Page 12 - Majalah Berita Indonesia Edisi 10
P. 12


                                    BERITA TERDEPAN12 BERITAINDONESIA, 6 April 2006Kemelut tambang tembaga Freeport Indonesia (FI) di Tembagapura, Timika, terjeratperangkap politik.Demo brutal ratusananggota Front Pembebasan Masyarakat Papua Barat di Abepura(16/3) menewaskan 4 aparat keamanan,dan 40 demonstran ditahan. PresidenSusilo Bambang Yudhoyono melihatindikasi bahwa gerakan tersebut meningkat dari penolakan FI dan Propinsi Irjabarmenjadi tuntutan kemerdekaan Papua.Seperti demo ratusan anggota Front Persatuan Perjuangan Rakyat Papua Barat,di Jakarta (28/2), menuntut: penutupantambang FI, penarikan kesatuan militerdan pembebasan tahanan politik Papua.Pada kesempatan lain, 20 perwakilanmasyarakat dan mahasiswa Papua diJakarta, menemui bekas Ketua MPRAmien Rais, pekan lalu. Amien seolahmenyiram bensin pada api yang sedangmenyala, setuju FI ditutup sampai adanyakesepakatan tentang pembagian kekayaanyang lebih adil.Pemilik saham mayoritas FI, FreeportMcMorran Copper & Gold (81%), terdaftardi bursa saham New York sebagai perusahaan publik. Pemerintah dan swastaIndonesia, masing-masing memiliki saham 9% dan 10%.FI memulai operasinya tahun 1973,setelah perjanjian kontrak karya (KK)pertama ditandatangani, 7 April 1967. KKini semestinya berakhir 2003, namundiperbarui (1991), 15 tahun sebelum bataswaktunya berakhir. Karena ada indikasiperluasan operasi penambangan di Graberg, kata bekas Mentamben GinanjarKartasasmita kepada Rakyat Merdeka (7/3), FI meminta perpanjangan kontraktahun 1988. Dan disetujui pemerintah Indonesia.Isyarat yang kasat mata, ketidaksenangan pada FI sedang meluncur bagai bolasalju. Tokoh demo Papua, Marthen Goo,sebagaimana dikutip Koran Tempo (1/3),meminta Freeport ditutup selamanya.Namun Wapres Jusuf Kalla telah menegaskan lewat pers, pemerintah tidakmungkin menutup FI.Memenuhi tuntutan tersebut sama sajamenggiring pemerintah Indonesia padaposisi yang sangat dilematis. Sebab,menutup FI berarti mengingkari komitmen dan melawan kepentingan AS.Kehadiran AS di Timika punya latarbelakang sejarah yang cukup panjang.Ketegangan antara Indonesia dan Belandaakibat proklamasi kemerdekaan PapuaBarat (1/12-1961), menarik perhatianPresiden AS John F. Kennedy. Soalnya, 18hari kemudian Presiden Soekarno mengeluarkan Tri Komando Rakyat (Trikora)untuk membubarkan pemerintahan boneka Belanda di Papua Barat. Indonesiamenyiapkan operasi militer dengan keluarnya perintah Bung Karno bagi pembentukan Komando Mandala (11/1-1962).Mayjen Soeharto ditunjuk sebagai Pangilma Mandala.MERETAS JALAN KE NEW YORKlenggarakan penentuan pendapat rakyat(Pepera).Hasil Pepera (14/7-2/8-1969) diterimaoleh Majelis Umum lewat Resolusi PBBNomor 2504, tanggal 19 November 1969.Resolusi itu dicapai dengan suara; 84setuju, 0 menentang dan 30 abstain.Dengan demikian, Irian Barat (PapuaBarat) menjadi bagian wilayah Indonesiayang sah, baik secara hukum internasionalmaupun etiket demokrasi. Sekarang,daerah yang berpenduduk 2.355.000 jiwa(1998) itu, dibagi dalam dua propinsi:Papua dan Irian Jaya Barat.Aspirasi Papua Merdeka bangkit kembali setelah Presiden Soeharto meletakkanjabatan di puncak era reformasi (21/5-1998). Tak kurang dari 100 tokoh masyarakat Papua (26/2-1999) menemuiPresiden B.J. Habibie. Mereka menyampaikan keinginan merdeka dan keluar dariNKRI. Gerakan ini mendapatkan energibaru tatkala Presiden KH AbdurahmanWahid merestui pengibaran benderaBintang Kejora (1/12-1999) untuk memperingati 38 tahun kemerdekaan PapuaBarat (versi Belanda). Tanggal 7 Januari2000, Gus Dur mengganti nama propinsiIrian Jaya menjadi propinsi Papua. Diajuga merestui dan membuka KongresRakyat Papua II (29 Mei-4 Juni 2000)yang merekomendasi keluarnya Papuadari NKRI.Era kebangkitan kembali bangsa Papuadimulai tahun 1998, tulis Origenes ReagenIjie di dalam bukunya: Kongres RakyatPapua II Merupakan Resolusi DasarMenuju Papua Merdeka (Penerbit: PTBumi Intitama Sejahtera, Jakarta, 2003).Tulis Origenes; gerakan kemerdekaan diPapua, terbagi dalam dua arus utama; (1)kelompok pro otonomi khusus, dimotorioleh birokrat dan politisi, dan (2) kelompok pro merdeka, dimotori paracendekiawan, tokoh agama, adat, mahasiswa dan masyarakat.Tujuan mereka; menciptakan momentum bagi dialog internasional yang dimediasi PBB dengan menghadirkan pemerintah Belanda, Indonesia, AS danrakyat Papua. Hasil maksimal yang ingindicapai: referendum bagi rakyat Papua.Jadi, searif apapun tawaran pemerintahbagi solusi kasus FI, akan ditolak olehkelompok pro merdeka yang sedangmeretas jalan menuju New York.■ SHPergolakan melawan PT Freeport Indonesia bisa tergelincirmenuju “gerakan” mewujudkan aspirasi Papua Merdeka.Kennedy mengundang Bung Karno keWashington DC, April dan September1961. Kennedy tidak menghendaki peperangan lantaran adanya kepentingan ASdi Timika. Karena itu, dia membujuk BungKarno agar mau berunding dengan Belanda. Bung Karno setuju.Belanda menolak penyelesaian damai,mengirim Menlu Joseph Luns ke Washington. Semula Luns bersikeras, namunKennedy membujuknya dengan nadamenekan: “Do you want to fight a warabout West New Guinea?” Luns melunakdan mau berunding. Akhirnya, Indonesiadan Belanda menandatangani perjanjiantentang Papua Barat di markas PBB, NewYork (15/8-1962).Belanda mengalihkan administrasiPapua Barat kepada pemerintahan PBB dibawah UNTEA (1/10-62). Lantas UNTEA(1/2-63) mengalihkannya ke pemerintahIndonesia, dengan syarat harus menye-
                                
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16