Page 56 - Majalah Berita Indonesia Edisi 100
P. 56


                                    56 BERITAINDONESIA, Edisi 100 BERITA PENDIDIKANSearah jarum jam. Musyawarah Penerimaan Santri 2019 ; Panorama Pembukaan ; Test Wawancara ; Test Kesehatan oleh dr. Dani Kadarismantuk memahami dasar-dasar negara secara utuh dan radikal. Jangan mengikuti radikalisme yang tidak jelas unsur-unsurnya. Mengutip pernyataan dari Menteri Pertahanan bahwa bangsa Indonesia dari strata TNI hingga BUMN sudah terpapar paham radikalisme. TNI disebut sudah terpapar sebanyak 3%. Menurut data dari GFE, ada 978.000 anggota TNI dan 3% itu jumlahnya 29.350 manusia bersenjata resmi punya sikap radikalisme, terpapar radikalisme. Bayangkan apa yang akan terjadi?Kemudian menurut riset dari perguruan tinggi tahun 2018, tercatat 7.500.000 orang mahasiswa, dan sudah terpapar 23,40%. Ini artinya ada 1.750.000 manusia terdidik yang sudah terpapar. Belum lagi pelajar SMA dan sederajat jumlahnya hampir 11 juta yang terpapar 23,33% (2.560.000 orang) ; pegawai swasta yang memiliki penghasilan jumlahnya 30 juta dan yang terpapar 18,1% (5,5 juta orang) ; PNS 4,2 juta orang sudah terpapar 19,4% (hampir 1,8 juta orang) ; pegawai BUMN 1,7 juta orang, sudah terpapar 19,1% (324.000 orang).Syaykh mengajak untuk membayangkan apa yang akan terjadi bila ini tidak segera diatasi. Akan banyak orang asing, ideologi asing masuk meracuni putra-putri Indonesia. Itulah sebabnya perlu disusun kurikulum Indonesiana yang benar. Bagaimana menerapkan dasar-dasar negara untuk para pelajar supaya pelajar punya jati diri, punya harga diri, punya kecintaan pada negerinya. Oleh sebab itu, tugas pendidik adalah menampilkan Indonesiana secara detail, bagaimana mempraktekkan dengan salam nasional yang dikumandangkan 31 Agustus tahun 1945 “Assalamualaikum Merdeka”. Bagaimana Al-Zaytun terus menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 Stanza, dimanapun dan kapanpun.Al-Zaytun adalah pusat pendidikan yang menghantarkan anak bangsa cinta negaranya, yang menghantarkan anak bangsa ini kenal dan mempraktekkan dasar-dasar negaranya. Itu harus detil, dan dibuat dalam format kegiatan ekstrakurikuler. Bila ada yang bertanya kurikulum dari mana, jawabnya ekstrakurikuler Yayasan Pesantren Indonesia Mahad Al Zaytun. Jangan sampai ada yang terpapar di Al-Zaytun seperti yang disinyalir oleh menteri pertahanan. 
                                
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60