Page 34 - Majalah Berita Indonesia Edisi 03
P. 34
LENTERA36 BERITAINDONESIA, September 2005bangunan pendidikan Islam yang cemerlang, dengan visi yang menjangkau kemasa depan yang sangat jauh. Bahwalembaga pendidikan Islam harus mampumelahirkan insan-insan yang terpelajar,berakhlak mulia, berpengetahuan luasdan menguasai segala jenis ketrampilanteknis yang bermanfaat. Falsafah dasarpendidikan yang dikembangkan adalahmembekali para santri dengan nilai-nilaiIslam yang kuat, membimbing merekaagar dapat mendalami berbagai bidangpengetahuan dan beragam disiplin keilmuan, serta menguasai aneka macamkecakapan praktis yang bernilai guna bagikehidupan di masyarakat seperti pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan teknologi tepat-guna.Dengan demikian, setelah tamat dariMa’had Al-Zaytun nanti para santri dapathidup mandiri dan mampu mengembangkan segala potensi yang dimilikinyasecara baik.Mungkin tak berlebihan bila dikatakan bahwa Ma’had Al-Zaytun merupakan pertanda awal bagi kebangkitanIslam di Indonesia yang berwawasanmodern. Almarhum Fazlur Rahman,mantan mahaguru Filsafat Islam di Universitas Chicago, Amerika Serikat, yangsangat masyhur itu, suatu kali pernahmeramalkan bahwa kebangkitan kembaliumat Islam akan bermula dari kawasanAsia Selatan dan Asia Tenggara. Iamerujuk Pakistan dan Indonesia sebagaidua wilayah strategis yang paling potensial, karena keduanya sangat kayasumber daya manusia berkualitas. Namun, khusus bagi Indonesia, selainmempunyai banyak SDM bermutu, jugadidukung oleh sumber daya alam yangberlimpah dan modal sosial yang kuat,sehingga negara ini dipandang palingmampu menjadi motor utama penggerakkebangkitan kembali peradaban Islam.Dalam perspektif demikian, ikhtiaruntuk memperkuat basis pendidikan dikalangan umat Islam merupakan strategiyang sangat tepat. Sebab, melalui pendidikan akan lahir generasi baru Islamterpelajar, yang kemudian akan membentuk formasi sosial baru di masyarakat.Lapisan elite terdidik dari kalangan santriinilah, yang pada gilirannya nanti akanmenentukan masa depan peradaban Islam. Dilihat dari kesiapan infrastruktur,barangkali Ma’had Al-Zaytun adalahsalah satu, jika bukan satu-satunya, darisedikit institusi Islam yang paling siapmengemban misi mulia dan menyongsong tugas sejarah yang amat berat ini.Kehadiran Ma’had Al-Zaytun yangsangat fenomenal tak lepas dari figurSyaikh Abdul Salam Panji Gumilang, yangmenjadi tokoh utama yang memainkanperan sentral dalam merumuskan cetakbiru lembaga pendidikan Islam terbesardan termegah di Asia Tenggara ini. Alumnus Pondok Modern Gontor, yang kinimenjadi Ketua Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, ini memang dikenalmemiliki pemikiran maju dan berpandangan visioner. Ia adalah figur pemimpin berkarakter, berkarisma, brilian,dan mempunyai jaringan luas serta lobiekonomi politik yang sangat kuat dancanggih, baik di dalam negeri maupunmancanegara.Terlahir di daerah pantai utara JawaTimur, yang dikenal sebagai kantungkantung santri yang sangat kuat, sejakKehadiranMa»had AlZaytun yangsangatfenomenal taklepas darifigur SyaikhAbdul SalamPanjiGumilang,yang menjaditokoh utamayangmemainkanperan sentraldalammerumuskancetak-birulembagapendidikanIslam terbesardan termegahdi AsiaTenggara ini.Masjid Rahmatan Lil «Alamin.