Page 62 - Majalah Berita Indonesia Edisi 44
P. 62
62 BERITAINDONESIA, 23 Agustus 2007BERITA PUBLIKPelayananBerbasis CitraMeningkatkan kualitas pelayanan danmenciptakan aparatur yang bersih danbertanggung jawab. Itulah obsesi BeaCukai saat ini.eformasi birokrasiyang dilakukanoleh Bea Cukai bukan sekadar lipsservice. Hal itu semakin dirasakan jajaran Bea Cukai danpara pengusaha di bidang ekspor-impor untuk tidak mainmain dengan aturan hukumyang ada.Keberanian Bea Cukai melakukan reformasi birokrasi merupakan langkah menciptakanbirokrasi yang efisien danefektif.Program utama birokrasitahun 2007 meliputi penataan organisasi, perbaikan sistem tata laksana, peningkatan manajemen, sumberdaya manusia dan perbaikanstruktur remunerasi denganberbasis kinerja serta kenaikan Tunjangan KhususPembinaan Keuangan Negara(TKPKN).Menurut Dirjen Bea CukaiAnwar Suprijadi, dedikasi terhadap customer merupakanperhatian utama. Kondisi itutidak lepas dari dukungan teknologi informasi yang semakinbaik dan UU Kepabean No. 17/2007.“Di era reformasi, kita harussiap untuk good governance,clean governance. Kita berlakukan reward dan punishment. Kami berharap bisamemberikan pelayanan kepada dunia usaha dan masyarakat lebih optimal. Dari sisipelayanan semakin maksimal, di sisi lain, pendapatanBea Cukai terus meningkat,”kata Anwar Suprijadi kepadaSamsuri dari Berita Indonesia.Menurut Anwar, berbagailangkah dilakukan. Pertama,proses bisnis dengan pendekatan kekuasaan, tujuannyauntuk perbaikan. Kedua, pendekatan kepada customer.Artinya, bagaimana prosesbisnis dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan,baik melalui prioritas jalurhijau atau jalur merah.Kini proses berubah, kataAnwar. Sebagai contoh, keberadaan Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea Cukai di Tanjung Priok. Sebelumnya, adatiga kantor pelayanan, sekarang menjadi satu kanwil,yaitu Kantor Pelayanan Utama (KPU). Disederhanakandan dimaksimalkan pelayanannya.Diakui oleh Anwar Suprijadi, dari 1.300 orang karyawan, setelah berubah KPUmenjadi 842 orang. Sebaliknya karyawan yang mendaftardan ingin ditempatkan di KPUmencapai 4.000 orang, sedang yang lulus 1.800 orang.Untuk itu, dilakukan pemetaan dan kode etik kepatuhan.“Nantinya KPU akan dikembangkan di berbagai daerah,misalnya, Semarang, Surabaya, Bandara SoekarnoHatta, Batam dan diuji coba diKudus dan Kediri. Tentunyasecara bertahap,” tutur mantan Menteri Penertiban Aparatur Negara (Menpan) di eraGus Dur itu.Keberadaan KPU, jelas dia,perlu dikembangkan lebihjauh. Indikator pelayanan berbasis citra, telah meningkatkan penerimaan bea masukdan pajak sebesar Rp 700miliar per bulan. Sementarapendapatan Bea Cukai padasemester pertama tahun 2007ini sudah mencapai 53%. Dimana, remunerasi KPU dannon-KPU jelas berbeda.“Kriteria terhadap kepatuhan internal dan kinerjanyasecara terus menerus menjadidasar penilaian penerima remunerasi secara penuh, tetapiremunerasi perlu kerja samadengan instansi lain, sepertipelabuhan dan instansi terkait,” tuturnya.Reformasi birokrasi yangdikembangkan Bea Cukai tidak lepas dari kerja samadan koordinasi dengan KPK,kata Anwar lebih jauh, dimana indeks persepsi korupsi sangat tergantung dariindeks persepsi pelayananpublik. Misalnya, pelayananpublik kurang baik, sehinggaindeks persepsi korupsi tidakbagus. Untuk itu, KPK memantau apakah instansi patuhatau tidak terhadap aturanyang ada,” ungkapnya.Lebih jauh ia menjelaskan,kontrak pimpinan dengan bawahan, diantaranya yang dilakukan oleh KPU, supayamereka lebih baik dan lebihtertib. “Mereka yang bertugasdi jalur hijau untuk menyelesaikan pekerjaan dan dokumen selama 30 menit, yaharus sesuai dengan standaryang sudah ditetapkan, bahkan lebih cepat akan lebihbaik,” katanya.Mengoptimalkan pengawasan, ungkap Anwar, di antaranya dengan sidak. Ini bagiandari langkah-langkah internal,sistem kontrol yang dilakukandi Departemen Keuangan melalui Itjen (Inspektorat Jenderal).Untuk itu, melalui cek andricek, hal itu tidak menjadisoal. “Kita selalu mengembangkan diri,” jelasnya.Anwar berharap, Bea Cukaiyang dipimpinnya semakinbaik. Konsepnya, mematuhiaturan dan menjaga kepuasankonsumen.Kepuasan itu sesuatu yangdinamis, terutama soal pelayanan, semisal waktu 60menit, suatu saat lebih cepatdari itu akan lebih baik. Makaproses perubahan bisnis, penataan kelembagaan, peningkatan SDM yang didukungremunerasi, diharapkan semakin baik. RIRAnwar Suprijadi: Selalu mengembangkan diri.foto: berindo samsuri

