Page 189 - Majalah Berita Indonesia Edisi Khusus ASSA
P. 189


                                    BERITAINDONESIA, Edisi Khusus 189PANITIA DAN PENDUKUNGTsabit, S.Sos (Ketua 2) dan AF. Abdul Halim, S.Sos (Ketua 3), sampai Panitia Lokal dan relawan di setiap provinsi, kabupaten dan kota.Semua bergerak laksana sebuah mesin dengan sistem komputerisasi yang sudah diprogram pintar dan akurat sedemikian rupa. Bahkan analogi yang lebih tepat adalah laksana sistem bekerjanya semua organ tubuh manusia yang sehat jasmani dan rohaninya. Satu sosok tubuh (manusia) dengan banyak anggota: Ada otak, hati, kepala, mata, telinga, mulut, hidung, tangan, kaki, rambut dan sebagainya. Semua organ itu berperan penting sesuai fungsinya masing-masing. Otak memang berfungsi sebagai pe ngendali gerak semua organ tubuh, tapi bukan berarti otak bisa bekerja sendiri tanpa organ lainnya. Mata, tanpa dia, tubuh tidak bisa melihat, tapi bukan berarti ia lebih penting dari hidung yang berfungsi menghirup udara atau dari mulut yang mengunyah makanan, dan seterusnya. Semuanya, satu tubuh dengan banyak anggota (organ). Demikianlah analogi pengorgani sasian ASSA berge rak Melihat Tanah Air dengan Tour Sepeda Sehat Keliling Jawa (Anyer-Panarukan).Beberapa organ penting dalam sistem organ satu tubuh banyak anggota tersebut adalah kru pendukung kitchen dan laundry, mekanik dan tenaga kesehatan serta para relawan, yang selalu ikut bergerak bersama pesepeda ASSA. Sulit dibayangkan bagaimana Goweser ASSA berhasil menjelajah keliling Jawa sejauh 2.727 km selama 24 hari tanpa dukung an keempat organ dan bantuan para relawan tersebut.Untuk melihat lebih jelas betapa pentingnya peran kru pendukung ki tchen dan laundry, mekanik dan tenaga kesihatan serta para relawan tersebut, berikut liputan tentang aktivitas mereka.Dapur BerjalanSebanyak 405 pesepeda dan 150 orang kru pendukung harus mendapat makanan dan minuman se hat yang berimbang. Bisa saja hal ini di sediakan oleh pihak lain atau hotel tem pat menginap di setiap etape. Tetapi pa nitia memilih dilayani oleh Tim Kitchen Al-Zaytun sendiri yang diyakini lebih baik, tidak semata karena pertimbangan besarnya biaya, melain kan terutama jaminan asupan yang sehat dan berimbang bagi pesepeda yang menggowes sepeda sejauh 110 kilometer lebih saban hari selama 24 hari.Tim Kitchen Al-Zaytun sudah memiliki keahlian dan kemampuan yang amat mumpuni dalam menyediakan makanan dan minuman yang enak, sehat dan berimbang. Bagi siapa pun yang pernah berkunjung dan menikmati jamuan di Kampus Al-Zaytun, pasti dengan mudah memahami pilihan panitia ini. Barangkali, Dapur Al-Zaytun tidak ada duanya di negeri ini. Tidak ada jasa catering yang lebih hebat dari Tim Kitchen Al-Zaytun, yang saban hari menyediakan makanan sehat dan berimbang untuk sekitar 12.000 penghuni (santri, guru, karyawan dan eksponen serta tamu dan wali santri) Al-Zaytun. Sebagai gambaran, rata-rata 3 ton beras harus mereka masak tiap hari di satu dapur, lengkap dengan lauk dan minumnya yang sehat dan berimbang. Ditambah snack dalam berbagai macam yang untuk santri saja harus disediakan tiga kali sehari. Jadi Tim Kitchen Al-Zaytun itu sudah ahli melayani ‘pesta jamuan’ 12.000 orang, tiga kali setiap hari, tanpa jeda, kecuali libur sekolah.Tim Kitchen Al-Zaytun inilah yang berperan sebagai kru pendukung ikut menjelajah sebagai dapur berjalan. Selama dalam perjalanan, Goweser ASSA makan dua kali sehari, yakni pukul 3 pagi dan pukul 5 sore. Ditambah dua-tiga kali snack. Maka setelah melayani makan pukul 3 dini hari, Tim Kitchen Al-Zaytun langsung bergerak mendahului rombongan Goweser ASSA ke tempat penginapan berikutnya, untuk mendahului bekerja di sana. Di tempat tujuan, tim kitchen akan belanja beberapa kebutuhan seperti sayur dan buah untuk Tim Medis memeriksa kondisi kesehatan Syaykh Panji Gumilang
                                
   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193