Page 64 - Majalah Berita Indonesia Edisi 82
P. 64


                                    64 BERITAINDONESIA, Februari 2011BERITA HIBURANfoto: reproThe CapeSuperhero Berilmu MagisDalam dua episode pertama, penonton berharap bahwasudah lahir serial TV bergenre superhero yang berkualitas.Namun, setelah menonton dua episode selanjutnya,harapan itu mulai pupus.erial Heroes sudah tenggelam,Smallville sebentar lagi ‘tamat’ dantidak ada yang ingin menontonWonder Woman. Nampaknya, jaringan televisi membutuhkan serial superhero baru. Jaringan televisi ABC memangcukup bernasib baik dengan No OrdinaryFamily, serial TV tentang keluarga yangharus bergumul dengan kekuatan supermereka dalam kesehariannya. Kini, penonton disuguhkan serial superhero baru,The Cape, besutan jaringan televisi NBCyang mulai tayang sejak 9 Januari 2011.Bila dibandingkan dengan Smallvilleyang diangkat dari komik ke televisi, TheCape termasuk serial superhero yangbenar-benar ‘mentah’ diangkat dari komikbaik dari segi gaya dan penceritaan.Lengkap dengan menampilkan judul babcerita setelah iklan lewat dan sedikitnyasatu musuh untuk setiap episode. Bolehdibilang, The Cape diterjemahkan secaralangsung dari kisah asli komiknya, yangpada akhirnya, mau tidak mau, membuatcerita terkesan klise.Dalam episode pembuka yang berlangsung selama dua jam, dikisahkan, VinceFaraday (David Lyons) adalah salah satupolisi baik di kesatuan polisi yang korup.Ia juga menjadi ayah yang baik di rumahdengan membacakan komik The Cape,komik kesukaan putranya, sebelum sanganak tidur. Saat itu, pembunuh serialbertopeng bernama Chess sedang meneror kota Palm City, dan kesatuan polisimelemah seiring dengan pindahnya banyak polisi ke ARK, perusahaan keamanan swasta.Sementara itu, penyusup online bernama Orwell sedang bergerak membukarencana jahat perusahaan ARK yang inginmengambil alih Palm City (boleh dibilangGotham City dalam versi Los Angeles),dengan cara menakut-nakuti pendudukdan membunuh kepala polisi yang baru.Setelah diajak Marty, seorang temandekatnya, Faraday akhirnya berpikirbahwa ARK adalah tempat terbaik untukmenjadi polisi yang baik.Namun sebelum Faraday mulai bekerjauntuk ARK, ia mendapati kalau ARKpunya rencana jahat. Ia lalu menghubungitemannya Marty yang ternyata termasukpolisi korup. Faraday disekap lalu bertemu dengan Chess, yang ternyata adalahpresiden direktur ARK, Peter Fleming(James Frain). Ia menjebak Faraday dengan memakukan topeng Chess di kepalanya. Cerita dalam episode pembuka inimulai memanas saat Faraday dikejar-kejar polisi hingga ia dianggap mati dalamsebuah ledakan di stasiun kereta. Faradayternyata berhasil selamat dan harusbersembunyi sementara puteranya menjadi bersedih dan bingung atas tuduhanbahwa ayahnya adalah penjahat.Layaknya kisah superhero lainnya,Faraday ‘diadopsi’ oleh sebuah ‘keluarga’perampok bank yang juga berprofesi sebagai pemain sirkus. Tidak diragukan lagi,ada pengaruh kisah Batman di sini, tetapidengan dialog yang masih perlu diperkaya. Meski demikian, sejumlah hal kerenmuncul saat Max Malini (Keith David),bos perampok tersebut, memutuskanmenolong Faraday menghentikan Chessdengan syarat, Faraday membantunyamerampok uang perusahaan ARK diberbagai bank.Setelah merampok banyak uang, Malinimulai mengajari Faraday berbagai teknikpengalih perhatian dan teknik menghilang. Sementara yang lain mengajarinyateknik hipnotis. Lalu Faraday mendapatkan semacam jubah yang kuat dan fleksibel yang bisa digunakan untuk pertarungan jarak jauh - mengambil pisau atausenjata - layaknya anggota badan Mr. Fantastic. Faraday kemudian menamakandirinya The Cape, terinspirasi dari namasosok superhero dalam komik kesukaanputeranya. Ketika Faraday mulai mahirmenggunakan teknik-teknik itu, dialogdalam cerita mulai dikurangi sehinggaterkesan terburu-buru.Di sisi lain, penonton diperkenalkan dengan sosok perempuan ‘pendamping’Faraday, si seksi Summer Glau (Terminator: The Sarah Connor Chronicles). Dantanpa latar belakang yang jelas, ia mempunyai segudang peralatan teknologi,mobil sport dan persediaan alat senjatayang tak terbatas. Boleh dibilang, sangperempuan identik dengan Lucius Foxdalam Batman.Sayangnya, pengembangan karakter perempuan ini tidak terlalu menonjol sebelum akhirnya ia memperkenalkan Tarot,sebuah organisasi kumpulan pembunuhdari seluruh dunia. Di sinilah, penontonmenjadi berharap bahwa The Cape akanberhadapan dengan berbagai macammusuh yang memiliki keahlian tertentudalam setiap episode.Dalam episode dua misalnya, The Capediperhadapkan dengan musuh baru bernama Cain, seorang juru masak asal Prancis yang ahli membunuh dengan racun.Ceritanya cukup menarik sehingga membuat penonton berharap akan mendapatcerita lebih seru dalam episode selanjutnya. Namun harapan itu agaknya mulaipupus.Dalam episode tiga, The Cape harusberhadapan dengan Kozmo, tahananRusia yang lolos dari penjara. Dalam episode ini, alur cerita cenderung monoton,Kozmo kalah dengan mudah dan hanyamembuka sedikit latar belakang MaxMalini. Sementara dalam episode empatberjudul ‘Scales’, The Cape bertemu lagidengan Scales, manusia buruk rupaberkekuatan raksasa yang tampil sekilaspada episode pertama (pilot). Siapa sosokScales sedikit dibuka termasuk perjumpaan The Cape dengan Peter Fleming(Chess) dalam sebuah insiden di kereta.Perjumpaan musuh bebuyutan inilahyang terlihat konyol dan miskin muatanemosi, terlihat dari ekspresi dan dialog diantara keduanya.Memang masih terlalu dini untukmenilai sejauh mana ‘nasib’ serial ini.Namun melihat alur cerita, dialog, eksplorasi karakter dan penjiwaan peranyang lemah, The Cape bisa jadi, tidak adabedanya dengan serial-serial baru lainnyaseperti Hawai Five O, The Walking Dead,Undercover atau The Event. „ PANS
                                
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68