Page 10 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 24
P. 10
10 Q TokohINDONESIA 24 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETITokohINDONESIAPembangunan di Era Pak HartoSelamatkan Bangsa dari KehancuranIndonesia memasuki era Orde Baru yang lebihberfokus pada pembangunan. Belajar dari erasebelumnya yang kemudian dinamai Orde Lama,yang sangat disibukkan dengan urusan politik, OrdeBaru bangkit dengan semangat dan kekuatan barulebih mementingkan berkarya membangun bangsadaripada asyik berpolitik.S etelah MPRS mengangkatnya jadi presiden (1967), Pak Harto segera menghimpun para ahli dari berbagai bidang serta memerintahkan Bappenas untukmenyusun Garis-Garis Besar Haluan Negarayang menjadi landasan RencanaPembangunan Lima Tahun (Repelita).Repelita itu kemudian dijabarkan setiaptahun dengan Anggaran Pendapatan danBelanja Negara (ABPN). Pak Hartomenggerakkan pembangunan denganstrategi Trilogi Pembangunan yaknistabilitas, pertumbuhan dan pemerataan.(Selengkapnya baca: Trilogi Pembangunan)Pada awal pemerintahan Orde Baru,program utamanya adalah pemulihanekonomi, mengatasi inflasi yang mencapai650% dan utang luar negeri, 2,5 miliardolar. Sejarah pertumbuhan ekonomi diawal era Orde Baru, sangat spektakuler.Pemerintah Orde Baru, kala itu berhasilmenyelamatkan bangsa ini dari gelombangkehancuran.Menurut Emil Salim, laju inflasimenjelang peristiwa G-30-S/PKI, bisadibilang edan. Indeks biaya hidup tahun1960 sampai tahun 1966, naik 438 kali!Harga beras mengganas naik 824 kali!Begitu pula harga tekstil naik 717 kali!Sementara nilai rupiah sekarat dari Rp.160saja menjadi Rp.120 ribu per satu dolar AS!Angka-angka itu cukup menjadi buktiilustratif betapa malapetaka yangmenghantam bangsa Indonesia saat itudemikian dahsyat. Ditambah lagi tragedipergulatan politik nasional yang berpuncakpada Gerakan 30 September/PKI, yangmembuat pemerintahan Orde Baru mampumemadukan semua komponen masyarakatdalam mengatasi persoalan bangsa. Diamemotivasi para ekonom menyumbangkankonsep alternatif untuk memulihkanperekonomian nasional.Di antaranya, yang sangat spektakuleradalah kebijaksanaan sanering rupiah dariseribu rupiah menjadi satu rupiah, tanpamengusahakan rencana pengendaliandefisit anggaran. Kebijakan ini, meskidinilai terlalu berani, ternyata sangatefektif menerapkan tujuan ganda, yakni:memulihkan ekonomi sekaligusmengurangi kontrol kelompok PKI yangmenggondol kantung-kantung rupiah.Selain itu, dilakukan kebijakanmenaikkan harga bensin dan tarif angkutanumum, serta menaikkan gaji pegawainegeri. Kemudian, secara konsepsionaldirumuskan landasan komprehensifkebijakan ekonomi baru, baik mengenaipembaharuan kebijakan landasan ekonomi,keuangan, dan pembangunan. Ketetapanini memberi untuk melakukan upaya-upayapemulihan ekonomi nasional.Menurut Emil Salim, pada kuliahprogram sejarah lisan Indonesia (1965-1971) di CSIS (Centre for Strategic andmembuat bangsa ini dalam kondisi chaos.Dalam kondisi sangat kacau dan burukitu, Pak Harto dengan segenap jajaranOrde Baru, menggalang kekuatan. Diawalitindakan politis membubarkan PKI. Kalaitu, tuntutan hebat untuk membubarkanPKI kurang digubris Bung Karno. Hal inimemaksa Proklamator RI itu harus lengserdari Istana Kepresidenan. JenderalSoeharto, yang segera membubarkan PKIsetelah menerima Surat Perintah 11 Maret1966, yang lebih dikenal denganSupersemar, dipilih MPRSmenggantikannya. Dia pun suksesmenumpas PKI atas dukungan militer,mahasiswa dan berbagai elemen bangsa.Keberhasilan membubarkan PKI itu,PRESIDEN SOEHARTO SERAHKAN REPELITA I KEPADA KETUA MPRS IDHAM CHALID Q mti/dok10 Q TokohINDONESIA 24 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETITokohINDONESIA SOEHARTO