Page 8 - Majalah Berita Indonesia Edisi 76
P. 8


                                    8 BERITAINDONESIA, Mei 2010BERITA TERDEPANfoto: reproSensus Paling AmbisiusSensus penduduk 2010 merupakan sensus pendudukpaling ambisius yang pernah dilakukan Indonesia dalamsejarah. Sensus yang menelan biaya hingga Rp 3,3 triliunini akan jauh lebih lengkap dibandingkan denganrekomendasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).adan Pusat Statistik (BPS) menyelenggarakan sensus penduduk pada 1-31 Mei 2010 diseluruh wilayah Indonesia. SP2010 merupakan yang keenam sejakkemerdekaan RI setelah SP 1961, 1971,1980, 1990, dan 2000.BPS memperhitungkan anggaran biayaSensus Penduduk 2010 mencapai 1,5 dollar AS per jiwa. Biaya ini, menurut KepalaBPS Rusman Heriawan tergolong terendah di dunia. Rata-rata biaya sensus disembilan negara anggota ASEAN misalnya mencapai 3 dollar AS per jiwa.Rusman menjelaskan, penghitunganbiaya sensus per jiwa itu didapatkan darihasil membagi anggaran sensus penduduk2010 dengan jumlah penduduk Indonesia, yang diperkirakan 235 juta orang.Jika dikonversi ke dollar AS, totalanggaran sensus penduduk 360 jutadollar AS.Pada sensus penduduk ini, BPStidak akan mencacah seluruh tenagakerja Indonesia (TKI) dan mahasiswaIndonesia di luar negeri. Mengikutistandar sensus internasional, BPS hanyaakan mencacah penduduk yang sudahmenetap di dalam negeri.Sensus kali ini, kata Rusman, menggunakan prinsip current residence, yaknimencatat alamat penduduk berdasarkantempatnya menetap. Alamat yang dipakaiadalah alamat tempat tinggal minimaldalam enam bulan. Penduduk yang berniat menetap enam bulan akan dicatatsebagai penduduk di alamat tersebut.Dengan demikian, jika ada pendudukyang baru menetap di satu tempat dua bulan, tetapi berencana menetap lebih darienam bulan, akan dicatat alamatnya disitu.Dalam sensus penduduk 2010, BPSmengerahkan 700.000 tenaga pencacah.Mereka adalah para guru, tokoh masyarakat, tokoh agama, karyawan, mahasiswa, dan anggota masyarakat yang memenuhi kriteria. Para petugas itu akanmengambil data di sekitar 60 juta rumahtangga yang tersebar di 90.000 desa di 33provinsi. Satu petugas akan mendapatkankompensasi Rp 2 juta-Rp 3 juta untukbekerja selama satu bulan ini. “Itu di luarpelatihan. Kalau dirata-rata per orang Rp2,5 juta, habisnya sudah Rp 1,75 triliun,”ujarnya.Rusman menambahkan, satu blok akanditerjunkan 3-4 petugas dalam satu tim.Setiap KK akan dikunjungi dua kali olehpetugas untuk dilakukan kroscek. Ia berharap tak ada warga yang luput dari pendataan pada sensus penduduk tahun ini.BPS juga memperkaya Sensus Penduduk 2010 dengan menyertakan limavariabel baru yang sebelumnya tidakdimasukkan pada Sensus Penduduk2000. Dengan demikian, diharapkan datayang terhimpun lebih lengkap.Lima variabel itu adalah kematian ibu,kecacatan, kemampuan baca tulis, kemampuan berbahasa Indonesia, dan keterangan perumahan. Dalam keteranganseperti umur, jenis kelamin, pendidikan,pekerjaan, dan tempat tinggal.Hasil sensus penduduk akan sangatberguna untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, baik di tingkatpusat maupun di daerah. Program-program seperti bantuan beras untuk rakyatmiskin (raskin), Program Keluarga Harapan (PKH), jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas), dan bantuan operasional sekolah (BOS) dapat diterima olehyang berhak. Selain itu, dengan data hasilsensus, akan memungkinkan pemerintahmemberikan bantuan dan pemberdayaansecara tepat bagi penyandang cacat, lanjutusia, dan anak-anak telantar.Besarnya manfaat sensus ini membuatbanyak pihak berharap, hasil yang diperoleh bisa sesuai target yang dibuat sebelumnya. Sebab keraguan pada setiap datayang dikeluarkan oleh pemerintah adalahsesuatu yang tak terhindarkan ketikatransparansi dan akuntabilitas belummenjadi prinsip dasar dari gerak birokrasidi Indonesia. Lihat saja masalah daftarpemilih tetap (DPT) yang sempat menimbulkan ketegangan politik danmenjadi faktor penentu legitimasihasil pemilihan legislatif dan pemilihan presiden-wakil presidentahun 2009. Bahkan masalah karut-marut DPT ini menjadi sengketapemilu yang harus diselesaikan diMahkamah Konstitusi RI.Data resmi Pemerintah Indonesiatidak jarang disangkal oleh lembagalembaga internasional yang (ironisnya)selama ini mendukung bahkan membiayaipembangunan di Indonesia.Data resmi Pemerintah Indonesiamengenai angka kematian ibu melahirkanberdasarkan Statistik Demografi Kesehatan Indonesia adalah 228/100.000kelahiran hidup. Namun, lembaga- lembaga internasional, seperti Bank Dunia,ADB, UNDP, UNFPA, dan UNIFEMmenyatakan, 420/100.000 kelahiranhidup. Hingga kini, tidak ada respons resmi dari Pemerintah Indonesia mengenaiperbedaan data yang sangat mencolok ini.Terlepas dari kenyataan itu, sensus Penduduk 2010 harus mampu menjawab semua keraguan mengenai data statistik demografi Indonesia dengan hasil yang kredibel. Jika Sensus Penduduk 2010 bisamenghasilkan data yang akurat dan komprehensif, langkah untuk menyelenggarakan single identity number (one personone ID) dalam skala nasional akan semakinmudah. Single identity number akanmempermudah pendataan bagi mobilitaspenduduk, juga untuk basis data bagipemilih dalam pemilihan umum. „ ROYBperumahan yang ditanyakan antara lain fasilitasair minum, listrik, sanitasi, jenis lantai,dan akses komunikasi dengan teleponataupun internet.Menurut Rusman, Sensus Penduduk2010 akan jauh lebih lengkap dibandingkan dengan rekomendasi PersatuanBangsa-Bangsa (PBB), yang merekomendasikan agar sensus hanya mencakup datadasar.Sensus akan menyediakan data kependudukan dan perumahan secaralengkap dan komprehensif. Hasil dari sensus akan menjadi basis utama dalampenyediaan data kependudukan danperumahan secara nasional. Selain itu, hasil dari sensus penduduk tahun ini jugaakan menyediakan data dasar tentangkomposisi dan dinamika kependudukan.Dengan begitu, akan diperoleh data yangjelas dan dapat dipertanggungjawabkanmengenai berbagai aspek demografis,
                                
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12