Page 63 - Majalah Berita Indonesia Edisi 93
P. 63


                                    BERITAINDONESIA, Desember 2014 63YBERITA BUDAYApaling rumit.Ulos ragidup dapat diberikan kepadaboru (perempuan) yang akan melahirkan anak sulungnya, yakni ulosyang disebut 'ulos ragidup sinagok'.Untuk mangulosi pembesar atau tamu kehormatan, 'Ulos ragidup silingo',yaitu ulos yang diberikan kepadamereka yang dapat memberikan perlindungan (mangalinggomi) kepadaorang lain.Lalu, ada Ulos Ragihotang. Ulos iniderajatnya 1 tingkat di bawah ulosragidup. Pembuatannya tidak serumit Ulos Ragidup. Namun, Ulos Ragihotang punya arti dan keistimewaanyang berhubungan dengan pekerjaan. Ulos ini pun sering dipakai dalamupacara adat kematian sebagai pembungkus atau penutup jenazah yangakan dikebumikan. Ulos jenis inimengartikan bahwa pekerjaan seseorang di dunia ini telah selesai.Sedangkan ulos yang digunakansebagai tanda jasa penghormatanatau lambang penyambutan anggotakeluarga baru namanya Ulos Sibolang. Ulos ini diberikan kepada orangyang berjasa untuk 'mabulangbulangi' (menghormati) orang tuapengantin perempuan untuk mangulosi ayah pengantin lelaki sebagai 'ulospansaniot'. Dalam suatu pesta perkawinan, ada kebiasaan memberikan'ulos sibolang' oleh orang tua pengantin perempuan kepada menantunyasebagai ulos hela (ulos menantu). UlosSibolang juga diberikan kepada seorang wanita yang ditinggal matisuaminya, sebagai tanda menghormati jasanya yang telah menjadi istriyang baik, sekaligus sebagai tandabahwa ia telah menjadi janda.Jenis lain adalah Ulos Mangiring.Ulos ini mempunyai corak/ragi yangsaling iring-beriring, yang melambangkan kesuburan dan kesepakatan.Sering diberikan orang tua kepadacucunya, sebagai Ulos Parompa agarkelak adik-adiknya beriringan anaklaki-laki dan anak perempuan.Ulos-ulos lain yang digunakandalam upacara adat, antara lain, 'ulosbintang meratur' dengan motif garisgaris yang mengambarkan jejeranbintang tersusun teratur. Biasanyaulos ini digunakan sebagai \Gabe\anak pertama lahir akan menyusulkelahiran anak-anak lain sebanyakbintang yang terlukis dalam ulostersebut. Jenis lain adalah 'ragi botik,ragi angkola, sirata, silimatuho,holean, dan sinar labu-labu.Menurut tata cara adat batak, setiap orang akan menerima minimal3 macam ulos sejak lahir hingga akhirhayatnya. Inilah yang disebut ulos\ marsintuhu\suai dengan falsafah Dalihan Na Tolu.Pertama diterima sewaktu dia barulahir disebut ulos \dikenal dengan ulos \Yang kedua diterima pada waktu diamemasuki ambang kehidupan baru(menikah) yang disebut ulos \bu\disebut ulos %ulos yang diterima sewaktu diameninggal dunia disebut ulos \Umumnya ulos memiliki panjangsekitar 1-2 meter dengan lebar 70 cm.Berdasarkan ukurannya, ada ulosnabalga dan ulos nametmet. UlosNabalga merupakan ulos kelas tinggiyang umumnya digunakan dalamupacara adat sebagai pakaian resmiatau sebagai ulos yang diserahkanatau diterima. Termasuk di dalamgolongan ini ialah: ragidup, sibolang,runjat, dan jobit. Biaya pembuatanulos ini lebih mahal.Sedangkan ulos nametmet, ukuranpanjang dan lebarnya jauh lebih kecil.Ulos ini tidak digunakan dalam upacara adat melainkan untuk dipakaisehari-hari. Yang termasuk dalamgolongan ini antara lain ulos sirampat, ragi huting, namarpisaran, dansebagainya. Biaya pembuatannyapun lebih murah.Ulos yang dipakai sehari-hari bisadengan cara dikenakan di badan ataudililitkan. Ulos yang dipakai dengancara siabithononton (dipakai di badan), di antaranya: ragidup, sibolang,runjat, simarindjamisi, dan ragipangko. Bisa juga dengan cara sihadanghononton (dililitkan di kepalaatau dijinjing). Ulos yang penggunaannya dililit di kepala atau bisajuga ditenteng di antaranya: sirara,sumbat, bolean, mangiring, surisuri,dan sadum. Cara pemakaian lainadalah sitalitalihononton (dililit dipinggang). Ulos yang dililitkan dipinggang misalnya tumtuman, mangiring, dan padangrusa.Ketiga aturan pemakaian tersebutmembawa pesan bahwa menempatkan ulos pada posisi yang tepat merupakan hal yang sangat penting, tidaksaja terkait dengan keserasian dalamberpakaian tetapi juga terkait denganmakna-makna filosofis yang dikandungnya. Dengan kata lain, ulos tidakhanya berfungsi sebagai penghangatdan lambang kasih sayang, melainkanjuga sebagai simbol status sosial, alatkomunikasi, dan lambang solidaritas.Proses pembuatan ulos membutuhkan waktu yang cukup lama danrumit. Secara umum, pembuatankain ulos terdiri dari mangani, tonum,dan manirat. Benang dijemur dibawah terik matahari kemudiandiuntai (mangani). Benang digulungberbentuk bola sesuai jumlah untaianbenang menurut komposisi warna.Kepiawaian pangani sangat diperlukan. Setelah diuntai, benang ulosdapat segera diproses menjadi kainulos. Proses ini disebut tonun (tenun).Orang yang bekerja sebagai penenunulos disebut \kut, kain ulos diberi hiasan-hiasanpengikat rambu ulos. Pekerjaan inidisebut manirat, dan orang yangmengerjakannya disebut panirat.Sayangnya, sebagian ulos Batakmengalami kepunahan karena tidakdiproduksi lagi, seperti ulos raja, ulosragi botik, ulos gobar, dan ulos sibolang. Penenun di daerah-daerahsentra produksi ulos saat ini hanyamemproduksi ulos yang lazim digunakan untuk acara adat, antara lainsadum, ragidup, songket Batak, danragi bolean. Jenis ulos Batak lainnyatidak mereka tenun lagi karena tidak Ulos Sadum Ulos Ragidup Ulos Ragihotang laku di pasaran. „ ina
                                
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67