Page 157 - Majalah Berita Indonesia Edisi Khusus ASSA
P. 157


                                    BERITAINDONESIA, Edisi Khusus 157E-20 | BEKASI - SERANGletakan batu pertama pembangunannya 7 Juli 1997 oleh Walikota Tangerang H Djakaria Machmud dan diresmikan 28 Februari 2003 oleh Menteri Agama RI Said Agil Husin Al Munawar. Sementara, seremonial peresmiannya 23 April 2003 oleh Walikota Tangerang H Moch Thamrin.Kesempatan ini digunakan Goweser ASSA menyosialisasikan (menyanyikan) lagu kebangsaan Indonesia Raya 3 stanza di hadapan para pejabat dan staf Pemkot tersebut. Selanjutnya, dalam kata sambutannya, Wakil Walikota Tangerang H. Sachrudin mengaku salut dengan Syaykh AS Panji Gumilang berusia 72 tahun dan adinda pesepeda usia 12 tahun yang bersemangat mengayuh sepeda. Dia berharap Syaykh dan rombongan senantiasa diberikan kesehatan dan keselamatan. “Mudah-mudahan keberadaan bapak ibu hadir di sini bersepeda dapat membangkitkan semangat juang rakyat Indonesia, khususnya masyarakat kota Tangerang. Karena tidak ada kata lelah, tidak ada kata pusing jika semangat sebab semangat mengalahkan segalanya,” kata dia.Sementara, Syaykh AS Panji Gumilang mengucapkan syukur kepada Allah karena telah berhasil sampai 20 etape, tiba di Jakarta disambut oleh Ketua MPR di Gedung MPR, kemudian tiba di Tangerang disambut oleh Wakil Walikota Tangerang dan seluruh pimpinan daerah yang ada di kota Tangerang. Syaykh mengucapkan terima kasih kepada walikota yang diwakili oleh wakil walikota atas kepeduliannya kepada rombongan ASSA.Syaykh menceritakan awal keberangkatan Tour Sepeda ASSA pada 29 September 2017 dari kampus Al-Zaytun menuju Cirebon lalu ke Batang, lanjut ke Semarang hingga ke Jawa Timur melewati Paiton dan tanjakan sepanjang 23 Km di Alas Baluran yang puncaknya ada di Bajul Mati hingga tiba di Banyuwangi.Syaykh juga memperkenalkan pendamping setia istri tercinta, Ummi, yang juga ikut bersepeda. Syaykh menjelaskan perjalanan tim ASSA didukung oleh kitchen dan laundry berjalan, tim kesehatan terdiri dari dokter dan perawat, ambulance, bengkel sepeda yang saikan pun diplomasi, diplomasi, diplomasi. Alangkah hebatnya pemuda Indonesia ketika itu, berdip lomasi, semua doronya dari Hindia Timur menyerah, meneteskan air mata.Pada 27 Desember 1949 diserahkan pemerintahan Indonesia ini kepadamu wahai pemuda-pemuda Indonesia. Namun hari ini dilupakan oleh bangsanya sendiri, tidak pernah dikumandangkan. Maka kita bersepeda, dengan akal sehat, dengan jasmani yang insya Allah sehat dengan cita-cita yang insya Allah sehat, kita kenalkan pada rakyat inilah doa bangsa Indonesia. Tiga stanza ini adalah doa. Banyak orang yang membaca doa tidak mengerti, tidak dimengerti oleh orang yang mendoakan dan oleh orang yang mengamini, tapi tetap dilakukan. Namun tiga stanza yang isinya doa besar bangsa Indonesia, tidak pernah dipanjatkan di mana pun, selama ini dilupakan.Kemungkinan gedung MPR yang akan dibangun, DPR yang akan dibangun masih ditolak oleh rakyat Indonesia, tapi tatkala tiga stanza ini dikumandangkan, mereka akan bangga dan pembangunan ini akan besar diisi oleh manusia terpilih. Maka ada satu usulan kepada bapak Ketua MPR, Pak Zulkifl i. Kami usul, melalui gedung ini kalaulah tidak merupakan keputusan, ya mbok disampaikan ayo kita ingat kepada Indonesia Raya tiga stanza, dan mulai kita kumandangkan, paling tidak satu Januari besok 2018 insya Allah pemilu yang akan datang aman, sudah sadar, mudah-mudahan. Kalaulah tidak jadi keputusan MPR, jadilah himbauan dari MPR tiga stanza ini.Kemudian, bangsa kita sedang ingin membangun karakter, mencari sumber sulitnya bukan main, dari sana dari sini, lagi-lagi sumbernya agama. Sumbernya adalah tiga stanza ini ditafsirkan seluas luasnya, karena ini terbuka penafsirannya, terbuka mengomentarinya. Oleh karena itu, membangun karakter bangsa kenalkan dari PAUD sampai yang paling sepuh di negara ini mampu menyanyikan lagu Indonesia Raya tiga stanza. Kalau perlu doa pernikahan pun tambahkan di sana, hajat besar bangsa Indonesia biasanya pernikahan, tampil ke depan menyanyikan tiga stanza, baru Allahumma baarikhlana fi ima razaktana Waqina Adza bannar, baru makan sajian yang disajikan oleh tuan rumah. Alangkah indahnya dan tenteramnya Indonesia, insya Allah.Misi ketiga adalah: Nong Fu Quochiang (Petani Kaya Negara Jaya). Hari ini petani kita belum stabil, belum kaya, bangsa kita masih naik turun mengurus pangan. Negara akan stabil bila pangan bangsanya tercukupi oleh tangan-tangan asli bangsanya sendiri. Saudara bisa bayangkan dari ujung Timur pulau Jawa sampai ujung Barat pertaniannya belum menggembirakan. Walaupun sudah dikumandangkan surplus-surplus tapi belum menggembirakan. Petani kaya negara jaya, Nong Fu Quochiang. Inilah misi kami, semoga ada manfaatnya. Demikian Syaykh Panji Gumilang. 
                                
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161