Page 4 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 24
P. 4


                                    4 Q TokohINDONESIA 24 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETITokohINDONESIATidak Mudah Jadi PresidenPembaca! Kali ini, majalah ini tampil lebih spesial. Bukanhanya sekadar lantaran lebih tebal dari biasanya, melainkanjuga karena menampilkan sosok pemimpin terbesar bangsaini, dalam 60 tahun merdeka. Khususnya dalam hal kiprahpara pemimpin itu dalam melaksanakan pembangunan.Setelah menoleh ke belakang, bagaimana kiprah parapemimpin bangsa ini, khususnya Presiden, dalammenggerakkan pembangunan selama 60 tahun Indonesiamerdeka, kami menjadi merasa perlu mengemukakan bahwaternyata menjadi presiden itu tidak mudah.Hal ini semakin terasa pada era reformasi ini, yang hanyadalam tujuh tahun sudah empat kali presiden berganti. Yaknidari BJ Habibie ke KH Abdurrahman Wahid, kemudian keMegawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono.Dengan tidak bermaksud kurang menghargai mereka sebagaipemimpin negeri ini, namun dengan berat hati harus kita akuibahwa keempatnya, parktis belum mampu berbuat apa-apajika dilihat dari karya nyata pembangunan fisik (ekonomi).BJ Habibie malah melepas Timor Timur. Gus Dur masihhanya sempat berkeliling dunia. Megawati terlalumengandalkan privatisasi. Dan Susilo Bambang Yudhoyonomasih sibuk dengan kekayaan wacana. Tentu keempatpresiden ini pasti sangat berkeinginan berbuat yang terbaikbagi bangsa dan negaranya.Dengan kesadaran itu, sepatutnya pula kita menghargai duapresiden sebelumnya, yang dengan gayanya masing-masingtelah memberi kontribusi banyak demi utuh dan majunyabangsa dan negara ini dalam bingkai NKRI berdasarkanPancasila dan UUD 1945. Bung Karno sebagai proklamatordan politisi ulung berupaya menyatukan bangsa ini,sementara Pak Harto berlatar jenderal lapangan (field general),dengan strategi Trilogi Pembangunan (dengan segalakonsekuensinya) berupaya meningkatkan kesejahteraan dankeutuhan bangsa ini, sehingga MPR menganugerahkanpenghargaan sebagai Bapak Pembangunan Indonesia.Hal ini pula yang meneguhkan kami menyajikan sosokPresiden RI ke-2 HM Soeharto, sebagai Tokoh Utama edisi ini.Sampai hari ini, dialah presiden pembangun Indonesia. Senangatau tidak, haruslah diakui bahwa pada eranyalah bangsa iniberkesempatan mengakselerasi pembangunan. Dan,pengalaman kepemimpinannya patut dijadikan acuan olehpara pemimpin bangsa ini sesuai dengan zamannya. Tidakmalah kehabisan waktu dan kebablasan menghujatnya.RedaksiPak Harto Lebih BaikSemula saya ikut mendukungreformasi untuk menurunkan PakHarto dari jabatannya sebagaiPresiden RI. Karena menurut saya,beliau sudah terlalu lama jadiPresiden dan cenderung otoriter.Tapi setelah reformasi bergulir danPresiden berganti-ganti sudahempat kali dari BJ Habibie ke GusDur, dari Gus Dur ke Megawatidan dari Megawati ke SBY, sayamulai merasa menyesal karenaterlalu emosional ikut menghujatPak Harto. Ternyata beliau jauhlebih baik dari para Presidenpenggantinya. Ketika PemiluPresiden langsung, saya berharapSBY akan melakukan perubahanseperti dijanjikannya, ternyata janjijanji itu semua omong kosong.Sehingga rakyat sudah banyak yangkesal merasa dibohongi.Kemiskinan bertambah danberbagai malapetaka pun terjadi.Saya berpikir, barangkali berbagaikejadian itu sebagai peringatan agarkita menghormati para pejuang danorang tua.Jakarta, September 6, 2005Didy Satriadydidy_satriady28@yahoo.comPenyakit dan BencanaPenyakit dan bencana alam silihberganti terjadi akhir-akhir ini,terutama dalam satu tahun terakhirini. Ada gempa dan tsunami, banjir,tanah longsor, kecelakaan di darat,laut dan udara. Penyakit polio danbusung lapar pun terjadi. Atassemua malapetaka itu, menurutsaya, sudah waktunya bangsa initerutama para pemimpin dan elitdan aktivis politik, memohonpengampunan dari Allah Swt, atassegala kesalahan yang tidakmenghormati para pendahulubangsa ini, termasuk mantanPresiden Soeharto, yang telahdihujat dan dinistakan pada erareformasi ini.Riau, Agustus 17, 2005Adi Teguh Suwandaadits14@yahoo.comTerimakasih Pak HartoSaya seorang ibu rumah tangga,mengucapkan terimakasih yangsebesar-besarnya kepada PakHarto atas kepemimpinannyaselama menjadi Presiden. Semogabeliau beserta keluarga diberiketabahan dan kesabaran sertakekuatan iman dalam menghadapiberbagai cobaan.Gorontalo, September 08, 2005Ny. Arbaina Abd SaniIbu Rumah TanggaKAPUR SIRIHSURAT & KOMENTARRedaksimenerima tulisan Biografi Tokohuntuk diterbitkan di websiteTokohINDONESIAurl: www.tokohindonesia.comKirimkan naskah, foto dan CV ke:E-mail: redaksi@tokohindonesia.com4 Q TokohINDONESIA 24 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETI
                                
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10