Page 64 - Majalah Berita Indonesia Edisi 44
P. 64


                                    64 BERITAINDONESIA, 23 Agustus 2007BERITA BUDAYAMembaca Sejarah Lewat FotoFoto jurnalistik berfungsimenginformasikan, meyakinkan, danmenghibur para pemakai media tersebut.residen Soekarnonampak akrab bersulang denganMenteri Luar NegeriPakistan Zulfikar Ali Bhutto diIstana Negara Jakarta padaJuni 1966. Sementara padadinding yang lain terpampangmantan Presiden MegawatiSoekarno Putri. Sang putriyang mengikuti jejak sangayah, tengah berdansa akrabdengan mantan presiden China Ziang Zemin dalam kunjungan kenegaraan Megawatike China.Kedua momen tersebut terekam indah oleh lensa kamerapara pewarta foto dari harianKompas yang dipamerkan dalam pameran foto terbaik harian Kompas (1965-2007). Pameran yang diberi tajuk MataHati diselenggarakan di Bentara Budaya Jakarta (16–23Juli 2007).Bagi sebuah media cetak,foto berita atau foto jurnalistikselain sebagai sebuah karyafoto juga merupakan bagianpenting dari berita. Ia memenuhi kaidah-kaidah fotografis dan punya daya tariksecara visual yang dalam duniafotografi dikenal sebuah istilahsatu gambar seribu kata (onepictures one thousand word).Foto merupakan pesan yanghidup sekaligus menghidupkan deskripsi verbal lainnya.Karena itu bagi sebuah mediacetak surat kabar ataupunmajalah akan menjadi lembaran-lembaran yang sangatmenjemukan jika tidak didukung oleh sebuah foto ataugambar. Sebuah foto jurnalistik berfungsi menginformasikan, meyakinkan, danmenghibur para pemakai media tersebut.Pameran ini selain menampilkan kekhasan kultur visualyang dimiliki Kompas, jugamencoba memberikan sebuahkilasan sejarah tentang bangsaini. “Kami ingin mengangkatsemacam penyajian lintasansejarah, juga kultur visual dariKompas itu sendiri,” ungkapJulian Sihombing fotografersenior Kompas sekaligus kurator dalam pameran ini.Dari sekitar 280 foto yangdipamerkan, generasi sekarang dapat melihat bagaimanaperjalanan kontemporer negeri ini. Karena mungkin banyak dari generasi sekarangtak mengetahui peristiwaperistiwa besar yang pernahdialami bangsa ini, sepertiMalapetaka Januari yangmembakar Jakarta, emas pertama yang diraih Indonesiasepanjang keikutsertaannyapada pesta olah raga sejagatdan masih banyak lagi momen-momen penting yang terbekukan oleh kamera danmenjadi sebuah foto jurnalistikyang tidak hanya menangkapmomen semata, tetapi jugamemiliki sisi artistik yang baiksekaligus mengandung nilaifilosofis yang mendalam. Sementara bagi generasi yangpernah merasakan atau bahkan ikut terlibat dalam sejarah,pameran ini dapat menjadisebuah flashback.Namun demikian, penataanfoto dalam pameran ini tidakdibuat berdasarkan kronologistahun pengambilan gambar,hal ini sengaja dilakukan untuk menghilangkan kejenuhan, karena akan tersusun dimulai dengan rangkaian fotohitam putih kemudian masukke masa foto berwarna. Selainitu, sang kurator juga melihatbahwa pasca reformasi, perjalanan bangsa ini lebih banyak diwarnai oleh air mata,entah itu karena kerusuhan,bencana alam dan sebagainya“Awalnya memang sayaingin menyajikan seperti itu,dibuat secara kronologis. Tetapi begitu masuk tahun 1998hingga 2007 di Indonesia,yang ada kekerasan, demonstrasi, bencana. Jadi saya lihatini kurang enak walaupunteman-teman mendukung.Akan sayang sekali jika hanyadiisi oleh bencana dan kekerasan,” jelas Julian kepadaBerita Indonesia.Secara keseluruhan, pameran Mata Hati tidak menangkap setiap momen pentingperjalanan bangsa ini karenaketerbatasan yang dihadapioleh sebuah media cetak harian. Akan tetapi foto-foto yangterpilih cukup mempresentasikan dan dapat menjadi sebuahgambaran tentang perjalanansuka dan duka bangsa ini.Rencananya pameran ini jugaakan diselenggarakan di beberapa kota, yaitu Yogyakarta,Semarang, Malang, Surabaya,dan Medan. Disiapkan jugaberbagai kegiatan pendampinguntuk lebih mendekatkan persoalan foto jurnalistik dengankaum muda. „ EG, RHPFoto, pesan yang hidup sekaligus menghidupkan deskripsi verbal.Pameran foto terbaik Kompas (1965-2007) di Bentara Budaya Jakarta.foto-foto: berindo eg
                                
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67