di sebuah hotel transit yang menghadap ke wadukyang berair keperakan. Dari kejauhan, dipinggir danau buatan itu, mereka menyaksikan stadion olahraga, lapangangolf, hotel, motel dan vila yang berderetharmonis dengan pemukiman pendudukdan hamparan kawasan pertanian. Rombongan pesiar benar-benar menikmatiwaktu jeda mereka sembari berekreasi didanau Cibinong, sebelum melanjutkanpesiar yang sama menuju pelabuhanMuara Jaya di pantai Karawang. Namunmenjelang subuh, mereka terjaga darimimpi indah lantaran mendengar alunanazan subuh tidak jauh dari hotel.Inilah kira-kira, Mimpi untuk Jakarta2015, yang terbayangkan dalam dialogantara Syaykh dan tim wartawan BeritaIndonesia—Ch Robin Simanullang, Haposan Tampubolon dan Wilson Edward,dua pekan lalu. Mimpi ini dijabarkandalam peta dan desain oleh Dendy Hendrias dan Arif Maulana, dituangkan dalamtulisan oleh Syahbuddin Hamzah danHenry Maruasas.Di dalam peta tersebut tergambar jelassebuah kawasan megapolitan ratusan kilometer per segi yang membentang dariCibinong ke Mauk dan dari Cibinong keMuara Jaya. Kawasan ini dihubungkanoleh kanal TSJ yang berbentuk huruf U,menyangga Jakarta dari ancaman banjirtahunan, kerumitan transportasi darat,pemukiman yang semrawut serta sungaisungai yang kotor dan berbau anyir.Pada musim kemarau, TSJ berfungsisebagai sarana irigasi bagi persawahandi Banten dan Pantura. Fungsi lainnya,sebagai sarana transportasi air, danmenggelontorkan sungai-sungai kecilyang kotor di Jakarta. Sungai TSJ merupakan sabuk pengaman Jakarta, diperkirakan sepanjang 240 kilometer, danselebar 100 meter. Di kiri-kanan sungaidibangun jalan tol dari arah timurmenuju ke barat dan sebaliknya untukmencegah kendaraan-kendaraan besaryang menuju Sumatera dan Jawa-BaliNTB-NTT, melintas jalan dalam kotaJakarta. Jalan tol ini di kiri-kanan diapitoleh jalur hijau.Jalan tol dan sungai TSJ melewati enamdaerah kabupaten dan kota dari duaprovinsi—Banten dan Jawa Barat. Berdasarkan peta yang disusun BI, aliransungai TSJ, memotong empat sungaibesar—Cisadane, Ciliwung, Bekasi danCitarum—serta 13 sungai kecil yangmenyerbu Jakarta, terutama di musimhujan.Sungai-sungai tersebut dikendalikanoleh TSJ melalui waduk dan pintu-pintuair pembagi yang bisa dibuka dan ditutupsesuai kebutuhan. Sedangkan aliran KaliCiliwung yang merupakan ancamanterbesar pusat Jakarta pada musim hujan,dikendalikan di waduk Cibinong. Selainpengendali banjir, TSJ juga berfungsisebagai sarana transportasi—termasukangkutan peti kemas dengan kapal ukuransedang—pembangkit listrik tenaga air,pengairan, perikanan air sungai danpemasok air baku untuk keperluan airbersih Jakarta dan daerah-daerah di16 BERITAINDONESIA, 26 April 2007ADenah Tirta Sangga Jaya.