Page 9 - Majalah Berita Indonesia Edisi 89
P. 9


                                    BERITAINDONESIA, Juli 2013 9YBERITA UTAMAejahatan narkotika setiap tahun meningkat. Bangsa inikewalahan menghadapi masuksekaligus beredarnya barang haram ini.Ketahuilah bahwa 60 persen narkobayang beredar di dalam negeri ini berasaldari luar.Kepala BNN Komjen Pol AnangIskandar menjelaskan, saat ini permasalahan narkoba semakin memprihatinkan. Sebab banyak narkoba jenisbaru yang berkembang cepat, sekitar251 jenis baru di dunia, dimana 14 jenisbaru di antaranya ada di Indonesia.Secara garis besar, jenis-jenis narkoba di antaranya adalah Narkotika, zat/obat yang berasal dari tanaman atausintetis maupun semi sintetis yangdapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan; Psikotropika,zat/obat alamiah atau sintetis bukannarkotika yang berkhasiat psikoaktifmelalui pengaruh selektif pada susunansyaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental danperilaku; Zat adiktif adalah bahan lainbukan narkotika atau psikotropika yangpengunaannya dapat menimbulkanketergantungan baik psikologis ataufisik, misal alkohol, rokok, atau kopi.Sementara nafza merupakan singkatan dari narkotika, alkohol, dan zatadiktif lainnya (obat-obat terlarang,berbahaya yang mengakibatkan seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-obat tersebut). Keduaistilah tersebut sering digunakan untukistilah yang sama, meskipun istilahnafza lebih luas lingkupnya.Narkotika berasal dari tiga jenistanaman, yaitu candu, ganja, dan koka.Ketergantungan obat dapat diartikansebagai keadaan yang mendorongseseorang untuk mengonsumsi obatobat terlarang secara berulang-ulangatau berkesinambungan.Meski aparat terus melakukan pengungkapan dan penangkapan, kejahatan terhadap peredaran narkobaterus meningkat. “Setiap hari aparatmelakukan pengungkapan dan penangkapan, namun narkoba masih ada danterus meningkat,” kata Sekjen GerakanNasional Anti-Narkotika, Brigjen(Purn) Ashar Suryobroto.Meningkatnya jumlah korban setiaptahun, seharusnya menjadi peringatanbagi segenap anak bangsa. “Bantuanberupa pikiran, tenaga, dan informasimenjadi alat yang ampuh untuk menghadang peredaran,” kata Ashar.Data yang dihimpun Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan,hingga tahun 2006 sebanyak 15.000orang menjadi korban. Itu berarti ratarata 41 orang menjadi korban setiapharinya. Tahun 2008 terjadi lonjakan,ada sekitar 3,2 juta hingga 3,6 jutapemakai narkoba. Itu berarti 1,99persen penduduk merupakan pemakai.Tahun 2010 jumlah pemakai naik 2,2persen, dan meningkat lagi pada tahun2011 menjadi 3,8 juta.BNN memprediksi tahun 2015 jumlah pemakai akan mencapai 5 hingga 6juta jiwa. “Sekitar 80 persen pemakaiadalah generasi muda,” kata Ashar.Keberadaan aparat di semua lini yangmenjadi celah masuk dan beredarnyanarkoba sudah cukup. Keberadaanaparat, walau dirasa cukup, tidak akanberjalan baik tanpa kesadaran masyarakat untuk tidak menggunakan narkoba.“Pasar narkoba di Indonesia itu tinggi,tidak heran jadi incaran sindikat narkoba,” tegasnya.Bila permintaan menurun, lanjutnya,suplai juga berkurang atau hilang.Hampir di semua tempat di Indonesiatak ada yang luput dari peredaran.Disinyalir tidak ada tempat yang benarbenar bersih, dari Aceh sampai Papua.Indonesia memang memiliki aspekkomersial yang tinggi dilihat darijumlah penduduk yang tinggi.Ashar menilai banyak penyebabmengapa seseorang menggunakannarkoba. “Banyak yang bilang karenafrustasi, broken home, dan sebagainyatapi itu klise dan teoritis. Dan penyebabutamanya adalah penjahat selalu mencari keuntungan dan korban. Ini soalbisnis,” terangnya.Satu-satunya jalan untuk membendung masalah narkoba adalah denganmembentengi semua anak bangsa. Dengan jalan ini pasar narkoba menjadihilang. “Kita harus menyelamatkananak-anak sejak dari rumah, start fromhome. Karena di rumah anak-anak ituKKepala BNN Komjen Pol Anang IskandarBNN dan Bea Cukai menangkap jaringan narkoba dari BelandaYBERITA UTAMA
                                
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13