Page 66 - Majalah Berita Indonesia Edisi 73
P. 66


                                    66 BERITAINDONESIA, Januari 2010BERITA BUKUKontroversi Gurita CikeasBuku ini diprotes karena menggambarkan Presiden SBY tidaksepenuhnya konsisten dengan gerakan antikorupsi. Iadisebut-sebut melakukan upaya-upaya yang berpotensimenghidupkan kembali KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme)seperti yang dilakukan pada Orde Baru.ntah kebetulan atau tidak, ditengah-tengah berbagai tudingan yang diarahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas aliran dana bailout Rp 6,7triliun pada Bank Century, kini muncullagi sebuah isu politik yang menyudutkansang presiden. Adalah George Junus Aditjondro, seorang akademisi lulusan di ASyang mengambil jurusan sosiologi korupsiyang memantik api kontroversi. Georgedikenal gencar melakukan kritikan ataskasus korupsi pada masa pemerintahanSoeharto. Ia pun pernah dicekal pemerintahan pada saat itu.Dan kini, pada pemerintahan PresidenSBY, bukunya yang sudah beredar sejakakhir Desember 2009 itu membuat pihakpihak yang berada dalam lingkarankekuasaan meradang. Lewat bukunyayang berjudul “Membongkar GuritaCikeas: Di Balik Skandal Bank Century”,George mengungkap keganjilan kemenangan Partai Demokrat dalam pemilulegislatif dan kemenangan SBY dalampemilu presiden.Dalam buku setebal 183 halaman yangditerbitkan oleh Galang Press Yogyakartaini disebutkan dugaan adanya aliran danadari sejumlah Badan Usaha Milik Negara(BUMN) ke Cikeas yang dialirkan melaluisejumlah yayasan yang terkait denganCikeas. Yayasan tersebut di antaranyaYayasan Kesetiakawanan dan Kepedulian,Yayasan Puri Cikeas, serta Yayasan MutuManikam Nusantara.Di Yayasan Mutu Manikam Nusantarayang dibina Ibu Kristiani Yudhoyono,terdapat nama Artalita Suryani, pelakusuap kepada Jaksa Urip Tri Gunawan,yang sudah masuk bui. Buku ini jugamengungkap penggalangan dukunganpolitis dan ekonomis bagi SBY yangdimotori yayasan-yayasan yang berafiliasidengan SBY dan Ibu Ani Yudhoyono. Diantaranya Yayasan Majelis Dzikir SBYNurussalam yang didirikan tahun 2005dan Yayasan Kepedulian Sosial PuriCikeas atau disebut Yayasan Puri Cikeasyang didirikan 11 Maret 2006.Buku ini menyebut nama sejumlahmenteri, sejumlah perwira tinggi, sejumlah pengusaha, serta anggota keluargabesar SBY yang menjadi pengurus yayasan. Edhi Baskoro putra bungsu PresidenSBY menjabat sebagai salah satu Sekretaris Yayasan Majelis Dzikir SBY Nurussalam, dan Hartanto Edhie Wibowo, adikbungsu Ny. Ani Yodhoyono sebagai salahseorang bendahara.Menjelang Pemilu 2009, yayasan penopang kekuasaan SBY bertambah satu yaituYayasan Kesetiakawanan dan kepedulian(YKDK). Empat orang anggota Dewanpembina yayasan ini sekarang dudukdalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB)jilid II, Djoko Suyanto, Purnomo Yusgiantoro, Sutanto, dan MS Hidayat. Yayasanini juga dikelola orang-orang yang punyabanyak pengalaman di bidang perbankan.Ketua Umumnya, Arwin Rasyid, PresidenDirektur CIMB Bank Niaga, sedangkanBendahara Umumnya, Dessy Natalegawayang tidak lain adalah adik kandungMenteri Luar Negeri Marty Natalegawa.Dalam buku ini juga dikatakan bahwamantan Wakil Pemimpin Umum HarianJurnal Nasional, Rully Ch. Iswahyudi yangjuga staf khusus Bappilu Partai Demokratbersama Direktur LKBN Antara, AhmadMukhlis Yusuf mengalirkan dana PSO(Public Service Obligation) LKBN Antarasejumlah Rp 40,6 milyar ke Bravo MediaCenter, tim sukses SBY pada pemilu 2009.Sedangkan harian Jurnal Nasional (Jurnas), yang ditulis sebagai corong politikSBY, disebut-sebut menerima dana miliaran rupiah milik Grup Sampoerna lewatBank Century.Polemik BaruDi tengah skandal kasus Bank Century,kehadiran buku ini telah menjadi perbincangan hangat di kalangan elit politiknegeri ini. Beragam tanggapan pun muncul atas hadirnya buku ini. Pihak yangkontra menganggap buku itu harus dilarang karena penuh fitnah dan mengganggu demokrasi, sementara yang mendukung berpandangan buku itu dapatmenyuburkan demokrasi dan tidak perluditarik. Ketua Dewan Perwakilan DaerahIrman Gusman misalnya keberatan dengan buku tersebut. Menurutnya bukutersebut tidak akurat dan mengarahkepada fitnah. Karena telah menjadipolemik, ia meminta buku tersebut diperdebatkan secara akademik di depanpublik. Banyak pula yang menyebutkan,data dalam buku itu sangat lemah karenasumbernya dari koran dan portal beritasehingga kurang bisa dipercaya.Berbeda dengan koleganya di Senayan,Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso dariPartai Golkar berpandangan, buku itutidak perlu dilarang. Ia menyarankanpihak-pihak yang merasa dirugikanmembuat buku tandingan (buku putih).Senada dengan Priyo, Mantan Ketua PPMuhammadiyah, Syafii Maarif, mengimbau pihak-pihak yang disebutkan dalambuku agar tidak panik jika memang tidakmelakukan hal-hal seperti yang ditulisdalam buku tersebut. Ideal untuk melakukan counter (perlawanan) atas bukutersebut dengan membuat buku tandingan yang membantah tudingan tersebut.Menurutnya, biarlah para pembaca yangmemberikan penilaian terhadap tudingan-tudingan tersebut.Presiden Susilo Bambang Yudhoyonosendiri prihatin dengan terbitnya bukutersebut. Juru bicara kepresidenan, JulianAldrin Pasha di Cikeas menegaskanbahwa buku tersebut mengungkapkandata-data dan fakta yang tidak akurat.Maka yang akan diminta adalah pertanggungjawaban, sejauh mana keotentikan validitas data hingga metodologi yangdigunakan.Terlepas dari berbagai pro dan kontrayang muncul, buku ber-cover seekorgurita dengan Mahkota Raja Jawa inisangat sulit didapatkan bahkan di tokotoko buku sebesar Gramedia dan GunungAgung. Ada yang menuding kalau pemerintah mengintervensi peredaran buku ituagar tidak tersebar luas. Kalau benarbegitu, mengutip pernyataan pengamatpolitik CSIS, J Kristiadi, pelarangan bukumerupakan bentuk upaya pembodohanmasyarakat.„ BT, NIREfoto: ist
                                
   60   61   62   63   64   65   66   67   68