Page 155 - Majalah Berita Indonesia Edisi Khusus ASSA
P. 155
BERITAINDONESIA, Edisi Khusus 155E-20 | BEKASI - SERANGtahu lama, pengen juga ke sana. Insya Allah saya datang, saya dukung penuh perjuangan Al-Zaytun.Zulkifl i mengatakan sekarang ini banyak sekali salah paham, salig menista, saling menghujat, saling curiga apalagi di media social. “Ini mesti kita luruskan. itu hengkang dari bangsa ini.Sejak tahun 1905 mereka membuka pendidikan formal, diikuti 23 tahun kemudian bangsa kita membangun negara, membuat negara walaupun belum defacto dan dejure; Proklamasi satu nusa, satu bangsa satu bahasa Indonesia. Ini yang harus dibela, Indonesia dasarnya Ketuhanan, intinya kemanusiaan yang adil dan beradab, inti dari inti adalah persatuan Indonesia, tidak ada persatuan agama. Silakan orang seagama bersatu seagamanya, tapi Indonesia persatuan Indonesia. Ini yang akan membangun Indonesia lebih dari hari ini, hari ini belum apa-apa. Gedung MPR pun masih sederhana, akan dibangun pun diprotes oleh banyak orang. Besok kita bangun, bangun, bangun, agar menampilkan bahwa Indonesia besar, Indonesia ini harus kuat, Indonesia must be strongdan strong-nya itu harus keluar dari gedung yang bagus, indah dan mulia ini, karena isinya manusia terpilih. Jangan ada lagi terjadi yang mengisi gedung ini, terjadi setelah berbelit-belit menabrak tiang listrik baru sadar, jangan sampai saudara-saudara menabrak tiang listrik baru sadar, tabraklah alam semesta ini, sadarlah hatinya, sadarlah budinya, merdekakan ruh saudara, merdekakan pikir saudara, merdekakan ilmu saudara untuk Indonesia raya, bukan untuk selain itu.Misi kedua adalah menyosialisasikan lagu kebangsaan Indonesia Raya tiga stanza. Inti dari Indonesia itu ada pada tiga stanza ini. Merdekanya bangsa Indonesia 17 Agustus diilhami oleh tiga stanza ini. Bukan dengan senjata tajam, bukan dengan senjata api, melainkan dengan senjata otak cerdas bangsa Indonesia. Keberanian bangsa Indonesia atas anjuran dari tiga stanza ini. Setelah merdeka pun, persiapan merdeka pun, menyusun dasar negara dan UUD negara, intinya adalah tiga stanza ini. Walhasil semua dari ini, yang namanya perang kemerdekaaan atau perjuangan kemerdekaan itu setelah proklamasi, baru ada pertempuran dan sebagainya. Namun yang menyeleSyaykh memberi cendramata kepada Ketua MPR