Page 162 - Majalah Berita Indonesia Edisi Khusus ASSA
P. 162


                                    164 BERITAINDONESIA, Edisi KhususASSA II - 2017164Begitulah setelah kemarin menikmati penjelajahan klimaks yang juga menstimulasi hormon endorfin pesepeda ASSA, namun kelelahan fisik sudah mulai terasa setelah 20 hari perjalanan yang menguras tenaga. Semangat dan rasa bahagia tentu sangat membantu kekuatan fi sik, namun kelelahan fi sik adalah keterbatasan manusiawi yang memerlukan jeda rehat untuk memulihkannya. Bahkan masa jeda dan rehat selalu diasosiasikan berhubungan dengan perasaan bahagia.Ibarat sebuah grafik, garis puncak (klikmaks) kemarin, akan disusul grafi k menurun. Demikianlah gambaran grafi k kondisi fi sik setiap atlit yang bertanding dalam kurun waktu tertentu. Ibarat seorang pemain sepakbola profesional butuh masa jeda dan rehat untuk mengembalikan performa terbaiknya. Apalagi bila asupan kurang memenuhi standar berimbang bagi seorang atlit. Itulah kondisi menjelang pagi dini hari 19 Desember 2017, saat mereka bangun dan berkemas untuk segera start Etape 21 pukul 4:50, dari kota Serang, Ibukota Provinsi Banten, menuju Titik Nol di Pantai Anyer, melalui Pandeglang tak jauh dari kaki Gunung Karang, terus ke Menes dan Labuhan, kemudian dari Titik Nol di Pantai Anyer kembali ke kota Serang, melingkar melalui Cilegon.Ini perjalanan yang cukup melelahkan, selain banyak melewati tanjakan juga jarak tempuh yang lumayan jauh, 148,23 km. Setelah melewati jalan dekat Alun-Alun Pandeglang, beberapa saat kemudian, Goweser ASSA tiba dan singgah di Pondok Pesantren MAS Mathla’ul Anwar Pusat Menes, tepatnya di Jl. Prapatan Cimanying, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Perguruan di mana Syaykh dan Ummi pernah menjadi guru, lalu saling jatuh cinta membina keluarga sakinah. Perguruan yang penuh kenangan indah.Perguruan Mathla’ul Anwar ini berdiri pada 10 Ramadhan 1334 H, bersamaan dengan 10 Juli 1916 M, atas musyawarah para Kyai (Kyai Tb. Soleh, Kyai H. Moh Yasin, Kyai Tegal, Kyai H. Mas Abdurrahman, H. Abdul Mu’ti, H. Soleman Cibinglu, H. Daud, H. Rusydi, Danawi dan H. Mustagfi ri). Kegiatan belajar mengajar dimulai pada 10 Syawal 1334 H/9 Agustus 1916 M. Dipercaya sebagai Mudir atau direktur pertama adalah KH. Mas Abdurrahman bin KH. Mas Jamal dan Pre siden Bistirnya KH. E. Moh Yasin dari kampung Kaduhawuk, Menes, serta Goweser ASSA menuju Menes
                                
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166