Page 6 - Majalah Berita Indonesia Edisi 53
P. 6
6 BERITAINDONESIA, 10 Januari 2008SURATKOMENTAR http://www.beritaindonesia.co.id/surat_pembaca/Surat atau komentar tentang apa sajabaik berkenaan dengan isi majalah BeritaIndonesia maupun ide/gagasan/pandangan tentang isu-isu aktual dapat dikirimkan ke RedaksiBerita Indonesia, dengan alamat sebagai berikut:• http : //www.beritaindonesia.co.id/surat _pembaca/• email : redaksi@berindo.com• surat : Jalan Cucakrawa No.14A Bukit Duri, Tebet, Jak-Sel 12840 Telp. (021) 70930474, 8293113, 83701736 Fax. (021) 83787235Prioritas Penanggulangan Banjir di DKIHujan yang mengguyur Jakarta selama setengah hari pada tanggal 20Desember 2007 telah menimbulkanbanjir di sejumlah tempat. Saya terjebakmacetnya lalu lintas pada beberapakawasan di Jakarta Barat bersama tamudari luar negeri. Meskipun hanya 2 haridi Jakarta, tamu saya cukup jeli menganalisa penyebab banjir. Dia memperlihatkan kepada saya bahwa hampirsemua kali yang kami lalui mengalamipendangkalan. Demikian juga salurangot/parit, banyak yang penuh dengansampah dan lumpur. Menurut dia,percuma saja pemerintah DKI membuat tanggul, meninggikan jalan, danlain-lain tanpa melakukan pembersihansedimen kali dan saluran got. Pak Foke,first thing first: keruklah kali di DKI!Joseph Marzukijoemarzuki@cbn.net.idBus Transjakarta vs BemoPenumpang bus Transjakarta sangattidak nyaman bila naik bus Transjakartakarena sopirnya mengemudikan busasal-asalan. Misalnya melakukan pengereman mendadak yang buat penumpang merasa pusing atau mual dan tidakjarang membuat pengendarai lain celaka. Apakah ada pengujian dan penyeleksian yang tepat bagi sopir busTransjakarta? Saya juga masih seringnaik bemo roda tiga dan kendaran tersebut sudah puluhan tahun berada diJakarta, tapi sopir bemo tersebut dalammembawa bemonya sangat enak dannyaman dalam mengendarainya. Masasopir bus Transjakarta kalah dengansopir bemo dalam membawa kendaraannya terlebih bila dilihat tingkat statusnya lebih tinggi bus Transjakarta?Tolong perbaiki kinerja sopir danmanajemen bus Transjakarta.Bobbybobby_tekadqu@yahoo.comRegulator GasKepada para ibu-ibu rumah tangga, diharapkan agar berhati-hati di rumah terhadap sales barang yang “bermata” khusus. Suatu ketika saat saya sedang bekerja, dan di rumah hanya istri dan anaksaya yang masih kecil. Rumah saya kedatangan 3 orang yang mengaku dari Koperasi Karyawan Pertamina dan menawarkan regulator gas elpiji otomatis yangharganya diluar kebiasaan yaitu Rp345.000 untuk satu buah regulator otomatis berikut cover selang gas yang terbuat dari seng spiral, tanpa selangnya.Dengan tatapan mata yang tidak biasa,menatap mata istri saya, si penjual terusmenerus merayu supaya produknya dibeli, dengan cara cash maupun kredit.Tentu diluar kesadaran, istri saya menyanggupi untuk membeli barang secarakredit dan menyerahkan uang sebesar Rp100.000 sebagai uang muka. Untuk uangsebanyak itu, bukan lagi regulator yangdidapat, tapi sebuah kompor gas yangbermerek pun bisa didapat. Sungguh luarbiasa, disaat orang-orang sibuk denganBBM yang kembang kempis, masih adasaja orang yang “tega” mengambil kesempatan untuk meraup keuntungan.Wawanyanu_bd@yahoo.comRakyat Lelah MengikutiPenanganan Kasus BLBIPada saat ini, Kejaksaan Agung sedanggetol-getolnya memanggil konglomeratpenerima Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan juga pejabat pemerintahyang terkait dengan persoalan ini. Anthony Salim, pewaris tahta Grup Salim sudahhadir di Kejagung, sedangkan SjamsulNursalim pemilik Grup Gajah Tunggalsudah disebut Direktur Jampidsus M.Salim juga akan digedungbundarkan.Kami heran mengapa penanganan kasusBLBI ini terkatung-katung sekian lama.Akibatnya, yang jelas menjadi tidak jelas,yang tidak jelas menjadi semakin tidakjelas. Kami melihat, rakyat sangat lelahmengikuti penanganan kasus BLBI ini.Pertanyaan selanjutnya adalah, ada apadibalik pemanggilan mantan obligor BLBIini? Pertanyaan ini harus digarisbawahisoalnya publik mencium aroma tebangpilih dan pilih kasih dalam menegakkanprinsip-prinsip hukum yang berkeadilan.Misalnya, bukankah keluarga Salim(termasuk Anthony Salim) atau GroupSalim ini pernah dinyatakan sebagai obligor yang kooperatif serta sudah menerimaSurat Keterangan Lunas (SKL) dari pemerintah? Bukankah hal ini berarti bahwaobligor tersebut telah menunaikan semuakewajiban-kewajibannya sesuai dengankesepakatan dengan pemerintah? Di sisilain kami juga prihatin karena selain obligor yang kooperatif, ada juga obligoryang tidak kooperatif dan memiliki itikadburuk tapi bernasib baik. Mereka memiliki kewajiban yang menggunung, namunhingga saat ini nasib penyelesaian kewajibannya tidak diperjelas oleh pemerintah dan aparat-aparatnya. Mudahmudahan yang demikian juga dituntaskanpemerintah.Hans Suta Widhyalsmkutip@yahoo.co.idPEMASANGAN IKLAN:Telp. (021) 8293113, 70930474, 83701736Fax.(021) 83787235, 9101871