Page 16 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 42
P. 16
16 S TokohINDONESIA.COM S Megawati SoekarnoputriS TOKOH.IDyang terlalu percaya kepada BJHabibie. Sehingga kedua tokoh(presiden) ini tampaknya sangatmerasa sakit hati karena merasaditikam dari belakang oleh orangkepercayaannya. Luka hati merekatampaknya susah disembuhkan.Bahkan Pak Harto tak mau ketemuBJ Habibie sampai akhir hayatnya.Dendam! Tampaknya bukan, atautidak persis demikian. Karena keduatokoh ini tampaknya tidak berhasrat untuk membalasnya. Hanya lukahati mereka yang tampaknya susahdisembuhkan. Pedih! Apalagi, orangyang membuat luka hati nan pedihitu, tampaknya tidak merasa bersalah sama sekali.Bukti bahwa Megawati bukanpendendam terlihat dari perlakuannya kepada Presiden Kedua Soeharto. Sejak Soeharto jatuh, hinggaMegawati menjadi Presiden, sampaisaat ini, dalam pengamatan TokohIndonesia.com, tak sekali punMegawati menghujat Pak Harto.Padahal pihak yang paling ’dizalimi’orde baru adalah Bung Karno dankeluarganya. Dalam pengamatanTokohIndonesia.com, Megawatimenempatkan Pak Harto sebagailawan (counterpart) politik yangmemang saling berhadapan, bertanding. Bukan orang kepercayaanyang menjadi musuh dalam selimutdan menusuk dari belakang.Kaderisasi PemimpinSelain ketulusan politik, saat ituPDI-P juga belum mempunyaibanyak kader yang mumpuni menjabat jabatan penting. Maklum,sebuah partai tertindas selamapemerintahan orde baru, tiba-tibamenjadi pemenang Pemilu dan partai pemerintah. Kader belum siap.Maka di tengah kegagalannyadalam dua kali Pilpres secara langsung (2004 dan 2009), Megawatikonsisten di luar pemerintahan danmemberi perhatian serius dalamproses kaderisasi di tubuh PDI-Puntuk siap menjadi kader berkualitas, petugas partai ideologis, dalammengemban amanat rakyat sebagaipejabat negara. Puncak dari proseskaderisasi ini tertuang (tercermin)dalam salah satu keputusan KongresPDI-P 2010, yang memberikanmandat kepada Megawati untukmemilih calon presiden dan wakilpresiden 2014.Keputusan kongres ini sesungguhnya sudah menunjukkan bahwaMegawati sudah tidak akan majulagi jadi Capres. Dia sudah memilihposisi dan diberi mandat oleh kongres sebagai Queen Maker. Diamenjadi penentu siapa capres yangakan diusung PDI-P. Syukur jikaada kader internal yang siap untukmenerima penugasan partai menjadipresiden. Jika belum, dia juga diberimandat untuk menetapkan siapaputera bangsa yang mumpuni untukitu. (Selengkapnya, baca: PetugasPartai Ideologis).Tak diduga, proses kaderisasiinternal PDI-P, berlangsung sedemikian masif dan cepat. Sehinggamemunculkan beberapa namakader, petugas partai ideologis(Pancasila) yang hebat. Satu diantaranya Jokowi, dari Solo meroket ke tingkat nasional. JadilahJokowi yang belum dua tahunterpilih menjabat Gubernur DKIJakarta (2012) diberi mandat (ditugaskan) menjadi Capres dan berhasil memenangkan Pilpres 2014.(Selengkapnya, baca: Sang Negarawan, The Great Queen Maker).PDI-P menjelma menjadi partaikader ideologis (Pancasila) paling