Page 8 - Majalah Berita Indonesia Edisi 51
P. 8
8 BERITAINDONESIA, 06 Desember 2007BERITA TERDEPANSenyumBerjuta MaknaBelum lama ini kita disuguhkan ‘senyuman’para pecandu narkoba yang ditangkappolisi.erita tentang polisimembongkar jaringan mafia pengedar ekstasi internasional dengan barang bukti490.802 butir ekstasi atausenilai Rp 49,08 miliar akhirNovember lalu membuat kitakembali menghela napas. Tidak cukup sampai di situ, kitadibuat geleng-geleng kepalaketika disuguhi tayangan danfoto adegan ‘mesra’ seorangisteri yang menjewer telingasuaminya yang ‘nakal’ karenaditangkap polisi setelah pestasabu-sabu di hotel Novotel Surabaya. Banyak yang mempertanyakan, mengapa sang istrimembiarkan suaminya pergike mana-mana padahal sangsuami harus diawasi teruskarena sedang dalam prosespengobatan dari ketergantungan narkoba.Meski ditangkap lagi, sangsuami malah tampak sumringah menebar senyum sementara rekan-rekannya pecandu narkoba seperti sangatmalu dengan berusaha menutup mukanya dari jepretankamera wartawan. Rona wajahsang suami menjadi mirippenyanyi kurus ‘Sakura dalamPelukan’ yang juga senyumsenyum saat ditangkap dandikerubuti wartawan karenakedapatan membawa ganja.Atau bisa pula mirip wajah sipenyanyi cadas berambut kribo yang pernah menyanyikantembang manis nan abadi berjudul \Senyum memang mengandung berjuta makna. Namunmakna senyum para pecandunarkoba sudah menjadi bahanobrolan untuk jadi tebak-tebakan. Ada yang bilang senyum itu adalah senyum karena sedang fly (menggunakannarkoba). Ada pula yang bilangkarena sudah dari sananya orang itu suka tersenyum. Atauyang lebih lucu lagi, orang itutersenyum karena merasa yakin bahwa pengadilan mengenai narkoba dapat diakal-akali,hukuman bisa dikurangi asalada uang atau tersenyum karena menganggap masalahnyahanya sebagian episode darifilm atau sinetronnya. Kalaumau yang lebih miris, senyumitu berarti senyum kalau istridan anak-anaknya akan tetapmencintai dan memaafkan“pengkhianatan” yang dia lakukan atas cinta mereka. Istrinya yang cantik masih tetapakan setia hingga akhir hayatnya dan hanya akan menganggapnya “nakal” meski sudah meruntuhkan kepercayaan yang diberikan.Bisa pula senyum itu berartisenyum percaya diri, kalau diaakan tetap dikagumi, dia akanmenjadi bintang dalam posisiapa pun baik sebagai artis ataupun sebagai pecandu narkoba.Sebab meski sudah menjadiresidivis masih banyak yangmengerubunginya, ingin dekatdengannya dan ingin posebersamanya. Termasuk polisi,polwan dan para wartawan.Senyum itu bisa pula samaseperti tebaran senyum parapejabat yang ketahuan korupsiagar tidak terlihat panik.Bercanda soal makna di balik senyum bisa ditutup dengan kesimpulan. Namun kalau bicara soal Indonesia yangtidak hanya sebagai negarakonsumen, namun sudahmenjadi produsen, kelihatannya sulit untuk tutup buku.Sebab keuntungan bisnis narkoba makin mengiurkan membuat produsen narkoba berlomba-lomba meracik sendiridi Indonesia.Menurut catatan Badan Narkotika Nasional (BNN), uangberputar untuk bisnis narkobamencapai Rp 12 triliun. Sementara pemakainya juga terusbertambah. BNN mengklaimkorban narkoba di Indonesiadari tahun ke tahun grafiknyaterus naik. Pada 2006, 3,2 jutaorang, 900 orang di antaranyaadalah anak SD.Hasil penelitian BNN dengan Universitas Indonesiamensinyalir sekitar 15 ribu orang Indonesia setiap tahunnya mati sia-sia akibat memakai narkoba. Perang terhadap narkoba memang terusdidengungkan. Berbagai operasi penindakan dan penegakan hukum dilancarkan.Selama tahun 2006, jumlahkasus narkoba secara nasionalyang diungkap sebanyak11.400 kasus, dengan jumlahtersangka yang ditangkap sebanyak 22.503 orang terdiriatas 22.457 WNI dan 46 WNA.Barang bukti yang disita mencakup ganja 9.888.994,72gram, kokain 149,20 gram,heroin 4.042,34 gram, sabusabu 1.188.113,51 gram dan ecstasy 180.498,5 tablet.Untuk pabrik narkoba, BNNberhasil membongkar 18 pabrik pil ecstasy dan sabu-sabu,berikut laboratorium di Indonesia. Pabrik itu antara lainecstasy (MDMA) sindikat Burhan Tahar di Cengkareng, Tangerang, pabrik ecstasy sindikat Ang Kiem Soei di Tangerang, pabrik ecstasy sindikat Hans Philip di Bogor,Jawa Barat, pabrik sabu-sabu(Met Amphetamine) sindikatBenny Sudrajat di Cikande,Banten. Laboratorium gelappsikotropika sindikat SiswoPrawiro di Batu Jawa Timur,laboratorium gelap pil ecstasysindikat Hangki Gunawan diSurabaya. Di wilayah Jakartamisalnya, hasil analisa danevaluasi (Anev) DirektoratNarkoba Polda Metro Jaya,sejak Januari sampai Mei 2007jumlah kejahatan narkobasebanyak 3.226 kasus dengantersangka 3.957 orang terdiriatas produsen 3 orang, pengedar 1.724 dan pemakai ataupenyalahguna 2234 orang, 7 diantaranya WNA.Suguhan angka statistik diatas bisa dengan mudah kitabuat, namun tidak halnya dengan pemberantasan penyalahgunaan narkoba. Idealnya,penyalahgunaan narkoba harus dilawan dengan memakaisistem dan koordinasi yangbaik dari berbagai komponen.Sekolah misalnya, dapat membuat sistem melalui pendidikan, penerapan aturan dantata tertib yang tegas dan kondusif, membentuk jaringanantinarkoba di lingkungansekolah, serta melaksanakankoordinasi dengan masyarakat, sekitar sekolah, LSM,dan aparat kepolisian. Namun,apa yang kita jumpai di lapangan masih jauh dari ideal.Jumlah pengguna dan sindikatnarkoba terus bertambah. Entahdengan alasan atau kondisi apapun, makin banyak orang yangmemilih mengonsumsi narkoba,menggali liang kubur sendiridan meretas jalan ke neraka.Mudah-mudahan kita tidaktermasuk di dalamnya. MLPB ilustrasi: dendy