Page 12 - Majalah Berita Indonesia Edisi 96
P. 12
12 BERITAINDONESIA, Edisi 96BERITA UTAMA12Stanza 3: Indonesia, tanah yang suci/Tanah kita yang sakti/Di sanalah aku berdiri/M’njaga ibu sejati/Indonesia, tanah berseri/Tanah yang aku sayangi/Marilah kita berjanji/Indonesia abadi.S’lamatlah rakyatnya/S’lamatlah putranya/Pulaunya, Lautnya, Semuanya/Majulah negrinya/Majulah pandunya/Untuk Indonesia Raya.Reff : Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka/Tanahku, Negriku yang kucinta/Indonesia Raya Merdeka, merdeka/Hiduplah Indonesia Raya.Hal mana, jelas Syaykh, bangsa Indonesia telah bersepakat, berikrar setia, berjanji setia, sebagaimana ‘termeteraikan’ dalam anthem Indonesia Raya tiga stanza tersebut. Namun, kata Syaykh Al-Zaytun, sekarang, setelah Indonesia merdeka mencapai 72 tahun, mestinya, setiap lembaga di dalam masyarakat atau negara h arus melaksanakan tugas-tugas tertentu untuk stabilitas dan pertumbuhan masyarakat dan negara Indonesia itu, sesuai spirit dan ikrar tersebut. Sebab, menurutnya, bangsa Indonesia telah bersepakat, berikrar setia, berjanji setia, terungkap dalam konten Indonesia Raya. Indonesia tanah yang suci, tanah kita yang sakti, di sanalah aku berdiri. Indonesia tanah berseri, tanah yang aku sa yangi, marilah kita berjanji, Indonesia abadi. “Ini janji setia, janji setia yang banyak dilupakan oleh bangsa ini,” sesal Syaykh Panji Gumilang.Dia mengatakan, lagu kebangsaan Indonesia Raya yang mampu untuk menata karakter bangsanya, mampu untuk menata kesetiaan bangsanya, dilupakan. Sambil mencari cara bagaimana membentuk orangnya, bagaimana membentuk kesetiaan bangsa pada negaranya, tapi melupakan dasar utama yang diberikan oleh pendiri bangsa.Pengarang lagu ini, jelas Syaykh Panji Gumilang, bukan orang sudah berpengalaman hidup dalam jangka panjang. Pengarang lagu ini umurnya masih muda, kalau tidak salah, umurnya 33 tahun. “Dia mengarang Syaykh Al-Zayun Dr. AS Panji Gumilang menyebut Empat Pilar yang harus ditegakkan untuk menjadikan Indonesia Kuat, bahkan akan menjadi negara adidaya.