Page 14 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 26
P. 14


                                    14 Q TokohINDONESIA 26 THE EXCELLENT BIOGRAPHYTokohINDONESIAHARYONO SUYONOETImemikirkan naik pangkat atautidak,” kata Haryono dalamwawancara dengan timwartawan Tokoh Indonesia.Haryono masuk ke BKKBNtahun 1973-an. Meskipunmemperoleh tantangan dariberbagai pihak, perkembanganBKKBN selalu menuju ke arahyang menggembirakan. Dimana-mana terbentukkelompok akseptor. Sudah ada400 sampai 500.000 kelompokyang menjadi wahana untuksaling tukar informasi dansaling mengeluh.Dan pada saat itu, sudahmulai dirumuskan konsepuntuk melakukan intervensipada keluarga, tidak lagisebatas individu akseptor.Sudah mulai ada tagihan.Setelah mereka sudah ikut KB10 tahun, sehingga normakeluarga kecil bahagiasejahtera (NKKBS) sudahmulai ditanya. “Anak sayahanya satu, dua atau tiga.Kita sudah sepuluh tahunpakai spiral, kok tidaksejahtera?”Selaku seorang sosiolog,Haryono tahu bahwa keluargadi Indonesia, ternyatakeluarga yang lemah, tidakbisa dibiarkan begitu sajamelakukan perberdayaansendiri. Juga tidak bisadibiarkan begitu sajamenerima kucuran dana.Karena, ternyata pada tahun1990-an, kucuran dana mulailamban dampaknya padapenurunan angka kemiskinan.Akses ke PresidenKetika kemiskinan sudahsampai pada angka 16, 15, 14juta tidak turun-turun lagi, disitu saja. Lalu menjelangKonferensi Kependuduk-an diPBB, tahun 1994, Indonesiamulai dipertanyakan tentangkontribusinya. Apakah hanyamandek di KB, dalam artihanya menurunkan angkakelahiran atau ada hal lain.Untunglah saat itu, Indonesiasudah memiliki konsepNKKBS.Saat itu, Haryono melaporkepada Presiden: “Pak keluargakecil yang bahagia dansejahtera ini harusHARYONO SUYONO, MENGABDISEPANJANG HAYAT Q mti/rickyphotoTokohINDONESIAHARYONO SUYONO
                                
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18